Diterbitkan 9 Oct 2023

Apa Itu Pupuk Organik? Simak Penjelasannya Berikut Ini

Agri Edu
apa itu pupuk organik

Berdasarkan bahannya, pupuk dibedakan menjadi dua yaitu pupuk kimia dan pupuk organik. Kedua pupuk tersebut sama pentingnya untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Penggunaan pupuk organik biasanya sebagai suplementasi penggunaan pupuk kimia. Biasanya pupuk organik diberikan berselingan dengan pupuk kimia. Ternyata sepenting itukah pupuk organik?

Pengertian Pupuk Organik

Sumber: India Mart.com

Pupuk organik merupakan pupuk yang dibuat dari bahan alami tanpa menggunakan bahan kimia yang merugikan ekosistem lahan. Biasanya pupuk organik terbuat dari sisa tanaman, tanaman segar, dan bahan organik lainnya. Meskipun terbuat dari bahan organik, pupuk organik mengandung kadar karbon yang tinggi sehingga banyak manfaat yang diberikan untuk tanaman. Biasanya pupuk organik tersedia dalam bentuk cair dan padat menyesuaikan kebutuhan tanaman. 

Macam-macam Pupuk Organik

Selain bentuk sediaannya, pupuk organik dapat dibedakan berdasarkan bahan penyusunnya. Berikut ini adalah macam pupuk organik yang sering ditemui di pasaran:

  1. Pupuk organik padat

Pupuk organik padat merupakan pupuk yang dibuat dari makhluk hidup berupa pelapukan sisa tanaman, hewan, bahkan manusia. Yang termasuk dalam pupuk organik padat yaitu:

  • Pupuk kompos yang dibuat dari kotoran hewan, daun, ranting, dahan, dan bagian tubuh tumbuhan lainnya.
  • Pupuk hijau yang terbuat dari sisa tanaman, tanaman pagar, tanaman penutup tanah, dan tanaman liar.
  • Pupuk kandang yang terbuat dari kotoran hewan seperti kambing, sapi, domba, dan ayam.
  1. Pupuk organik cair

Pupuk organik cair, atau lebih dikenal dengan sebutan POC, didapatkan dari larutan hasil pembusukan bahan organik. Biasanya bahan organik yang digunakan untuk pupuk cair adalah kotoran hewa, sisa tanaman, dan manusia. Bisa jadi pupuk organik cair didapatkan saat proses pembuatan pupuk organik padat. 

Pembuatan pupuk organik cair tentu ada standar kadar unsur hara yang terkendung, seperti jumlah nitrogen<2%, karbon organik >4%, rasio C/N sebesar 15-25%, fosfat <2%, kalium <2%, dan pH antara 4-8. 

Membuat pupuk organik terlihat mudah karena bahan-bahannya mudah didapatkan di sekitar rumah. Inilah beberapa cara yang umum dilakukan untuk membuat pupuk organik.

Pembuatan pupuk organik padat

Sebelum membuat pupuk, sipakan beberapa alat dan bahan berikut ini, seperti pupuk kandang, aun kering/basah, mikrobiologi lokal/EM4 – Apa itu EM4? Baca selengkapnya di Penggunaan Mikroorganisme Sebagai Inovasi Agrikultur, nutrisi bakteri/tetes tebu, dedak, tanah, air, karung goni, cangkul, dan ember

Langkah pertama yaitu campurkan pupuk kandang, dedaunan, tanah, dan bekatul hingga merata. Setelah tercampur dengan rata, tambahkan nutrisi baik atau tetes tebu yang sudah dicampur dengan air ke dalam campuran pupuk kandang sedikit demi sedikit. Usahakan kondisi tanah lembab (jika diremas tidak berair dan jika dilepas akan ambyar).

Tutup campuran pupuk kandang menggunakan karung goni atau plastik. Tetap periksa dan aduk pupuk kandang setiap 3 hari sekali. Tanda pupuk yang sudah jadi yaitu tumbuh jamur. Proses pembuatan membutuhkan waktu sekitar 1-2 minggu, setelah itu bisa digunakan pada tanaman.

Pembuatan pupuk organik cair

Siapkan beberapa alat dan bahan berikut, seperti drum 200 liter dengan tutupnya, stop kran dengan diameter 1-1,5 inch, stock berderat pipa pralon PVC disesuaikan dengan stop kran, seal karet ban dalam, plastik yang dilubangi sesuai ukuran drum, sampah organik (sisa sayur dan buah) dan EM4.

Pasang plastik yang sudah dilubangi ke dalam drum, pasang bagian penahan pada bawah plastik untuk menahan sampah. Buat lubang pada masing-masing sisi drum untuk pemasangan stop kran. Stop kran dipasang pada sisi lubang dan dilapisi dengan karet seal pada bagian luar dan dalamnya. Pasang juga sock pipa plastik pada stop kran. Kemudian kencangkan agar tidak terjadi kebocoran.

Wadah telah siap. Selanjutnya, masukkan seluruh bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat pupuk organik termasuk EM4. Jika sudah masuk semua, tutup drum dengan rapat. Setelah proses fermentasi selesai, tampung pupuk cair pada sebuah wadah yang diaeriasi guna menghilangkan bau tidak sedap pasca fermentasi. Kemas pupuk organik cair (POC) ke dalam wadah yang tertutup atau bisa juga langsung diaplikasikan pada tanaman. 

Nah, itulah pengertian singkat tentang pupuk organik padat maupun cair. Langkah-langkah pembuatannya pun mudah, sehingga mudah juga untuk dibuat di rumah. Kalau tidak mau repot, pupuk organik juga tersedia dalam kemasan yang bisa dibeli melalui Mitra Gokomodo, lho! Jangan lewatkan tips seputar pertanian lainnya hanya di website Gokomodo, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin