Simak 6 Jenis Teknik Budidaya Padi di Indonesia!

Agri Edu
Bagikan
teknik menanam padi

Teknik budidaya padi perlu diperhatikan agar mendapatkan hasil beras yang tinggi. Beras merupakan salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia. Makanan pokok ini berasal dari tanaman padi yang memiliki nama ilmiah Oryza Sativa. Tingginya permintaan pasar terhadap beras, membuat padi menjadi komoditas pertanian yang sangat penting untuk dikembangkan. 

Pengembangan komoditas padi bisa dilakukan dengan budidaya yang tepat. Selain untuk mempertinggi produktivitas, teknik budidaya yang tepat juga turut menjaga kelestarian lingkungan. Berikut adalah 6 jenis teknik budidaya padi yang perlu kamu tahu!

1. Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)

Jenis teknik yang pertama adalah Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT). Teknik ini menjadi salah satu pendekatan untuk mengelola lahan, air, iklim, dan tanaman secara terpadu dan berkelanjutan.

Cara ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan petani, dan tentunya menjaga kelestarian lingkungan. Beberapa komponen dan Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) antara lain VUB (Varietas Unggul Baru), penggunaan bahan organik, pemberian nitrogen berdasarkan pembacaan bagan warna daun, pemberian pupuk P dan K berdasarkan analisis tanah, penanaman bibit muda, dan penanaman dengan pola jajar legowo 2 atau tegel.

2. System of Rice Intensification (SRI)

Berikutnya ada System of Rice Intensification (SRI), yakni salah satu teknik budidaya padi yang dilakukan pada lahan sawah irigasi dan sawah tadah hujan. Dalam teknik ini, pengelolaan tanah, air, dan tanaman secara intensif dan efisien akan dipengaruhi oleh ketersediaan air yang ada di sawah irigasi atau sawah tadah hujan. 

3. Teknik IPB Prima

Teknik budidaya padi IPB Prima merupakan salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman. Cara budidaya ini diciptakan oleh dosen IPB dengan lima pilar yang bertujuan untuk membuat padi tetap lestari dan memiliki produktivitas yang tinggi.

4. Teknik Budidaya Hazton

Cara berikutnya adalah menggunakan teknik Hazton. Teknik ini diciptakan oleh putera daerah Kalimantan Barat, yakni Ir. Hazairin, MS dan Anton Kamaruddin, SP, M.Si. Dalam teknik ini, penanaman bibit akan dilakukan saat telah berumur 25-35 HSS (hari setelah semai) dengan jumlah 20-30 bibit per lubang tanam. Selain itu, kondisi tanah pada akar bibit juga harus dipastikan utuh dan tidak perlu dilakukan pencucian. Terakhir, jarak tanam yang digunakan adalah jarwo 2 atau jarwo 4.

5. Teknik Budidaya Jarwo Super

Setelah melakukan penelitian di berbagai wilayah di Indonesia, Balitbangtan akhirnya menghasilkan satu teknik budidaya padi yang dikenal sebagai Jarwo Super. Jarwo sendiri merupakan singkatan dari jajar legowo, sehingga Jarwo Super adalah teknik budidaya padi terpadu antarasawah irigasi  dengan padi jarwo tipe 2:1. 

6. Teknik Budidaya Salibu

Teknik budidaya padi yang terakhir adalah Salibu. Cara budidaya ini merupakan varian dari ratun, yaitu tunggul padi yang kembali dipelihara hingga panen. Namun, keduanya memiliki perbedaan pada proses pemotongannya. Pada teknik ratun, pemotongan akan dilakukan sebanyak satu kali, sedangkan pada teknik salibu pemotongan akan dilakukan sebanyak dua kali. 

Itulah 6 jenis teknik budidaya padi yang ada dan diterapkan oleh para petani di Indonesia. Agar penerapan teknik pilihan bisa semakin maksimal, jangan lupa kombinasikan dengan pupuk dan pestisida berkualitas, kamu bisa menemukan kebutuhan tersebut di Gokomodo!

Bagikan Artikel ini
Share