Diterbitkan 23 Mar 2023

Kutu Persik, Musuh Utama Tanaman Cabai di Indonesia

Agri Edu
hama kutu persik

Mayoritas masyarakat Indonesia menyukai makanan pedas yang berasal dari pengolahan cabai. Permintaan cabai pada masyarakat sebanding dengan cabai yang dihasilkan per tahunnya. Pada tahun 2021, perkebunan cabai di Indonesia mampu menghasilkan sebanyak 1,36 juta ton. Tentunya ada sejarah bagaimana tanaman cabai bisa ditemui di Indonesia hingga menjadi populer seperti sekarang; Ketahui Sejarah Perkembangan Cabai di Dunia, Yuk!

Dibalik hasil panen yang melimpah, tentunya banyak petani yang berperan dalam pemberantasan hama. Salah satu hama yang membahayakan pertumbuhan tanaman cabai yaitu Kutu Persik (Myzus persicae). Inilah beberapa hal penting tentang kutu persik yang perlu kamu tahu.

Ciri Fisik

Kutu Persik dibagi menjadi dua yaitu yang memiliki sayap dan tanpa sayap. Kutu yang memiliki sayap memiliki warna hitam, sedangkan kutu tanpa sayap memiliki warna bervariasi seperti merah, kuning, hijau, atau kuning kehijauan. 

Serangan

Dalam satu siklus hidupnya, hanya nimfa kutu persik yang merusak tanaman cabai saat musim kemarau. Kutu persik mengganggu tanaman cabai dengan cara menghisap cairan daun sampai timbul bercak berwarna hitam. Tanda serangan kutu persik dapat dilihat dari banyaknya semut di sekitar tanaman cabai. 

Pengendalian 

Ada tiga cara untuk mengendalikan kutu persik yaitu dengan cara biologis, fisiologis, dan kimiawi. Pengendalian secara biologis dapat dilakukan dengan menerapkan sistem tumpang sari dengan tanaman lainnya. Untuk pengendalian secara fisiologis dapat dilakukan dengan cara memasang papan atau plastik berwarna kuning dan diberi perekat sebagai perangkap kutu persik. Sedangkan pengendalian secara kimiawi menggunakan insektisida berbahan abamektin, imiakloprid, asetamiprid, klofenapir, sipermetrin, dan lamdasihalotrin. 

Bagi kamu yang tertarik menanam cabai di rumah, penting juga untuk mewaspadai serangan kutu persik. Apabila diperlukan kebutuhan untuk agrikultur, kamu bisa mendapatkannya melalui website Gokomodo ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin