Diterbitkan 12 Jul 2023

Kenali Hama Penggerek Jagung dan Cara Pengendaliannya

Agri Edu
hama penggerek jagung

Ada 3 jenis hama yang sering menyerang tanaman jagung, yaitu lalat bibit, ulat penggerek tongkol, dan ulat penggerek batang jagung. Masing-masing hama menyerang bagian tertentu pada jagung. Memang serangan semua hama merugikan tanaman. Kali ini Gokomodo akan mengulas hama yang dinilai paling berpengaruh terhadap hasil panen, yaitu hama penggerek tongkol.

Seluk beluk hama penggerek tongkol

Hama penggerek tongkol, disebut juga Helicoverpa armigera, merupakan hama yang menyerang tongkol atau barisan biji jagung. Tidak berhenti pada jagung saja, hama ini mampu menyerang tanaman kebun seperti tomat, kedelai, kapas, tembakau, hingga sargum. 

Ciri fisik hama penggerek tongkol jantan dan betina berbeda. Hama penggerek jantan biasanya berwarna agak gelap dan memiliki bercak bulat berwarna merah. Sedangkan hama penggerek betina biasanya berwarna coklat kemerahan tanpa bercak. Hama penggerek yang berhasil menyerang jagung biasanya akan meninggalkan bekas, seperti:

  • Adanya larva lalat pada rambut jagung
  • Rambut tongkol terpotong dan ada bekas gerekan
  • Biji jagung berlubang ketika masih muda
  • Ada bekas gerekan pada tangkai bunga

Hama mulai menyerang tanaman jagung sejak pembentukan tongkol jagung atau bersamaan dengan tumbuhnya rambut jagung berkisar usia 45-60 hari tanam. Serangan awal ditandai dengan adanya telur hama pada biji jagung dan baru terlihat apabila bagian klobot jagung dikupas. Biji jagung menjadi makanan utama hama ini. Jangan salah, hama ini juga mampu menggerek sampai 9-15 cm ke dalam tongkol. Pembasmian hama penggerek tongkol menjadi sulit karena pestisida pasti terhalang oleh klobot – Kenali Tanaman Clean Fifteen, Tanaman Minim Terpapar Pestisida.

Telur yang diletakkan hama pada tongkol jagung mencapai 2.000 butir dalam sekali waktu. Hama penggerek tongkol termasuk hewan kanibal pada saat mencapai fase larva, sehingga dalam satu buah jagung hanya ditemui satu hama penggerek saja. Walaupun jumlahnya sedikit, kerugian akibat hama penggerek tongkol mencapai 80% dari total hasil panen. 

Pengendalian hama penggerek jagung:

  1. Membajak tanah untuk merusak pupa hama penggerek tongkol
  2. Memancing hama predator sebagai pengendalian secara biologis
  3. Menggunakan Beauveria bassiana strain 

Itulah hal yang perlu kamu tahu tentang hama penggerek tongkol yang merugikan petani jagung. Perlunya pengendalian agar hasil panen jagung tidak menurun, mengingat jagung merupakan alternatif makanan pokok di Indonesia. Tertarik dengan artikel agrikultur lainnya? Jangan lewatkan artikel edukasi lainnya di website Gokomodo, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin