Diterbitkan 20 Dec 2023

Jaga Produktivitas Tanaman dengan Fungisida Layu Fusarium yang Tepat!

Agri Edu
pengendalian layu fusarium

Pada musim penghujan, jamur Fusarium oxysporum memiliki peluang yang lebih besar untuk berkembang biak dan menyebar antar tanaman. Tingginya tingkat kelembaban udara memiliki dampak signifikan pada perkembangan jamur ini, terutama jika terdapat genangan air hujan di lahan dan tingkat keasaman tanah rendah.

Proses Infeksi penyakit ini dimulai di leher batang bagian bawah tanaman yang bersentuhan langsung dengan permukaan tanah. Area tersebut mengalami pelapukan dan akan berubah warna menjadi coklat. Infeksi kemudian akan menyebar menuju akar dan menyebabkan pembusukan basah. 

Sumber: Pinterest

Apabila tingkat kelembapan tanah mencapai tingkat yang cukup tinggi, area leher batang yang sebelumnya mengalami pembusukan dan mengering akan mengalami perubahan warna menjadi abu-abu keputihan karena terbentuknya masa spora.

Dampak serangan layu fusarium juga dapat merambat ke bagian cabang tanaman dan berujung layu pada daun. Infeksi layu fusarium sering terjadi pada tanaman, baik yang masih muda maupun yang sudah dewasa. 

Adapun ciri-ciri yang dapat diamati adalah tanaman akan menunjukkan gejala layu antara pukul 10.00 hingga 14.30 selama siang hari. Namun akan pulih dan tampak segar kembali pada pagi dan sore hari saat aktivitas fotosintesis menurun.

Sekilas, gejala ini mirip dengan layu bakteri, tetapi perbedaannya terletak pada durasi infeksinya. Dalam kasus layu bakteri, tanaman akan segera mengering dan mati dalam waktu 2-3 hari, sementara pada infeksi layu fusarium, tanaman akan menunjukkan gejala layu yang semakin parah dalam rentang waktu sekitar 7-10 hari sebelum akhirnya mati.

Dengan mempertimbangkan berbagai kerusakan yang mungkin timbul akibat infeksi jamur, langkah-langkah penanganan harus segera diambil oleh petani. Salah satunya dengan menggunakan fungisida yang dapat bekerja baik secara kontak maupun sistemik.

Pengendalian dengan Fungisida layu fusarium

Fungisida merupakan suatu jenis pestisida yang dirancang secara khusus untuk mengendalikan jamur atau cendawan patogen yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman. Bentuk fungisida bermacam-macam, mulai dari tepung, cair, gas dan butiran. Berdasarkan bahannya, fungisida dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu fungisida sintetis dan fungisida nabati – Fungisida Nabati: Apa dan Bagaimana Cara Pemakaiannya?.

Fungisida sintetis merupakan fungisida yang dibuat dari bahan-bahan kimia sintetis. Sementara fungisida nabati terbuat dari bahan-bahan alami yang banyak tersedia di alam. Penggunaan fungisida nabati ini relatif lebih aman karena tidak mengandung bahan kimia berbahaya.

Sebelum aplikasi fungisida, tanaman perlu dilihat dengan teliti. Apabila gejala tanaman layu fusarium sudah terlihat, langkah yang disarankan adalah segera mencabut tanaman dan kemudian membakarnya. 

Sementara itu, tanah yang sebelumnya ditempati oleh tanaman terinfeksi juga sebaiknya dibersihkan atau disemprot dengan fungisida kontak, yang mengandung bahan aktif seperti klorotalonil atau tembaga hidroksida. Cara ini bertujuan untuk menghambat penyebaran infeksi ke tanaman yang masih sehat dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Dari beragam jenis fungisida yang ada, salah satu fungisida layu fusarium yang umum digunakan oleh petani adalah fungisida dengan kandungan Tembaga Hidroksida (copper hydroxide) dengan rumus kimia Cu(OH)2. Fungisida ini memiliki sejumlah manfaat, seperti mengatasi penyakit embun bulu atau downy mildew, serta mengendalikan masalah seperti bercak daun Cercospora dan antraknosa.

Bahan aktif tembaga hidroksida termasuk golongan inorganik dan memiliki cara kerja multisite. Fungisida ini umumnya bekerja secara kontak dan bisa mengendalikan banyak jamur di kelas yang berbeda. Oleh karena cara kerjanya itu, fungisida multisite masuk ke dalam kelompok fungisida resiko resistensi rendah.

Itu dia cara pengendalian penyakit layu fusarium menggunakan fungisida yang tepat. Baca juga informasi menarik dan bermanfaat lainnya hanya di website Gokomodo, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin