Kenali Lalat Buah yang Menyebabkan Turunnya Produksi Buah, Yuk!
Di negara tropis memang banyak sekali buah-buahan yang dihasilkan, begitu pula musuh alaminya yaitu lalat buah, Lalat yang saat ini banyak merugikan petani buah berasal dari genus Bactrocera spp. Nah, setidaknya ada 500 jenis spesies dari genus ini dan tersebar di seluruh dunia. Biasanya memang ditemui di daerah tropis, dimana produksi buah melimpah. Lalat buah genus Bactrocera spp. memiliki ciri sebagai berikut:
- Memiliki garis-garis menyerupai pita di bagian punggung, samping, dan tegah.
- Bagian perut terbagi menjadi 5 bagian.
- Lalat buah jantan memiliki rambut yang terdapat di bagian perutnya.
- Bagian akhir perut nampak berkilat.
Dari 500 spesies Bactrocera spp. Beberapa lalat buah yang hidup di Indonesia. Apa sajakah itu?
Bactrocera papaya
Meskpiun namanya Bactrocera papaya, lalat buah ini ternyata tidak hanya menyerang pepaya saja, lho. Banyak tanaman hortikultura yang diserang oleh spesies B. papaya seperti apel, pear, alpukat, jeruk, leci, mangga, anggur, dan sayur-sayuran lainnya. B. papaya selain banyak ditemui di Indonesia juga tersebar di Papua Nugini, Pasifik, dan Amerika Selatan. Hama lalat B. papaya memiliki panjang 6-8 mm dengan pita kecil berwarna coklat di tepi sayap serta terdapat tanda menyerupai huruf T berwarna hitam pada perut.
B. papaya bahkan sudah merugikan petani buah dari stadia larva. Larva B. papaya biasanya memakan bagian buah hingga menyebabkan busuk dini dan buah rontok. Persebaran lalat buah B. papaya melalui buah yang sudah terinfeksi oleh larva ini.
Bactrocera carambolae
Lalat buah B. carambolae tersebar di wilayah Asia, khususnya Indonesia bagian barat, Malaysia, dan Thailand bagian selatan. B. carambolae termasuk spesies polifag yang mampu menyerang lebih dari 100 tanaman buah yang berbeda. Lalat buah B. carambolae biasanya ditemukan pada tanaman hortikultura seperti alpukat, jambu biji, mangga, pepaya, dan jeruk. B. carambolae memiliki ciri tubuh berwarna kuning kecoklatan dan memiliki tanda berupa pita di perut bagian tengah.
Siklus hidupnya dimulai dari betina yang meletakkan telur di bawah kulit buah. Larva yang diletakkan di bawah kulit buah akan memakan bagian buah dan menyebabkan buah membusuk. Selang dua hari telur akan menetas dan lalat muda mulai tumbuh.
Sebelum membusuk dan rontok, buah yang terkena larva B. carambolae menunjukkan gejala buah berair, warna berubah, dan terdapat bekas dimana larva tersebut menggerogoti buah.
Bactrocera dorsalis
B. dorsalis, lebih dikenal dengan lalat buah oriental, merupakan salah satu spesies lalat buah tephritid yang banyak di temukan di Asia Tenggara. Spesies lalat buah ini sering dijumpai pada buah yang akan di ekspor, sehingga serangan sedikit saja sudah menyebabkan kerugian yang luar biasa. Lalat buah B. dorsalis sudah tersebar di wilayah Amerika, Oceania, dan di mayoritas wilayah Afrika.
Lalat buah B. dorsalis memiliki daur hidup lebih lama dibandingkan jenis lalat buah yang lain. Telur yang telah diletakkan oleh lalat betina akan menetas 16 hari di musim panas. Larva kemudian memakan buah dan menyebabkan buah busuk dan rontok sebelum waktunya. Kerugian karena serangan lalat B. dorsalis mencapai 100% dan menjadi kerugian terbesar dihasilkan dibandingkan dengan spesies lalat buah lainnya.
Nah, itulah beberapa jenis lalat buah yang sering ditemui di Indonesia. Jangan harap ya lalat buah bisa ditangani hanya dengan lem lalat. Pengendalian lalat buah dapat dibaca pada artikel Inilah 7 Cara Mengatasi lalat Buah Beserta Pengendaliannya. Ingin cari tahu tentang pengendalian hama yang menyerang tanamanmu di rumah? Coba deh baca artikel di blog Gokomodo, pasti akan ketemu jawabannya!