Inilah 5 Fungsi Ekologis Perkebunan Kelapa Sawit yang Perlu Kamu Tahu!
Perkebunan kelapa sawit memang seringkali dikaitkan dengan dampak buruknya terhadap lingkungan. Seperti terjadinya deforestasi, hilangnya biodiversitas hutan, hingga dampak buruk lain yang dianggap merugikan banyak pihak. Padahal, Produktivitas Kelapa Sawit Mampu Menunjang Perekonomian Negara dengan menyumbang devisa yang besar.
Penilaian buruk tersebut sebenarnya kurang tepat jika hanya ditujukan pada industri sawit. Sebab, sektor atau industri apapun selain sawit juga turut mengonversi hutan untuk diolah atau dimanfaatkan hingga bisa menimbulkan dampak-dampak yang telah disebutkan di atas.
Dilansir dari berbagai studi, PalmOil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI) Monitor melaporkan bahwa fenomena konversi hutan menjadi sektor lain atau dikenal sebagai deforestasi ternyata sudah terjadi sejak zaman dahulu. Bahkan, kegiatan tersebut sudah ada sejak era pra pertanian pada sekitar tahun 1600-an di berbagai belahan dunia. Keterlibatan industri sawit dalam deforestasi dunia masih relatif kecil. Sebab, industri sawit hanya melakukan deforestasi sekitar kurang dari 5% saja.
Menurut PASPI, orang-orang yang memiliki pemikiran lingkungan dengan mengaitkan ekspansi kebun sawit dengan global deforestasi dan hilangnya biodiversitas hutan terlalu tendensius. Sebab, paradigma lingkungan yang hanya melihat dampak lingkungan dari ekspansi perkebunan sawit membuat adanya fungsi lingkungan yang inheren dalam perkebunan sawit menjadi diabaikan.
Padahal, tanaman sawit juga memiliki implikasi pada fungsi dan manfaat ekologis. PASPI menyebutkan bahwa perkebunan kelapa sawit memiliki karakteristik sebagai tanaman tahunan yang memiliki ukuran relatif besar dan tinggi. Selain itu, tanaman sawit juga memiliki tutupan kanopi yang mendekati 100% dan memiliki siklus usia hingga 25 tahun.
Apa fungsi ekologis kelapa sawit
Setidaknya, ada 5 fungsi ekologis dari perkebunan kelapa sawit yang dicatat oleh PASPI. Pertama, kebun kelapa sawit merupakan memiliki fungsi sangat penting sebagai pemanen energi matahari secara biologis. Kedua, perkebunan sawit juga berperan dalam pelestarian siklus oksigen dan siklus karbon yang terjadi di alam.
Ketiga, perkebunan sawit berfungsi dalam pelestarian siklus hidrologi atau siklus air di alam. Keempat, kebun sawit juga berfungsi sebagai konservasi tanah dan air yang ada di hutan. Lebih lanjut, fungsi kelima adalah pelestarian plasma nutfah dan multifungsi kelapa sawit secara lintas generasi.
Sekian informasi mengenai fungsi ekologis perkebunan sawit yang ada di seluruh dunia. Semoga kita semakin bijak dalam memandang sesuatu dan tidak terburu-buru memberikan cap negatif tanpa mengetahui sisi positifnya. Dapatkan informasi menarik mengenai kelapa sawit di website Gokomodo, yuk!