Diterbitkan 4 Mar 2024

Ladang Cerdas 5: Menilik Potensi Menjadi Petani Muda Untuk Kejayaan Pertanian Indonesia

News
Petani muda

Negara Indonesia adalah negara yang tidak bisa terlepas dari pertanian. Indonesia dikenal sebagai negara agraris juga sudah melekat sebagai julukan bagi negara tercinta. Penduduk Indonesia saat ini masih banyak bekerja di sektor pertanian untuk menghidupi kebutuhannya. Bahkan, sektor pertanian masih jadi lapangan pekerjaan yang paling banyak menyerap tenaga kerja domestik.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), per Agustus 2022, dari 135,3 juta penduduk yang bekerja, 29,96% persennya bekerja di sektor pertanian. Angka tersebut menginformasikan kalau jumlah petani negara kita mencapai 40,64 juta orang. Tapi sayangnya, pekerjaan petani ini justru mengalami penurunan dari tahun ke tahun, lho.

Ladang cerdas episode 5 kali ini mengambil concern tentang regenerasi petani muda dalam memajukan kejayaan pertanian di Indonesia. Gokomodo mengundang salah satu pembicara dari internal Gokomodo dan perwakilan petani muda. Rayhan Dhani Gara, S.P mewakili Head Sales Regional Jawa dan Sumatra dan Wakil Ketua di salah satu komunitas pertanian. Tidak hanya itu Pak Reyhan adalah seorang pembudidaya yang handal di budidaya perkebunan durian dan alpukat di Tasikmalaya.

simak selengkapnya!

Menurut Pak Reyhan, trend petani muda setiap tahun cenderung menurun. Tenaga petani di Indonesia masih didominasi oleh petani senior yang rentang usianya 45-64 tahun. Minat pemuda bekerja di sektor pertanian terlihat rendah jika dilihat dari data jumlah petani berdasarkan kelompok usia.

Data BPS memberikan data bahwa persentase pemuda usia 16-30 tahun yang bekerja di sektor pertanian terus turun. Kini hanya ada 3,95 juta petani muda yang termasuk generasi milenial, atau 21,9% dari total petani di Indonesia.

Sektor pertanian memang menjadi fokus utama pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Pada triwulan ketiga tahun 2023, sektor pertanian mencatat pertumbuhan sebesar 1,46% dan memberikan kontribusi sebesar 13,57% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Hal ini diungkapkan oleh pak reyhan betapa pentingnya agar meningkatkan minat anak muda menjadi petani.

Salah satu meningkatkan minat petani muda adalah mengedukasi anak petani, karena anak para petani yang paling dekat dengan lingkup pertanian. Anak petani perlu diedukasi dimulai dari potensi hasil, digitalisasi, serta teknologi dan agri input terkini yang dapat membantu meningkatkan hasil panen. Tidak kalah penting juga anak petani perlu di edukasi terkait program pemerintah yang tersedia.

Salah satu program pemerintah yang dapat dipergunakan dengan baik adalah Program Petani Muda (YES) dan Duta Petani Milenial yang digalakan oleh Kementrian pertanian. Kemudian ada program di tingkat Kabupaten, yaitu Petani Juara Jabar dan masih banyak lagi program yang tersebar di seluruh Kabupaten di Indonesia.

Pak Reyhan yakin petani muda bisa mencapai kesuksesan dalam bidang pertanian. Hal penting yang diperlukan adalah niat, edukasi yang cukup, dan mampu menggunakan fitur-fitur digitalisasi dengan baik. “Budidaya pertanian merupakan kegiatan yang susah-susah gampang, apabila bekal yang dimiliki sudah mencukupi, maka petani milenial siap terjun langsung”. Tambah Reyhan

“Saya harap dengan adanya pembicaraan terkait petani milenial dapat memotivasi petani muda yang menonton” Ujar Pak Reyhan. “Bagi petani muda yang baru mau terjun budidaya, mungkin tanaman yang cocok ialah alpukat, karena buah alpukat cenderung stabil di setiap waktu dan kondisi apapun’ Tambahnya.

Nah itulah pembicaraan singkat seputar petani muda. Yuk, perdalam informasi agri dengan pantau semua sosial media dan website Gokomodo. Jangan lupa baca artikel lainnya – Ladang Cerdas Episode 4: Tips Jitu Perbanyak dan Perbesar Panen Buah Dengan Mudah

whatsapp
twitter
facebook
linkedin