Iklim Global Tidak Menentu, Bagaimana Dampaknya Bagi Pertanian
Adanya anomali iklim dan cuaca yang semakin sering terjadi selama 10 tahun terakhir merupakan bukti nyata dari perubahan iklim global yang signifikan di seluruh dunia. Dulunya, pergantian musim dapat diprediksi dengan menghitung bulan-bulan setiap tahunnya, tetapi kondisi tersebut sekarang hampir berubah secara total. Bulan Mei hingga September, yang biasanya diidentifikasi sebagai musim kemarau, saat ini seringkali disertai dengan curah hujan intensitas tinggi. Hal ini menyebabkan dampak kedepan yang sulit diprediksi.
Terjadinya perubahan iklim dan cuaca yang semakin meluas banyak disebabkan oleh kerusakan lingkungan yang semakin parah. Penebangan hutan secara liar dan tidak terkendali, penggunaan gas freon dan pestisida kimia secara berlebihan, serta pencemaran udara oleh pabrik dan kendaraan bermotor menjadi faktor utama. Penggunaan plastik dan benda lain yang sulit terurai dalam tanah serta berbagai tindakan tidak peduli terhadap lingkungan, baik secara sadar maupun tidak, juga turut berkontribusi.
Adapun dampak dari perilaku tersebut mencakup kenaikan suhu permukaan bumi, penurunan kualitas tanah, udara, dan air. Adanya akumulasi pencemaran pada akhirnya menyebabkan perubahan iklim secara signifikan.
1. Penyusutan Hasil Panen
Perubahan iklim yang sedang terjadi memiliki konsekuensi yang signifikan terhadap pola musiman. Hal ini menjadi tantangan bagi para petani dalam mengatur waktu penanaman dan panen untuk tanaman mereka.
Pergeseran musim yang tidak terduga seringkali membuat petani kesulitan untuk menentukan waktu. Hal ini menggangu waktu menanam dan memanen hasil pertanian. Hal ini menimbulkan ketidakpastian yang berdampak pada produktivitas dan keberlanjutan usaha pertanian menjadi turun.
2. Peningkatan Organisme Pengganggu Tanaman
Peningkatan fluktuasi suhu dan kelembapan udara dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan organisme yang merugikan tanaman. Kenaikan suhu dan kelembapan yang tidak stabil dapat menciptakan lingkungan yang lebih menguntungkan bagi hama dan organisme pengganggu tanaman untuk berkembang biak. Hal ini dapat mengancam produksi pertanian dan menimbulkan tantangan tambahan bagi para petani dalam menjaga tanaman mereka dari serangan organisme yang merugikan.
3. Peningkatan Kejadian Cuaca Ekstrim
Dosen Fakultas Geografi, mengatakan fenomena cuaca ekstrem di Indonesia cenderung meningkat disebabkan oleh dampak perubahan iklim yang saat ini sudah mulai dirasakan oleh masyarakat, seperti meningkatnya frekuensi bencana banjir, meningkatnya bencana kekeringan, dan mundurnya masa musim hujan. Diprediksi dalam rentang dua puluh tahun ke depan dampak perubahan iklim yang ditimbulkan jauh lebih parah karena adanya kenaikan suhu global yang lebih tinggi
4. Menurunnya Kualitas Tanah dan Ketersediaan Air
Banyaknya organisme pengganggu tanaman yang muncul dan akibat cuaca yang ekstrim lainnya telah mengakibatkan kematian besar-besaran mikroorganisme dalam tanah. Hal ini menghambat proses dekomposisi bahan organik dan menurunkan tingkat kesuburan tanah secara berkelanjutan. Penurunan kualitas, kesuburan, dan daya dukung lahan ini mengakibatkan penurunan produktivitas hasil pertanian.
Keterbatasan pasokan air dan penurunan kualitas air telah menjadi faktor krusial yang menyebabkan penurunan produksi pertanian secara berkelanjutan. Perubahan iklim, seperti pergeseran pola curah hujan dan suhu yang tidak stabil, memperparah tantangan ini.
Kondisi tersebut tidak hanya mempengaruhi kemampuan petani dalam memberikan irigasi yang cukup untuk tanaman, tetapi juga memberikan tekanan tambahan pada ekosistem pertanian. Lebih lanjut, kondisi tersebut juga menciptakan lingkungan yang kurang mendukung untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
5. El Nino dan La Nina
Peristiwa El Nino dan La Nina memiliki dampak signifikan pada pola iklim sehingga mempengaruhi jadwal penanaman dan potensi gagal panen bagi berbagai komoditas pertanian. Terjadinya perubahan iklim mengakibatkan frekuensi dan intensitas fenomena ini cenderung meningkat, sehingga menyulitkan prediksi musim dan menimbulkan ketidakpastian bagi petani. Akibatnya, petani harus menghadapi tantangan yang semakin besar dalam merencanakan dan mengelola produksi pertanian mereka, karena cuaca yang tidak dapat diprediksi secara akurat.
Itu dia hal-hal yang harus diwaspadai akibat perubahan iklim di sektor pertanian pertanian. Baca juga Ini Dia! Solusi Menghadapi Perubahan Iklim yang Mempengaruhi Sektor Pertanian di website Gokomodo sekarang juga. Selamat membaca!