Siap-Siap Hadapi Musim Kemarau dengan Tips Budidaya Bawang Merah Berikut Ini
Musim kemarau tahun 2024 diperkirakan akan berlanjut hingga bulan Juli-Agustus nanti. Musim kemarau panjang merupakan kendala yang serius untuk budidaya tanaman pangan bahkan dapat mengancam ketahanan pangan nasional. Salah satu produksi tanaman yang terhambat yaitu bawang merah.
Bawang merah menyukai tanah yang lembab dan budidaya bawang merah saat musim kemarau nantinya menjadi sebuah tantangan yang luar biasa. Tetapi, bukan berarti menanam bawang merah saat musim kemarau tidak mungkin. Berikut ini Gokomodo akan bagikan tips tentang budidaya tanaman satu ini saat musim kemarau.
Budidaya Bawang Merah Saat Musim Kemarau
Budidaya bawang merah dapat dimulai di musim kemarau, idealnya pada bulan April atau Mei dan bulan Juli atau Agustus. Menurut BMKG, puncak musim kemarau 2024 akan terjadi pada bulan Juli-Agustus nanti, jadi sudah ideal untuk memulai budidaya tanaman rempah satu ini.
Lahan yang digunakan untuk budidaya bawang yaitu lahan bekas padi sawah atau tebu. Kabar baiknya, bawang merah dapat ditumpang sari dengan cabai juga, lho. Setali tiga uang alias dalam satu kali budidaya cuannya double! Agar sukses budidaya bawang merah saat musim kemarau, simak tipsnya ini, ya!
Mengolah lahan Kering
Saat musim kemarau, otomatis keadaan lahan bisa saja kering. Sebelum mulai di tanam, ada baiknya sanitasi lahan dilakukan terlebih dahulu. Tambahkan juga pupuk kandang dengan dosis 1 kg/ 1 meter persegi. Jika pupuk sudah diberikan, jangan lupa untuk mengaduk tanah agar pupuk tercampur rata dengan tanah. Lakukan selama satu minggu untuk memastikan pupuk kandang benar-benar tercampur rata. Usahakan pH tanah tidak tidak lebih dari 5 agar bisa ditanami bawang merah.
Setelah tanah siap, buat bedengan dengan lebar 120-180 cm. Buat juga saluran irigasi dengan lebar 50 cm dan kedalaman 40 cm.
Memilih bibit bawang merah
Bibit bawang merah unggul memiliki ciri khusus berupa berat sekitar 3-4 gram dengan bentuk proporsional dan tidak ada cacatnya. Untuk mengetahui kesiapan bibit, kamu dapat mengirisnya secara melintang dan lihat kondisi mata tunasnya. Apabila mata tunas berwarna hijau di ujung umbi, maka bibit siap ditanam.
Mulai tanam bawang merah
Lahan yang sudah diolah baiknya disiram hingga lembap. Buat lubang dengan kedalaman 5 cm dengan jarak 15 cm antar lubang untuk tempat penanaman bibit bawang merah. Siapkan juga larutan 1 tutup botol fungisida dengan 1 liter air untuk rendaman bibit bawang merah agar bibit tahan penyakit. Rendam bibit selama 2 hari sebelum ditanam di lahan.
Merawat budidaya bawang merah
Kunci perawatan budidaya bawang merah terletak pada pemupukan dan penyiraman. Pemupukan dasar dapat dimulai sebelum menanam bawang merah dan dilanjutkan dengan pupuk susulan saat 10 hari hingga satu bulan setelah tanam. Bingung mau pakai pupuk apa? Coba cek Jenis Pupuk Bawang yang Membuat Hasil Panen Berlimpah.
Frekuensi penyiraman bawang merah yaitu 2 kali sehari dimulai dari penanaman bibit hingga 10 hari berikutnya. Jika lebih dari 10 hari, penyiraman dilakukan hanya pada pagi atau sore saja. Jangan lupa untuk melakukan penyiangan dan pengendalian hama ataupun penyakit sebagai bagian dari perawatan budidaya bawang merah.
Jika budidaya bawang merah sudah sesuai langkah di atas, bawang merah dapat dipanen saat berusia 66-75 hari setelah tanam. Pemanenan dilakukan dengan mencabut daun bawang dan diikat. Bawang merah sangat rentan lembap dan busuk, oleh karena itu jemur terlebih dahulu selama 2-3 hari agar bawang merah lebih kering dan tidak mudah membusuk. Temukan artikel lain seputar perawatan budidaya bawang merah hanya di blog Gokomodo, ya!