Inilah Informasi Seputar Harga Sawit 2023!
Kita ketahui bersama bahwa terdapat empat sumber minyak nabati terbesar di dunia, yaitu minyak kedelai, rapeseed, bunga matahari, dan kelapa sawit. Dari keempat tanaman tersebut, kelapa sawit lah mampu menghasilkan minyak nabati paling banyak. Hal ini dibuktikan dengan 3,36 ton minyak per hektar atau mencapai 195,5 juta ton di seluruh dunia pada tahun 2021.
Berkembangnya industri sawit salah satunya disebabkan oleh harga jual yang tinggi. Hingga tahun 2023 ini, harga buah kelapa sawit terus mengalami kenaikan karena nilai jual minyak sawit di pasar dunia juga terus meningkat. Berapakah nilainya? Simak terlebih dahulu penjelasan mengenai kelapa sawit berikut ini.
Indonesia Negara Penghasil Minyak Sawit Terbesar
Sebagai negara yang memiliki lahan sawit yang luas, Indonesia dikenal sebagai penghasil minyak sawit terbesar di dunia. Hal ini juga didukung dengan fakta bahwa Indonesia telah berhasil menguasai hingga 55% pasar sawit global.
Dari ekspor sawit inilah, sektor perkebunan sawit mampu berkontribusi untuk Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 3.5%. Industri sawit juga berkontribusi dalam ekspor non-migas sebesar 13% dengan tidak memanfaatkan lebih dari 10% global land bank untuk minyak nabati.
Program untuk Meningkatkan Produktivitas dan Harga Sawit
Sebagai informasi, kelapa sawit memiliki siklus penanaman panjang, yakni selama 25 hingga 30 tahun. Dengan adanya penanaman ulang yang teratur, maka produktivitas kelapa sawit diharapkan dapat meningkat hingga 20-30%. Untuk proses peremajaan pohon sawit sendiri, pemerintah telah mengaturnya dalam Permentan No. 18 Tahun 2016 dan membuat Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR).
Meski demikian, produktivitas sawit dalam negeri masih perlu ditingkatkan kembali. Hal ini bisa dilihat dari data yang ada pada tahun 2021, dimana produktivitas sawit di Indonesia masih kurang dari 3-4 ton per hektare. Oleh karena kondisi tersebut, pemerintah akhirnya berkomitmen untuk melakukan penanaman ulang pohon sawit pada lahan seluas 180.000 hektare.
Adanya penanaman ulang ini memiliki tujuan untuk meningkatkan produktivitas pohon sawit yang sudah tua. Dengan cara ini, produktivitas sawit akan meningkat seiring berjalannya waktu, tentunya tanpa harus melakukan deforestasi hutan. Dengan metode yang dijalankan pemerintah tersebut, besar harapan jika produktivitas kelapa sawit nasional akan mencapai 7,42 ton/hektar pada tahun 2050.
Industri Kelapa Sawit Sangat Menjanjikan
Sebagai negara penghasil sawit terbesar, Indonesia memiliki banyak kebun kelapa sawit yang tersebar luas di seluruh wilayah, terutama di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Luasnya perkebunan ini menjadi bukti bahwa bisnis kelapa sawit sangat menjanjikan dan masih mampu bertahan sejak tahun 1911 saat pertama kali muncul di Indonesia.
Sektor perkebunan kelapa sawit di wilayah Kalimantan Timur juga disebut-sebut masih sangat terbuka. Hal ini karena pengembangan agribisnis di wilayah tersebut terus didukung dengan adanya ketersediaan lahan, potensi kesesuaian, peningkatan produktivitas, dan semakin berkembangnya industri hilir.
Bukti lain yang menggambarkan betapa menjanjikannya industri sawit adalah produk turunannya yang sangat beragam. Tak hanya diolah menjadi minyak mentah dan minyak inti, kelapa sawit juga dapat diproses lebih lanjut menjadi bahan makanan, kosmetik, dan bahan baku di industri farmasi. Selain itu, untuk menjaga lingkungan, limbah hasil pengolahan kelapa sawit juga dapat diolah menjadi sumber energi terbarukan.
Harga Kelapa Sawit 2023
Mengapa industri kelapa sawit menjanjikan? Hal ini tentunya karena harga sawit yang tinggi. Sebagai contoh di Provinsi Riau, berdasarkan hasil dari tim penetapan harga Tandan Buah Segar (TBS) Sawit Plasma Provinsi Riau yang merujuk pada surat Penetapan Harga TBS Kelapa Sawit plasma Provinsi Riau No. 34 periode 30 Agustus – 5 September 2023, telah disepakati bahwa harga sawit Riau umur 9 tahun naik Rp 115,26/Kg menjadi Rp 2.576,36/kg.
Adapun harga sawit 2023 pada bulan Agustus hingga September di Provinsi Riau menurut Dinas Perkebunan Provinsi Riau, adalah sebagai berikut:
- Sawit umur 3 tahun Rp 1.963,62/Kg;
- Sawit umur 4 tahun Rp 2.246,72/Kg;
- Sawit umur 5 tahun Rp 2.387,50/Kg;
- Sawit umur 6 tahun Rp 2.494,64/Kg;
- Sawit umur 7 tahun Rp 2.545,77/Kg;
- Sawit umur 8 tahun Rp 2.576,10/Kg;
- Sawit umur 9 tahun Rp 2.576,36/Kg;
- Sawit umur 10-20 tahun Rp 2.560,22/Kg;
- Sawit umur 21 tahun Rp 2.516,78/Kg;
- Sawit umur 22 tahun Rp 2.474,30/Kg;
- Sawit umur 23 tahun Rp 2.429,83/Kg;
- Sawit umur 24 tahun Rp 2.380,66/Kg; dan
- Sawit umur 25 tahun Rp 2.325,85/Kg.
Sementara itu, harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) ditetapkan Rp11.161,23/Kg, harga kernel atau inti kelapa sawit Rp 5.189,07/Kg, dan nilai cangkang Rp 23.00/kg. Adapun harga yang telah disebutkan di atas merupakan informasi mengenai harga TBS sesuai penetapan dinas perkebunan setempat, harga ini bisa berubah-ubah seiring perubahan harga minyak sawit dunia.
Itulah informasi mengenai harga sawit 2023 yang perlu kamu tahu. Ikuti Perkembangan Pertanian Indonesia Hingga Saat Ini dengan membaca berbagai artikel menarik Gokomodo!