Diterbitkan 26 Sep 2023

Kiat-kiat dalam Budidaya Tanaman Tembakau

Agri Edu
Budidaya tanaman tembakau

Tembakau menjadi salah satu komoditas perkebunan unggulan di Indonesia – Apa Saja Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Perkebunan Tembakau di Indonesia. Tanaman yang banyak dimanfaatkan pada bagian daunnya ini memiliki banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari. Mulai dari diolah menjadi rokok, pestisida, kosmetik, biofuel, obat-obatan, dan bahan perawatan kulit.

Tingginya permintaan tembakau di pasaran membuat beberapa orang tertarik menggeluti bisnis budidaya tembakau. Terlebih dengan keuntungan dari hasil panen yang menjanjikan, bisnis ini sangat cocok dijadikan pilihan untuk menambah pundi-pundi penghasilan.

Namun, tahukah kamu jika budidaya tembakau tidak bisa dilakukan secara asal-asalan? Nah, kali ini Gokomodo akan menjelaskan sedikit informasi penting mengenai budidaya tembakau yang bisa kamu jadikan referensi.  

Ada beberapa hal yang penting untuk kamu ketahui sebelum memulai bisnis budidaya tanaman tembakau. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.

Pengolahan Tanah

Sebelum mulai menanam benih, pastikan kamu telah melakukan pengolahan tanah menggunakan cangkul atau traktor. Setelah diolah, tanah perlu dibiarkan selama satu minggu agar inokulum/bibit hama, penyakit, maupun gulma yang ada di dalam tanah bisa mati terkena sinar matahari.

Setelah itu, pada hari ketujuh, taburi tanah yang sudah diolah dengan pupuk organik atau pupuk kandang. Kamu membutuhkan sekitar 10 hingga 20 ton pupuk untuk satu hektar lahan. Selanjutnya, tanah harus dibiarkan satu minggu lagi agar pemberian pupuk bisa terserap merata dengan baik.  

Pembibitan Tembakau

Apabila tanah sudah diolah dengan baik, saatnya menyiapkan bibit yang terbaik. Pastikan lokasi pembibitan berada di tempat terbuka dan mendapat paparan sinar matahari cukup terutama di pagi hari. Lokasi pembibitan juga diutamakan dekat dengan sumber air supaya memudahkan dalam penyiraman.

Sumber: IStock

Pembibitan juga sebaiknya jauh dari pemukiman agar terhindar dari gangguan hewan peliharaan. Adapun syarat bibit yang baik adalah memiliki tinggi antara 10-12,5 cm, jumlah daun 5 lembar, memiliki perakaran baik, bebas dari hama dan penyakit, serta berumur antara 40 – 45 hari.

Penanaman Tembakau

Berikutnya dalam budidaya tanaman tembakau dengan menanam bibit yang memiliki umur dan besar seragam pada lubang tanam. Selanjutnya, setiap lubang tanam harus diberi pupuk kandang atau organik masing-masing sekitar 5 kg. 

Waktu penanaman terbaik adalah sore hari sekitar pukul 17.00-19.00 untuk menghindari kelayuan pada bibit akibat terik matahari. Apabila waktu penanaman dilakukan saat kondisi iklim panas, maka lubang tanam perlu disiram terlebih dahulu sebelum ditanami.

Penanaman juga harus didasarkan pada ketersediaan air dan suhu udara. Jika tersedia air irigasi atau curah hujan tinggi,  maka sistem tanam yang diterapkan adalah single row (satu baris) dalam satu guludan dengan jarak tanam (JT) 90 cm x 60 cm. Sementara itu, jika suhu udara kering dan air irigasi terbatas, maka sistem tanam yang diterapkan adalah double row (dua baris) dalam satu guludan.

Pemeliharaan Tembakau

Ada banyak upaya pemeliharaan tanaman tembakau yang perlu kamu lakukan. Pertama adalah pemupukan. Kegiatan ini dilakukan dengan membuat lubang atau tugal di sekitar tanaman, lalu memasukkan pupuk ke dalamnya agar diserap oleh tanaman. 

Pastikan kamu tidak memberikan pupuk seperti ZK, ZA, SP36. NPK Phonska, dan NPk Kebomas. Hal ini karena tanaman tembakau tidak boleh dipupuk menggunakan produk yang mengandung unsur Cl (Klor). 

Selain pemupukan, tanaman tembakau juga membutuhkan pengairan dan penyiraman agar kebutuhan air terpenuhi. Dengan pengairan yang baik, tanaman akan tumbuh  hingga 400-600 mm, memiliki rajangan daun berwarna terang, serta mengandung nikotin, alkaloid, dan N total lebih rendah. 

Sumber: IStock

Hal lain yang harus dilakukan dalam pemeliharaan adalah penyiangan dan pendangiran atau pembumbunan. Kegiatan ini biasanya dilakukan setelah tanaman berumur 2 minggu. Caranya, tanah di bagian kanan dan kiri barisan tanaman dicangkul sedalam 20 cm, lalu dibolak-balik.

Penyiangan kedua biasa dilakukan setelah tanaman berumur sekitar 4 minggu. Pada saat ini, penyiangan dilakukan sekitar 10 cm dari tanaman agar semakin dangkal. Lebih lanjut, penyiangan terakhir dilakukan ketika menjelang panen pertama, yakni dengan mencangkul tanah cukup dalam.

Nah, bagaimana informasi seputar budidaya tembakau di atas? Apakah cukup menambah wawasanmu? Untuk informasi lebih lengkap, tunggu artikel berikutnya yang akan membahas mengenai pemeliharaan lanjutan hingga pemanenan. Selamat membaca!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin