Mengenal Fertigasi: Solusi Agribisnis Modal Minimal, Keuntungan Maksimal!

Agri Edu
Bagikan

Dalam dunia agribisnis, efisiensi biaya adalah hal yang harus dilakukan agar pengeluaran tidak terlalu banyak dan tetap menghasilkan keuntungan secara maksimal. Salah satu upaya untuk menekan biaya produksi pada sektor agrikultur yaitu dengan mengimplementasikan fertigasi. Metode ini cukup dikenal dalam hortikultura dan pertanian ekstensif. 

Bagi kamu yang sering melakukan budidaya menggunakan teknik hidroponik tidak asing dengan istilah fertigasi. Fertigasi adalah metode pertanian yang memanfaatkan irigasi mikro. Bahan utama fertigasi cukup dengan pupuk yang diencerkan. Kemudian pupuk tersebut akan dilarutkan dan didistribusikan bersamaan dengan air melalui irigrasi mikro. Sistem ini membutuhkan pemberian pupuk sesuai dengan kekurangan unsur hara tanaman. Adanya pupuk berkualitas sangat diperlukan dalam sistem pertanian ini, untuk itu kamu perlu Hindari Penggunaan Pupuk Palsu, Simak Ciri-Ciri Pupuk Asli yang Harus Diketahui Petani.

Cara sistem pertanian fertigasi:

Persiapan sebelum memulai sistem fertigasi cukup panjang. Persiapan pertama dimulai dari analisa tanah untuk mengetahui ketersediaan unsur hara dan jenis tanah. Analisa ini digunakan untuk proses pemupukan tanaman. Persiapan selanjutnya yaitu penyiapan sistem irigasi dan pompa injektor. Langkah ketiga yang tidak kalah penting yaitu memantau kualitas kejernihan air. Persiapan terakhir yaitu memastikan pasokan air dan pupuk berkualitas yang cukup untuk tanaman.

Secara garis besar, terdapat dua metode untuk menerapkan fertigasi. Cara pertama yaitu penerapan fertigasi dalam media tanpa tanah dengan cara menyuntikkan larutan pupuk ke dalam sistem irigasi. Cara yang lain dapat diterapkan di lahan terbuka. Fertigasi di lahan terbuka membutuhkan ahli hortikultura menentukan jumlah pupuk untuk setiap satuan luas lahan.

Teknik penerapan fertigasi dimulai dari menyiapkan media tanam seperti lahan tanam, polybag, dan mulsa. Pastikan media tanam sudah gembur dan diberi pupuk kompos. Setelah siap, bibit sayuran bisa langsung ditanam. Pemasangan selang pada setiap tanaman akan memudahkan proses fertigasi. Agar air mengalir, kamu bisa menggunakan pompa air atau menempatkan penampungan air di tempat yang lebih tinggi daripada tanaman. Tanaman dengan proses fertigasi dapat dipanen dua bulan sejak proses tanam dimulai. 

Manfaat sistem fertigasi:

Sistem fertigasi membawa manfaat seperti meningkatkan efisiensi nutrisi yang diserap oleh tanaman, menekan biaya produksi karena penggunaan pupuk padat (glanular) jauh lebih sedikit, dan mengurangi polusi air tanah karena jumlah pupuk dalam air tanah tidak banyak dan pupuk langsung diserap oleh tanaman.

Tentu saja teknik fertigasi ini bisa di aplikasikan pada lahan pertanian yang luas maupun lahan terbatas. Untuk kamu yang tertarik membuat sistem fertigasi sendiri, pastikan untuk membeli peralatannya melalui e-commerce Gokomodo, ya!

Bagikan Artikel ini
Share