Diterbitkan 18 Sep 2023

Pupuk Urea: Karakteristik, Manfaat, dan Cara Aplikasinya

Agri Edu
pupuk urea

Pupuk urea merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak dicari para petani. Pupuk yang terbuat dari gas amonia dan gas asam arang ini sangat penting untuk menunjang tumbuh kembang tanaman karena mampu menyuplai unsur Nitrogen hingga 46%.

Jenis pupuk urea termasuk ke dalam golongan pupuk Nitrogen yang banyak diproduksi dalam skala industri oleh beberapa negara. Pupuk ini bisa berdiri sendiri sebagai pupuk tunggal, maupun berkolaborasi membentuk pupuk majemuk, seperti NPK dan UAN.

Karakteristik Pupuk Urea

Sebelum membahas lebih jauh mengenai pupuk urea, kamu perlu mengetahui ciri-ciri dari pupuk ini. Berikut adalah beberapa karakteristik yang akan membantumu mengenali dengan lebih baik.

  • Memiliki rumus kimia, yaitu NH2CONH2 atau (NH2)2CO atau CON2H4.
  • Mengandung sekitar 46% unsur Nitrogen.
  • Memiliki bentuk pril atau butiran kristal putih.
  • Bersifat higroskopis atau mudah menarik air.
  • Sangat mudah larut di dalam air.
  • Mudah diserap oleh akar tanaman untuk dikatalisasi menjadi amonium atau nitrat.

Jenis-Jenis Pupuk Urea

Berdasarkan bentuk fisiknya, pupuk urea dibedakan menjadi dua jenis. Berikut adalah penjelasan selengkapnya.  

Urea prill merupakan jenis urea yang berbentuk butiran kecil berwarna putih. Pupuk ini bersifat mudah larut dalam air dan tentunya mudah diserap oleh akar tanaman. Pupuk urea prill mudah terbakar oleh sinar matahari serta akan berubah menjadi amonia dan karbondioksida saat diletakkan di tanah.

sumber: Istock

Oleh karena sifat tersebut, cara aplikasi pupuk jenis ini lebih direkomendasikan dengan pemupukan daun. Selain diberikan sesuai dosis yang dianjurkan, pemupukan daun juga harus dilakukan dengan cara disemprotkan secara hati-hati. Hal ini karena tanaman yang memiliki daun peka dapat hangus saat bereaksi dengan urea. 

Jenis kedua adalah urea non prill yang masih dibagi menjadi beberapa jenis lagi, yaitu urea ball fertilizer, urea super granule, urea briket, dan urea tablet. Simak penjelasan berikut untuk mengetahui perbedaan jenis pupuk urea non prill tersebut. 

  • Urea ball fertilizer

Merupakan pupuk urea yang berbentuk seperti bola kecil dengan respons tinggi. Jenis pupuk ini akan melepas unsur Nitrogen secara lambat sehingga dapat diikat kuat oleh partikel tanah sebelum akhirnya diserap akar tanaman. Jenis ball fertilizer hanya digunakan sebagai susulan yang mengimbangi kekurangan unsur N dari urea prill yang telah dipupukkan sebelumnya.

  • Urea super granule (USG)

Urea super granule (USG) merupakan pupuk dengan bentuk seperti prill, namun memiliki ukuran bola yang lebih besar. Sayangnya,  pupuk jenis ini juga belum bisa dipasarkan secara luas karena proses pembuatannya masih terlalu mahal.

  • Urea briket

Merupakan pupuk urea yang dihasilkan dari proses lanjutan urea prill yang telah dipadatkan yang berbentuk pipih cakram, rapuh, mudah pecah dan mudah lengket. Pupuk ini juga menjadi hasil penyempurnaan dari pupuk USG.  

  • Urea tablet

Urea tablet merupakan jenis urea prill berbentuk tablet tidak bulat yang pembuatannya melalui proses pengempaan dengan tekanan tinggi. Pupuk ini dianggap unggul karena dapat mengurangi gulma, menghemat efisiensi tenaga dan biaya pemupukan.

Cara Aplikasi Pupuk Urea yang Efektif

Adapun langkah-langkah agar aplikasi urea dapat dilakukan secara efektif, yaitu:

a. Pilih waktu yang tepat

Pemberian pupuk biasanya diterapkan selama musim tanam ketika tanaman aktif tumbuh dan dapat memanfaatkan Nitrogen secara efektif. Biasanya pemupukan dilakukan pada awal pertumbuhan tanaman.

b. Periksa cuaca

Periksa prakiraan cuaca terlebih dahulu sebelum mengaplikasikan pupuk ini. Pemberian pupuk paling baik dilakukan saat akan turun hujan atau saat tanah sudah lembap, dengan begitu pupuk akan mudah larut mencapai zona akar tanaman.

c. Hitung jumlah dosis

Jumlah pupuk Urea yang perlu diaplikasikan tergantung pada jenis tanaman, tahap pertumbuhannya, dan kondisi tanah. Biasakan baca label pada paket pupuk atau konsultasikan dengan kantor penyuluh pertanian setempat untuk mendapatkan panduan tentang takaran aplikasi yang sesuai.

d. Pupuk harus merata

Sebarkan pupuk secara merata ke seluruh area lahan. Selain itu, hindari aplikasi pupuk terlalu banyak di satu tempat, sebab hal tersebut dapat menyebabkan tanaman terbakar atau pertumbuhan tidak merata.

e. Sirami area lahan

Jika tidak ada kemungkinan hujan setelah aplikasi pupuk, siram sedikit area yang terkena pupuk untuk membantunya larut dan pindah ke tanah agar diserap akar tanaman.

Pupuk Urea memang menjadi primadona banyak petani. Oleh karena itu, sangat penting bagi kamu mengetahui seluk beluk pupuk ini sebelum terjun ke dunia pertanian. Baca juga Apa Itu Pupuk Kalium? Inilah Penjelasan Selengkapnya di blog Gokomodo untuk menambah wawasanmu!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin