Diterbitkan 4 Oct 2023

Bolehkah Mencampur Pestisida? Simak Penjelasannya Berikut!

Agri Edu
mencampur pestisida

Apa jadinya lahan-lahan pertanian dirawat tanpa menggunakan pestisida? Tentunya akan memakan lebih banyak dan beban petani juga bertambah. Penggunaan pestisida selama ini sangat membantu mengendalikan dan membasmi OPT yang menganggu produktivitas tanaman.

Pestisida termasuk barang pertanian yang mudah dijumpai di pasaran, setidaknya ada 13 Jenis Pestisida yang Wajib Kamu Tahu. Meskipun mudah dijumpai, terkadang kandungan satu jenis pestisida dirasa kurang. Sama halnya penggunaan banyak jenis pupuk pada tanaman, para petani juga sering mencampur pestisida agar perlindungan pada tanaman semakin bagus.

Apakah mencampurkan pestisida termasuk langkah yang efektif? Meskipun pestisida terutama pestisida kimia membawa dampak yang kurang baik bagi lingkungan, mencampurkan pestisida dinilai petani sangat efektif. Dengan mencampurkan pestisida, petani tidak perlu repot-repot mengganti tangki sprayer saat akan memberikan pestisida pada tanaman.

Tentunya campuran pestisida yang digunakan memiliki sifat kompatibel untuk satu jenis dengan jenis lainnya. Pasalnya, tidak semua pestisida boleh dicampurkan. Nah, kira-kira apa saja yang perlu diperhatikan saat mencampurkan pestisida?

Prinsip Mencampur Pestisida

Sumber: www.farmprogress.com

Sebelum menlalukan penyemprotan pestisida pada tanaman, sebaiknya perlu diketahui beberapa prinsip pencampuran pestisida, yaitu:

  1. Mengenal OPT yang mengganggu tanaman dan mengamati tanaman sekitar yang telah terdampak OPT.
  2. Pencampuran pestisida ditujukan untuk membasmi lebih dari 1 jenis OPT pada sasaran yang sama, sehingga dibutuhkan lebih dari 1 jenis pestisida untuk lebih dari 1 jenis OPT. Apabila 1 OPT membutuhkan lebih dari 1 jenis pestisida, sebaiknya pemberian pestisida secara bergantian (misalnya serangga Thrips diberikan insektisida kontak dan sistemik secara bergantian)
  3. Kerja pestisida terbagi menjadi dua yaitu sebagai pencegahan atau penghentian serangan OPT. Pastikan sebelum memberikannya pada tanaman, sebaiknya ditentukan oleh serangan OPT.
  4. Pilih bahan aktif pestisida yang khusus sesuai dengan OPT yang menyerang dan hindari membeli lebih dari satu merek pestisida dengan bahan aktif yang sama.
  5. Agar lebih efisien, disarankan tidak membeli pestisida dengan cara kerja dan golongan yang sama. Beberapa penggunaan pestisida akan menimbulkan resistensi pada OPT, untuk itu disarankan menggunakan 2-3 pestisida dengan bahan aktif dan cara kerja yang berbeda. 
  6. Sebaiknya pestisida dilarutkan dengan air terlebih dahulu dan diencerkan kembali dalam tangki sprayer untuk memudahkan pencampuran pestisida. Pengenceran dan pencampuran pestisida sebaiknya dilakukan dalam jumlah yang cukup karena pestisida campuran tidak bisa disimpan dalam waktu yang lama dan sebaiknya langsung digunakan sampai habis.
  7. Mencampurkan pestisida dengan sediaan atau formulasi yang sama perlu dihindari untuk menghindari inkompatibilitas, misalnya: pestisida larut dengan air dicampur dengan pestisida larut air lainnya. Pestisida yang boleh dicampur yaitu pestisida larut air – tidak larut air, pestisida larut air – emulsi, tidak larut air – tidak larut air, dan tidak larut air – emulsi.

Setelah mengetahui prinsip pencampuran pestisida, sekarang yang tersisa hanyalah eksekusinya saja. Berikut penjelasan tentang pencampuran pestisida dengan benar.

Langkah Mencampur Pestisida dengan Tepat

Sumber: www.fwi.co.uk

Untuk menghasilkan pestisida campuran yang ampuh, diperlukan metode pembuatan WALES yang merupakan akronim dari WP, Agitation, Liquid, EC, dan Surfaktan (termasuk adjuvan). Berikut penjelasan detailnya:

  1. W – Formulasi WP atau dispersi pada pestisida.
  2. A – kemudian di aduk (agitation).
  3. L – Salah satu pestisida menggunakan pestisida yang larut air seperti AS/SL/SP/SC/WSC/SG, kemudian aduk.
  4. E – Menggunakan satu jenis pestisida dengan formulasi EC/E/EW, kemudian aduk.
  5. S – Kemudian surfaktan maupun adjuvan bisa diberikan

Mencampur Pestisida dengan Pupuk, Bisakah?

Pestisida dan pupuk memang bahan kimia yang bermanfaat untuk menjaga produktivitas tanaman. Pestisida memiliki cara kerja untuk mencegah atau membasmi OPT yang menyerang tanaman, sedangkan pupuk berfungsi untuk menyuburkan tanaman. Dengan cara kerja yang berbeda, apakah keduanya bisa dicampur dan digunakan secara bersamaan?

Sangat umum dikalangan petani memberikan pestisida campuran yang dicampur lagi dengan pupuk daun. Pupuk daun yang digunakan sebaiknya memilki pH netral atau mendekati netral dalam sediaan chellate. Sebagai catatan, apabila pemberian pupuk daun dicampurkan dengan pestisida larut air sebaiknya di uji kompatibilitas terlebih dahulu sebelum dicampurkan.

Tidak semua pestisida kompatibel apabila dicampurkan dengan pestisida, contohnya pestisida alkali. Pestisida alkali sebaiknya diaplikasikan secara tunggal dan akan menjadi kompatibel apabila dicampur dengan pupuk kalsium karbonat.

Mencampurkan pestisida dengan pestisida maupun pestisida dengan pupuk harus sesuai dosis yang direkomendasikan. Dengan kata lain, penggunaan pestisida dan pupuk yang digunakan disarankan untuk tidak mengurangi dosis sedikitpun. Jangan lupa untuk menggunakan APD sesuai dengan standar ketika mencampurkan pestisida untuk menghindari efek beracunnya. Temukan tips lain yang berkaitan dengan perawatan tanaman hanya di website Gokomodo, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin