Penggunaan Benih Bermutu Tinggi untuk Tingkatkan Produksi Pertanian

Tips / Tutorial
Bagikan
benih bermutu

Penggunaan benih bermutu tinggi sangat menentukan tingkat keberhasilan tanam selain faktor lingkungan dan sarana produksi seperti iklim, air, cahaya, dan pupuk. Jika benih yang digunakan bermutu rendah, maka hasil  yang didapatkan juga akan rendah meskipun seluruh elemen yang lain mendukung. 

Untuk meningkatkan produksi pertanian, penggunaan benih bermutu tinggi adalah salah satu prioritas. Selain berpengaruh pada kuantitas, penggunaan benih ini juga sangat mempengaruhi kualitas hasil panen. Oleh karena itu, para petani harus menyadari pentingnya menggunakan benih bermutu tinggi dalam pertanian.

Benih Bermutu Tinggi untuk Meningkatkan Produksi

Agar mendapatkan benih bermutu tinggi, kamu perlu mengetahui beberapa poin penting mengenai mutu benih tersebut. Berikut adalah ulasan singkatnya.

  1. Mutu Genetis

Penampilan benih bermutu yang murni dari varietas tertentu yang menunjukkan identitas genetis dari tanaman induknya sehingga keturunan yang dihasilkan sangat identik.

  1. Mutu Fisiologis

Merupakan kemampuan daya hidup (viabilitas) benih yang mencakup daya kecambah dan kekuatan tumbuh benih.

  1. Mutu Fisik

Merupakan penampilan benih secara prima dilihat dari fisik seperti ukuran homogen, bernas, bersih dari campuran, bebas hama dan penyakit, dan kemasan menarik.

Selain melihat mutu benih di atas, benih bermutu tinggi juga dapat diketahui dari sifat-sifat unggul yang dimiliki. Seperti memiliki potensi hasil yang tinggi, tahan terhadap serangan hama dan penyakit tertentu, tahan terhadap stres lingkungan, dan memiliki waktu berbuah yang cepat.

Cara Memperoleh Benih Bermutu Tinggi

Benih bermutu tinggi tidak selalu berupa benih bersertifikat yang dijual oleh produsen benih terkenal. Para petani sebenarnya juga bisa memproduksinya sendiri, asalkan metode yang digunakan baik dan benar. Hal ini karena ada banyak aspek budidaya yang harus diperhatikan, seperti pengaturan jarak tanam, pengairan, perlindungan terhadap organisme pengganggu tanaman, roguing, pemupukan, dan pemanenan. 

Petani yang ingin memproduksi benih sendiri harus menyediakan lahan khusus dengan perlakuan yang berbeda dari lahan produksi. Lahan khusus ini harus dibuat dengan jarak tanam yang lebar agar tidak terjadi kompetisi antar tanaman.

Tak hanya itu, petani juga perlu melakukan kegiatan mengidentifikasi dan menghilangkan jenis tanaman yang menyimpang (roguing), seperti gulma dan tanaman jenis lain atau kultivar lain yang muncul akibat terjadinya mutasi dari lahan khusus. Hal ini bertujuan untuk mempertahankan kemurnian dan mutu genetik dari varietas tanaman yang ditanam.

Lebih lanjut, proses pemanenan juga perlu dilakukan dengan baik. Pada lahan khusus produksi benih ini, petani dianjurkan untuk melakukan pemanenan secara manual dengan tangan, supaya tidak ada kerusakan mekanis yang bisa menurunkan kualitas benih. Selain itu, pemanenan juga harus dilakukan pada tingkat masak fisiologis, yakni saat tanaman mulai kehilangan air yang cukup besar, adanya perubahan warna daun dari hijau menjadi kuning, dan terbentuknya lapisan pemisah pada buah sehingga mudah dilepaskan dari induknya.

Selanjutnya, agar benih bermutu yang dihasilkan dapat disimpan dalam waktu yang panjang, biji yang sudah dipanen harus dikeringkan sampai kadar air tertentu, yaitu sekitar 10%. Kemudian, lakukan pembersihan dan pemilahan, serta pengemasan benih dengan wadah kedap udara, seperti kaleng, toples, ataupun plastik polietilen agar mutunya tetap dalam kondisi baik selama penyimpanan.

Demikian sekilas informasi mengenai penggunaan benih bermutu tinggi untuk meningkatkan produksi pertanian beserta cara memproduksinya sendiri. Untuk menggunakan benih bermutu tinggi dengan baik, tentunya kamu juga membutuhkan pupuk berkualitas, bukan? Nah, kamu bisa mendapatkan berbagai kebutuhan agrikultur di Gokomodo. Yuk, kunjungi website kami untuk informasi selengkapnya!

Bagikan Artikel ini
Share