Gunakan Dosis NPK pada Kelapa Sawit dengan Tepat!
Dalam budidaya kelapa sawit, pupuk merupakan investasi terbesar yang dikeluarkan karena kebutuhannya mencapai 20-25% dari total biaya produksi. Untuk itu, pemilihan dan pengaplikasian pupuk tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Pupuk harus diaplikasikan sesuai dengan dosis yang dianjurkan karena pemupukan akan sangat berdampak pada produktivitas kelapa sawit.
Dosis NPK pada Kelapa Sawit yang Tepat
Menghasilkan panen yang melimpah adalah dambaan semua petani. Untuk mendapatkannya, maka perlu pemupukan dengan cara yang tepat. Berikut adalah dosis NPK pada kelapa sawit yang tepat dalam berbagai fase pertumbuhan.
1. Fase Pembibitan (1-12 Bulan)
Pada fase ini, kamu perlu menggunakan pupuk NPK 15-15-6-4 yang mengandung N & P lebih tinggi. Hal ini karena fokus utama dalam pembibitan adalah mendukung pertumbuhan awal bibit serta pembentukan akar dan batang. Adapun dosis yang dianjurkan adalah 30gr/pohon untuk bibit 1-3bulan, dan 75gr/pohon untuk bibit 4-12 bulan. Aplikasikan pupuk setiap 3 bulan sekali dengan cara dibenamkan sedalam 3-5cm pada tanah.
2. Fase Tanaman Belum Menghasilkan (1-3 Tahun)
Memasuki fase tanaman belum menghasilkan atau TBM, kamu perlu menggunakan pupuk NPK 12-12-17-2+TE agar pertumbuhan vegetatif dapat ditingkatkan.
Adapun anjuran dosis yang harus diberikan adalah 2-2,5kg/pohon yang dibagi menjadi 2-3 kali pemupukan dalam 1 tahun. Caranya dengan membenamkan pupuk ke dalam tanah sedalam 10-15cm atau menyebarkan pupuk di sekeliling tanaman dengan radius 2/3 dari tajuk.
3. Fase Tanaman Menghasilkan (4 – >20 Tahun)
Jika tanaman kelapa sawit sudah memasuki fase tanaman menghasilkan, kamu bisa menggunakan pupuk NPK 13-6-27-4+0,65B atau NPK 13-8-27-4+0,5B. Pemilihan pupuk tersebut tergantung pada karakter tanah dengan unsur hara K yang dominan untuk meningkatkan produksi buah.
Adapun anjuran dosisnya adalah 2-2,5kg/pohon untuk tanaman 4-8 tahun, 3-4kg/pohon untuk 9-13 tahun, 2-3,5kg/pohon untuk 14-20 tahun, dan 2-3kg/pohon untuk tanaman menghasilkan di atas 20 tahun. Dosis tersebut harus dibagi menjadi 2 kali pemupukan dalam 1 tahun dan diaplikasikan dengan cara dibenamkan dalam tanah sedalam 10-15cm atau disebarkan di sekeliling tanaman dengan radius 2/3 dari tajuk.
Mengapa Dosis NPK pada Kelapa Sawit Harus Sesuai?
Dosis pupuk NPK yang digunakan di perkebunan kelapa sawit harus sesuai karena dalam pemupukan ada 5 hal penting yang harus diikuti. Jika 5 hal ini dilakukan dengan baik dan benar, sudah pasti produktivitas dan kualitas produksi sawit yang tinggi akan didapatkan.
- Tepat jenis, kamu harus bisa menyesuaikan formulasi pupuk dengan unsur hara yang dibutuhkan tanaman.
- Tepat dosis, kamu harus mengaplikasikan pupuk pada tanaman sawit sesuai dengan anjuran agronomis/PPL setempat.
- Tepat waktu, kamu harus menyesuaikan pemberian pupuk dengan kebutuhan hara di tiap fase pertumbuhannya, mulai dari pembibitan (nursery), tanaman belum menghasilkan (TBM), hingga tanaman menghasilkan (TM).
- Tepat cara, kamu harus mengikuti petunjuk aplikasi yang tertera pada kemasan (dibenamkan/disebar) agar hara terserap dengan lebih maksimal.
- Tepat sasaran, kamu harus mempelajari lingkungan di sekitar tanaman budidaya dan mengonsultasikannya dengan agronomis untuk hasil yang maksimal.
Apa yang Terjadi Jika Dosis NPK pada Kelapa Sawit Tidak Tepat?
Pertanyaan lain yang sering ditanyakan adalah dampak yang terjadi jika dosis NPK yang diberikan pada kelapa sawit tidak tepat. Adapun jawaban dari pertanyaan ini adalah terjadinya defisiensi unsur hara pada tanaman sawit. Berikut adalah ciri-cirinya:
1. Defisiensi Nitrogen (N)
- Helai daun berubah menjadi hijau muda, hingga kekuning-kuningan.
- Daun akan menggulung dan mati.
- Tulang daun dan pelepah daun akan berubah menjadi kuning cerah/oranye.
2. Defisiensi Fosfor (P)
- Tanaman akan tumbuh kerdil, pelepah memendek dan pertumbuhan batang meruncing di atas.
- Munculnya gulma dan alang-alang (biasanya berwarna ungu) di sekitar tanaman.
3. Defisiensi Kalium (K)
- Muncul bintik-bintik kuning pada daun,
- Daun tua dan seluruh tajuk lama-kelamaan akan menjadi oranye.
- Muncul garis putih lurus di kedua sisi tulang rusuk tengah daun.
4. Defisiensi Magnesium (Mg)
- Daun tua berwarna hijau kekuningan di bagian tepi daun.
- Daun yang terkena sinar matahari terus-menerus lama-kelamaan akan menjadi coklat dan akhirnya kering.
5. Defisiensi Boron (B)
- Ujung helai daun seperti terlipat dan berwarna hijau tua.
- Daun rentan terserang crown disease, dimana ujung daun tidak normal, rapuh dan berwarna hijau gelap.
- Daun tampak bergelombang atau keriting.
Itulah informasi penting seputar dosis NPK pada kelapa sawit yang tepat untuk mendapatkan produktivitas optimal – Mengenal Jenis Pupuk NPK dan Cara Aplikasinya. Selalu gunakan pupuk berkualitas agar pertumbuhan tanaman kelapa sawit lebih subur dan bisa menghasilkan panen melimpah. Informasi menarik dan penting lainnya bisa kamu baca di website Gokomodo, ya!