Abamektin: Bahan Aktif Insektisida Terkini dan Sangat Ampuh Atasi Hama
Pestisida telah menjadi pilar penting dalam sistem pertanian modern. Kandungan bahan aktifnya yang bersifat racun memang efektif dalam mengendalikan hama tanaman. Namun, efek sampingnya yang merugikan bagi manusia, lingkungan, dan ekosistem tidak bisa diabaikan. Beberapa bahan aktif pestisida bahkan dikategorikan sangat berbahaya dan telah dilarang penggunaannya di banyak negara.
Di Indonesia sendiri, penggunaan pestisida masih menjadi praktik umum. Meskipun demikian, pengawasan terhadap penggunaan pestisida, terutama jenis-jenis yang berpotensi menimbulkan risiko tinggi, terus diperketat. Salah satu bahan aktif pestisida yang masih digunakan secara luas di Indonesia yaitu abamektin. Artikel ini akan mengupas tentang hal yang perlu kamu tahu tentang penggunaan abamektin. Baca sampai selesai, ya!
Penjelasan Singkat Tentang Abamektin
Sumber: Adobe Stock
Abamektin termasuk bahan aktif pestisida golongan umum lakton makroskilis yang memiliki rantai erat. Abamektin dihasilkan secara langsung oleh bakteri Streptomyces avermitilis atau dibuat secara buatan dengan modifikasi. Karena bertindak sebagai racun pestisida, jenis racunnya berada pada tingkat racun IV yang berarti tidak terlalu beracun dan tidak ada peringatan khusus pada kemasan. Biasanya abamektin digunakan khususnya pada insektisida dengan campuran lebih dari 80% avermectin B1a dan 20% avermectin B1b. Itulah mengapa abamektin juga dikenal dengan namal lain Avermectin B1a.
Abamektin bekerja dengan cara menghambat transmisi aktivitas saraf dan sel otot serangga melalui pelepasan dan pengikatan asam gamma-aminobutyric (GABA) pada ujung saraf yang menyebabkan masuknya ion klorida ke dalam sel yang menyebabkan kelumpuhan sistem saraf. Penggunaan abamektin memang bertujuan untuk mengendalikan berbagai jenis serangga, tungau, larva, kumbang.
Yang Perlu Diperhatikan Saat Menggunakan Abamektin
Di Indonesia, pestisida dengan bahan aktif abamektin masih boleh untuk digunakan. Namun, ada beberapa hal yang harus kamu perhatian agar abamektin tidak membahayakanmu.
Gunakan alat perlindungan diri (APD)
Ada berbagai macam alat perlindungan diri yang bisa digunakan,diantaranya helm pelinudng, kacamata pengaman, sarung tangan, sepatu keselamatan, masker, dan penutup kepala. Saat mencampur atau melarutkan pestisida abamekti, pastikan untuk menggunakan sarung tangan ganda, kacamata keselamatan dengan pelindung samping, dan masker. Untuk menutup baju bisa menggunakan pakaian sekali pakai dan sarung tangan panjang guna mencegah racun menempel pada baju. Untuk jenis APD lain yang biasa digunakan dalam pertanian, kamu bisa baca pada artikel Inilah APD yang Dipakai Petani dan Fungsinya.
Simpan dengan benar
Karena beracun, pestisida dengan abamektin harus disimpan dengan benar. Ruangan yang digunakan untuk menyimpan pestisida abamektin sebaiknya bersuhu dingin dan memiliki ventilasi baik. Apabila tidak ada ventilasi yang memadai, gunakan ventilasi pembuangan yang bisa ditemui. Hindari menyimpan pestisida abamektin berdekatan dengan produk mengandung oksidator kuat. Saat menyimpan di dalam wadah, jangan lupa beli label sesuai dengan kemasan pestisidanya, ya.
Pahami pertolongan pertama
Sebelum mengetahui pertolongan pertama apabila terkena pestisida abamektin, ada pentingnya mempelajari klasifikasi bahaya racun. Pestisida abamektin berbahaya jika terhirup, dapat menyebabkan kerusakan pada organ, dan berbahaya bagi lingkungan. Dapat dikatakan pestisida abamektin bisa berbahaya dan beracun apabila dihirup, terkena kulit, tertelan, atau terkena mata.
Terkena abamektin menjadi salah stau hal yang harus dilakukan saat akan menggunakannya. Tetapi kecelakaan kerja bisa saja terjadi. Ketika hal tersebut terjadi, ada beberapa hal yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama, diantaranya:
- Jika pestisida abamektin tidak sengaja terhirup, segera cari udara segar. Apabila tidak sadarkan diri, beri bantuan dengan pernafasan buatan atau berikan oksigen.
- Jika terkena kulit, segera basuh kulit dengan sabun dan air mengalir, lepaskan baju dan sepatu yang sudah terkontaminasi pestisida, serta cuci semua peralatan yang digunakan hingga bersih sebelum digunakan kembali.
- Jika terkena mata, basuh mata dengan air mengalir. Apabila semakin parah, segera hubungi fasilitas kesehatan atau petugas medis terdekat.
- Jika tertelan, jangan berusaha memuntahakan pestisida abamektin yang sudah tertelan dan berkumur dengan air hingga mulut terasa bersih dari pestisida.
Metode pembuangan/pemusnahan
Saat penggunaan di lapangan, pestisida abamektin mungkin saja tersisa dan tidak digunakan lagi. Bisa saja karena terlalu lama disimpan, pestisida bisa kadaluarsa tanpa sepengetahuan. Nah, untuk membuang sisa pestisida dan pestisida yang sudah kadaluarsa, sebaiknya tidak dilakukan sembarangan. Hindari membuang limbah ke dalam saluran pembuangan dan patuhi pembuangan limbah pestisida sesuai dengan aturan yang berlaku. Kemasan pestisida abamektin harus dibuang ke tempat penanganan limbah untuk didaur ulang.
Abamektin telah membuktikan dirinya sebagai senjata efektif dalam perang melawan hama tanaman. Kemampuannya yang selektif dalam menyerang hama tertentu, serta sifatnya yang relatif ramah lingkungan, menjadikannya pilihan menarik bagi petani yang ingin mengadopsi praktik pertanian berkelanjutan. Selalu ingat untuk menggunakan pestisida abamektin sesuai dengan petunjuk dan tetap berhati-hati dengan sifat racunnya. Cari alternatif pestisida dengan bahan aktif yang berbeda? Temukan rekomendasi berbagai jenis pestisida dengan berbagai jenis bahan aktif hanya di blog Gokomodo.