Manfaat StartUp Agritech untuk Negara Agraris
Salah satu peranan StartUp di Indonesia salah satunya untuk mewujudkan perekonomian digital 2025 – Terkena Badai Tech Winter, Indonesia Menduduki Sepuluh Besar Jumlah Start-Up di Indonesia. Ekonomi digital ini sama pentingnya seperti ekonomi konvensional pada umumnya.
Di Indonesia sendiri banyak dijumpai StartUp berbasis keuangan, pendidikan, perdagangan, dan masih banyak lagi. Sayangnya, sebagai negara agraris, Indonesia masih minim StartUp di bidang agrikultur (agritech). Apakah perlu StartUp agrikultur di negara agraris? Jawabannya, sangat perlu.
Berikut alasannya mengapa StartUp agritech diperlukan:
a. Mendukung pertanian cerdas (smart farming)
Dengan adanya sistem pertanian cerdas diharapkan petani lebih bisa efisien memanfaatkan teknologi untuk mengolah lahan. Smart farming dapat memudahkan petani untuk otomatisasi sistem irigasi, memprediksi iklim & cuaca, bercocok tanam dengan tingkat presisi lahan yang tinggi, serta melakukan vertical farming dan hidroponik di lahan terbatas.
b. Sarana jual-beli dan distribusi hasil pertanian
Selama ini jual-beli hasil pertanian masih dilakukan secara konvensional, dimana penjual dan pembeli harus bertemu untuk melakukan transaksi. Distribusinya pun masih belum menggunakan sistem logistik yang banyak digunakan oleh E-Commerce. Dari kendala ini mengakibatkan kurangnya pendapatan petani.
StartUp Agritech dapat memberikan solusi distribusi dan sarana jual-beli hasil pertanian secara online, contohnya Gokomodo. Tentu saja dengan gencarnya literasi digital, diharapkan petani dapat menggunakan teknologi dari StartUp Agritech
c. Bioteknologi modern
Semua data yang tersaji pada Big Data akan memudahkan semua aktivitas pertanian, termasuk bioteknologi. Bioteknologi membantu petani untuk mengembangkan tanaman yang mampu beradaptasi dengan baik, mengembangkan produk untuk mempercepat laju tumbuh kembang tanaman, menambah kesuburan dan kualitas tanah, serta meningkatkan hasil pertanian dengan metode yang berbeda dari pertanian konvensional. Dengan bioteknologi diharapkan produksi makanan sehat juga meningkat
d. Masih banyak peluang untuk membantu petani
Jumlah petani di Indonesia sangat banyak dan sebagian besar masih mengandalkan sistem pertanian konvensional. Seiring dengan adanya literasi digital, semakin besar peluang StartUp agritech bisa berkembang. Ditambah lagi di Indonesia masih jarang ditemukan StartUp agritech selain Gokomodo.
Meskipun peluang dan manfaat StartUp agritech di Indonesia cukup besar, tetap akan ada tantangan tersendiri dalam proses eksekusi di lahan pertanian. Tantangannya bervariasi mulai manajemen tanah dan lingkungan, perubahan iklim, menipisnya sumber daya alam, meningkatkan resiko emisi karbon, hingga banyaknya pembukaan lahan pertanian. Nah itulah alasan mengapa di Indonesia perlu ada StartUp agritech beserta resiko yang dihadapi. Baca terus artikel seputar agrikultur lainnya hanya di website Gokomodo!