Emang Ada Obat Keriting Daun Cabe Paling Ampuh? Inilah Pilihan Yang Bisa Kamu Gunakan
Pernahkah kamu penasaran, mengapa daun cabe menjadi keriting? Kondisi ini seringkali disebabkan oleh serangan hama yang menghisap cairan tanaman atau merusak jaringan daun. Akibatnya, pertumbuhan sel-sel daun menjadi tidak normal dan menyebabkan daun melengkung atau mengeriting. Selain itu, serangan hama juga dapat menyebabkan munculnya bercak-bercak pada daun, yang dapat menghambat proses fotosintesis. Selain itu, hama-hama ini juga dapat menjadi vektor penyakit tanaman, memperparah kondisi tanaman cabe. Penasaran apa hama apa saja yang bisa menyebabkan keriting daun cabe? Simak artikel ini sampai selesai ya!
Penyebab Daun Cabe Keriting
Perubahan pada cabe bisa bervariasi, salah satunya daun cabe menjadi keriting. Lalu, apa sebenarnya yang menyebabkan daun cabe mengerting? Yaps, salah satunya hama. Banyak jenis hama yang menjadi penyebab daun cabe keriting, diantaranya kutu daun, thrips, tungau, dan lalat putih. Masing-masing hama meninggalkan bekas pada tanaman yang mudah dikenali.
- Thrips
Tanaman cabe yang sudah terinfeksi thrips akan timbul bercak putih atau perak atau kekuningan pada permukaan bawah daun cabai. Jika dibiarkan, daun berubah warna menjadi coklat, mengeriting, dan menggulung. Akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan tidak bisa menghasilkan bunga.
- Tungau
Jeins tungau yang menyerang cabe biasanya jenis tungau kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.). Biasanya tungau ini me menyerang pucuk daun atau tunas muda. Serangan tungau merah maupun tungau kuning ditandai dengan munculnya bintik kuning di permukaan daun yang semakin hari semakin luas, kemudian berubah menjadi kecoklatan, dan menghitam. Daun yang sudah terkena serangan tungau merah maupun tungau kuning berubah bentuk dan pertumbuhannya terhenti. Bagian bawah daun cabe berubah warna menyerupai tembaga dan ada benang putih halus.
Serangan tungau secara masif, daun cabe akan berguguran hinggat idak tersisa sama sekali, tunas menghitam kecoklatan, dan mati.
- Kutu daun
Serangan kutu daun tidak berbeda jauh dengan serangan tungau. Bagaimana cara mengenali serangan kutu daun? Kutu daun menghisap cairan daun dan membuat daun melengkung ke atas, keriting, serta belang-belang. Seringkali daun menjadi layu, menguning, dan rontok.
Daun menjadi bagian penting bagi cabe sebagai tempat untuk melakukan fotosintesis. Gangguan pada daun sangat berbahaya bagi tanaman cabe karena kehilangan kemampuan untuk membuat makanannya. Kabar baiknya, daun keriting pada cabe bisa dicegah dengan menggunakan obat keriting daun cabe yang paling ampuh.
Rekomendasi Obat Keriting Daun Cabe Paling Ampuh
Agrimec 18 EC
Agrimec merupakan obat ampuh dengan racun kontak berbentuk pekatan yang dapat diemulsikan, berwarna kuinng pucat. Biasanya obat ini diandalkan untuk mencegah keriting pada daun cabe. Bahan aktif obat ini 18 gram/liter abamektin yang terbuat dari bakteri tanah Streptomyces avermitilis. Obat ini bekerja dengan mengganggu sistem saraf serangga sehingga menyebabkan kelumpuhan lalu mati.
Sankill 590 EC
Sankill 590 EC merupakan obat keriting daun cabe yang ampuh mengatasi gangguan hama penyebabnya. Bahan aktif Sankill 590 EC terdiri dari klorpirifos 530 gram/liter dan sipermetrin 60 gram/liter. Racun pada obat ini termasuk racun kontak dan racun lambung berbentuk pekatan dan dapat dicampurkan dengan air. Klorpirifos bekerja dengan cara mengganggu sistem saraf serangga dan menghambat produksi enzim asetilkolinesterase yang berperan sebagai transmitor sinyal saraf. Klorpirifos inilah yang menyebabkan serangga lumpuh dan mati. Sedangkan sipermetrin bekerja dengan cara meniru efek pyrethrum, yaitu dengan mengikat reseptor saraf hama sehingga menyebabkan kelumpuhan dan kematian. Penggunaan obat ini harus hati-hati karena termasuk sangat beracun.
Vayego 200 SC
Obat kering cabe ini memiliki racun sistemik, racun kontak, dan racun lambung berwarna putih kecoklatan. Bahan aktif Vayego 200 SC terdiri dari teraniliprol 200 gram/liter termasuk dalam golongan neonicotinoid. Teraniliprol berfungi untuk mengikat reseptor nikotinik asetilkolin pada sistem saraf hama. Reseptor ini diaktifkan oleh neurotransmitter asetilkolin berperan dalam transmisi sinyal saraf. Teraniliprol akan terus mengaktifkan sinyal saraf tersebut sehingga menyebabkan gangguan pada sara dan menyebabkan kematian.