Penting Diketahui! Tanda-Tanda Tanaman Kelapa Sawit Alami Defisiensi Unsur Hara
Secara umum, tanaman sawit cukup rentan mengalami defisiensi hara karena adanya unsur hara yang tidak terserap dengan baik. Hal ini bisa disebabkan oleh kondisi lingkungan perkebunan yang tergenang air, adanya erosi pada tanah, maupun adanya persaingan dengan gulma.
Defisiensi merupakan suatu kondisi dimana tanaman kekurangan nutrisi tertentu yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Kondisi ini bisa diamati dari gejala fisik tanaman, baik pada bagian daun maupun batang. Gejala defisiensi Mn, S, Zn, B, dan Ca akan dimulai dari pelepah paling muda. Gejala defisiensi Cl, Mg, N, P, dan K akan dimulai dari pelepah paling tua.
Pada tanaman kelapa sawit, unsur hara harus diperhatikan. Defisiensi unsur hara biasa ditemukan pada N, P, K, Mg, dan B, yakni lima unsur hara yang paling dibutuhkan. Bagaimana ciri-ciri defisiensi unsur hara pada tanaman sawit? Berikut adalah ulasannya.
Ciri-ciri Defisiensi Unsur Hara pada Tanaman Sawit
1. Defisiensi Nitrogen (N)
Defisiensi unsur nitrogen seringkali disebabkan oleh ketersediaan unsur N dalam tanah yang rendah dan adanya gulma di sekitar tanaman. Ciri-ciri yang dapat diamati, antara lain helaian daun akan menguning atau mengalami klorosis mulai dari ujung anak daun hingga ke pelepah daun.
Defisiensi unsur N juga dapat membuat pertumbuhan titik tumbuh terhambat, sehingga berdampak pada produksi hormon auksin yang terganggu. Hal ini akan membuat tanaman sawit gagal memproduksi bunga betina.
2. Defisiensi Fosfor (P)
Secara umum, kekurangan unsur fosfor bisa terjadi karena pH tanah yang asam dan area top soil yang sudah mengalami erosi. Hal ini akan menyebabkan beberapa gejala, seperti pertumbuhan tanaman yang kerdil, dengan pelepah yang pendek dan pertumbuhan batang menjadi runcing. Jika kekurangan unsur P disertai unsur K secara bersamaan, maka tanaman akan menjadi mandul dan berwarna kusam atau tidak mengkilap.
3. Defisiensi Kalium (K)
Kekurangan unsur K sering terjadi bila tanaman sawit ditanam pada tanah gambut, tanah berpasir, atau tanah yang asam. Ciri-ciri yang dapat terlihat adalah munculnya bintik-bintik kuning pada daun yang terus menerus membesar hingga berwarna merah dan mengering atau mengalami nekrosis. Tanda lainnya ialah white strip, yang disebabkan karena ketidakseimbangan kelebihan unsur N dengan kekurangan unsur K dan B.
4. Defisiensi Magnesium (Mg)
Berikutnya adalah defisiensi unsur Mg yang seringkali terjadi pada daerah perkebunan dengan curah hujan yang tinggi, atau sekitar 3500 mm/tahun. Ciri yang bisa diamati yaitu daun tua akan berwarna hijau kekuningan pada tepiannya dan daun yang terkena sinar matahari terus menerus menjadi lebih rentan, yang mana lama kelamaan akan berwarna coklat dan mengering.
5. Defisiensi Boron (B)
Terakhir adalah kekurangan unsur B yang sering terjadi karena tingginya kadar N dan Ca dalam tanah dan pada pH tanah < 4.5 atau > 7.5. Ciri yang dapat diamati seperti ujung helai daun yang terlipat dan berwarna hijau tua (hook leaf) dan tanaman menjadi rentan terserang crown disease, atau penyakit. Bila kekurangan unsur B disertai unsur N secara bersamaan, maka tanaman akan menjadi mandul permanen.
Demikian informasi seputar defisiensi unsur hara pada tanaman sawit yang penting untuk kamu ketahui. Bila kamu menemukan beberapa gejala di atas pada tanaman sawit milikmu, segera berikan pupuk sesuai dengan unsur yang dibutuhkan dan pastikan beli di Gokomodo ya!