Petani Indonesia memilki akses yang terbatas untuk memenuhi kebutuhan perawatan lahan seperti tersedianya pupuk, pestisida, dan saprodi lainnya. Nah, untuk memudahkan akses petani terhadap kebutuhan pertanian, terbukalah peluang untuk mendirikan toko pertanian. Selain memudahkan petani, adanya toko saprodi lengkap bisa menjadi penambah pundi-pundi rupiah.

Prospek dan Peluang Mendirikan Toko Pertanian

Terletak di salah satu negara agraris di dunia, tentu saja peluang dan prospek untuk mendirikan toko agri terbuka sangat lebar. Dengan toko pertanian, pemenuhan kebutuhan pertanian akan lebih mudah sehingga petani tidak kesulitan akses terhadap saprodi berkualitas.

Bicara tentang toko, tentunya juga bicara tentang prospek keuangan yang akan datang. Bisa dibilang dengan membuka toko akan mendatangkan keuntungan yang fantastis. Terlebih saprodi yang dijual sudah pasti akan laku, karena digunakan untuk memproduksi pangan yang tentu jumlahnya tidak sedikit. 

Peluang yang besar untuk membangun toko, lantas tidak membuat pebisnis baru terburu-buru membangun toko. Tidak ada salahnya untuk memperhatikan hal-hal berikut sebelum memulai membangun toko pertanian:

Survey lokasi

Perlu dicatat bahwa lokasi menentukan banyaknya pengunjung toko. Usahakan untuk membuka toko pertanian pada jalan raya yang tidak jauh dari area persawahan. Jangan memilih lokasi toko di jalan kecil maupun jalan lorong desa karena sangat mungkin tidak terlihat oleh konusmen. 

Menentukan produk

Sudah pasti toko pertanian harus dilengkapi dengan showcase produk pertanian yang paling diminati. Terdapat banyak pilihan produk pertanian yang dapat dijual seperti beraneka jenis pupuk, bermacam-macam pestisida, hingga beraneka ragam alat pertanian. Jangan lupa untuk melakukan survey terlebih dahulu pada petani di sekelilingmu dan cari tahu apa kebutuhan pertanian yang diperlukan. Bingung menentukan produk yang akan dijual? Temukan inspirasinya melalui artikel 4 Ide Bisnis Pertanian Menjanjikan di Tahun 2023 yang Bisa Kamu Coba.

Modal

Toko pertanian tanpa modal seperti sawah tanpa air. Maksudnya adalah toko tidak bisa lepas dari peranan modal. Setelah mengetahui lokasi dan produk apa saja yang ingin dijual, barulah terlihat berapa modal yang diperlukan. Jangan lupa hitung biaya peralatan seperti etalase, meja kasir, mesin kasir, dan lain-lain. Jika memang minim modal, sistem inden bisa menjadi solusinya dan dari keuntungan penjualan inden perlahan-lahan bisa menyetok produk pertanian. 

Belajar, belajar, dan belajar

Tidak hanya petani yang perlu edukasi, sebagai pemilik toko pertanian harus belajar seluk beluk pertanian terbaru agar dapat memenuhi kebutuhan para petani. Saat ini pertanian di Indonesia sudah mulai mengenal literasi digital dan sebentar lagi akan banyak teknologi baru yang digunakan. Pembaruan teknologi biasanya mudah terlihat pada alat pertanian, formulasi pestisida, hingga penerapan teknologi pada pupuk organik. Semakin canggih alat dan produk pertanian yang dijual, semakin besar peluang konsumen akan berdatangan.

Gabung dengan Gokomodo, Yuk!

Ingin penjualan produk lebih mudah dan lebih teroganisir? Daftarkan toko pertanianmu menjadi bagian dari Gokomodo melalui Mitra Gokomodo. Cara bergabungnya cukup mudah, lho. Kamu hanya perlu mendaftar melalui toko pertanian yang sudah berafiliasi dengan Gokomodo di wilayahmu. Tentu saja dengan menjadi Mitra Gokomodo, kamu dapat menjualkan produk secara online sehingga menambah konsumen.

Gimana, sudah dapat gambaran membuka toko pertanian? Pertimbangkan hal-hal yang sudah Gokomodo rangkumkan, ya! Jangan lupa baca artikel seputar pertanian untuk menambah wawasan melalui website Gokomodo, ya!