Alasan Mengapa Bibit Sawit Tidak Dijual Online
Sebagai komoditi ekspor yang paling diminati di pasar internasional, produktivitas lahan kelapa sawit harus dijaga. Salah satu cara mempertahankan produktivitas lahan yaitu memanfaatkan lahan kosong untuk segera ditanami kecambah sawit. Dari kecambah sawit inilah nantinya tumbuh pohon sawit yang baru.
Sebenarnya yang ditanam pada lahan bukanlah benih sawit, melainkan kecambah sawit. Kecambah sawit diperoleh dari persilangan benih berkualitas dan sesuai dengan standarisasi mutu benih – Standarisasi Mutu Ciptakan Bibit Benih Berkualitas. Proses benih berkembang menjadi kecambah sawit memerlukan waktu setidaknya 6 bulan. Jika tidak memungkinkan membuat kecambah sawit dari nol, petani bisa membelinya di toko benih terpercaya.
Aturan membeli kecambah sawit
Penjualan kecambah sawit tidak boleh sembarangan, apalagi dijual bebas secara online melalui e-commerce. Pemerintah memiliki alasan tersendiri mengapa kecambah sawit diperketat penjualannya. Setiap kecambah sawit yang dijual, harus memiliki izin edar dari Kementerian Pertanian. Bahkan, kecambah sawit yang siap tanam diberikan sertifikat khusus.
Memang sudah menjadi tekad pemerintah untuk mengawasi jual-beli benih, termasuk kecambah sawit. Kementerian Pertanian harus tau tujuan kecambah sawit ini untuk perkebunan mana, apakah untuk rehabilitasi atau replanting. Pelacakan kecambah sawit tidak akan bisa dilakukan jika didapatkan dari toko online.
Penjualan kecambah sawit ilegal secara online juga meresahkan para petani. Biasanya kecambah sawit tidak bersertifikasi menghasilkan tanaman yang jelek pula. Dalam kasus ini tidak hanya petani yang merugi, bahkan negara juga ikut menanggung kerugiannya.
Sebagai gantinya, pemerintah membuat aplikasi Bank Benih Perkebunan (BabeBUN) sebagai wadah untuk menjalankan PSR (Peremajaan Sawit Rakyat). Aplikasi tersebut dijadikan wadah untuk penangkar, produsen benih, dan koperasi mencari sumber benih terdekat dan mudah dijangkau. Sekarang ini terdapat 19 produsen kecambah sawit yang menghasilkan 70 varietas benih unggul. Ditambah lagi ada lebih dari 200 produsen khusus pembesaran benih sawit.
Semakin ketat pengawasan benih sawit, diharapkan kualitasnya juga semakin terjaga. Standarisasi mutu benih inilah yang membuat kecambah sawit akhirnya menjadi salah satu produsen benih sawit terbesar di dunia. Pantau terus kabar terkini seputar benih perkebunan di Indonesia melalui website Gokomodo.