Tertarik dengan Metode Pertanian Ramah Lingkungan? Biosaka Solusinya
Praktik pertanian ramah lingkungan semakin gencar dilakukan guna meningkatkan produktivitas tanaman. Salah satu upaya yang dilakukan petani adalah menggunakan Biosaka, yakni larutan ekstrak tumbuhan yang berperan sebagai elisitor untuk merangsang sel-sel pada tanaman sehingga bisa tumbuh dengan baik.
Lebih jelasnya, Biosaka bukan termasuk pupuk dan bukan pula termasuk pestisida. Larutan ini merupakan elisitor yang memiliki peran penting bagi tanaman untuk bisa tumbuh dan berproduksi. Hal ini karena Biosaka mengandung hormon, spora, serta bakteri dalam jumlah yang banyak.
Biosaka: Solusi pertanian ramah lingkungan
Ada tiga tahapan penting yang harus diperhatikan oleh petani dalam pembuatan Biosaka. Pertama adalah memilih bahan yang tepat dan sehat di sekitar areal pertanian. Artinya, aneka dedaunan dan rerumputan yang akan digunakan tidak boleh berlubang atau terdapat bercak-bercak yang menunjukkan gejala serangan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT).
Kedua, proses pembuatan Biosaka dilakukan dengan cara meremas-remas dedaunan secara langsung di dalam air hingga tercampur homogen. Artinya, larutan tidak berubah warna menjadi bening, tidak memiliki endapan, serta tidak mengeluarkan gas. Ketiga, aplikasi Biosaka di lapangan harus dilakukan dengan cara penyemprotan kabut. Proses pengabutan ini juga harus didasarkan pada waktu, cara, dan dosis yang tepat agar mendapatkan hasil yang optimal.
Untuk membuat Biosaka, kamu membutuhkan setidaknya 5 jenis rumput atau daun yang sehat sempurna yang dicampur dengan 5 liter air ke dalam wadah. Selanjutnya, remas daun dan rumput tersebut dengan tangan selama kurang lebih 30 menit tanpa berhenti.
Sementara itu, yang dimaksud penyemprotan kabut adalah aplikasi Biosaka dengan cara pengabutan berjarak minimal 1 meter di atas tanaman dengan nozzle menghadap ke atas. Waktu penyemprotan kabut ini bisa dilakukan pada pagi atau sore hari. Namun untuk hasil terbaik, lakukan pengabutan pada sore hari dengan memperhatikan cuaca serta arah angin.
Perlu diketahui, ada banyak manfaat yang bisa dirasakan oleh penggunaan Biosaka ini. Mulai dari mendukung praktik pertanian yang ramah lingkungan, lebih hemat biaya, dan lebih hemat pupuk hingga 50%. Selain itu, penggunaan Biosaka juga dapat mengurangi serangan hama dan penyakit, menyuburkan lahan, dan tentunya menurunkan penggunaan pestisida kimia.
Itulah sekilas tentang Biosaka, teknologi ramah lingkungan yang tidak hanya murah namun juga mudah dibuat sendiri. Dengan pengaplikasian yang tepat, biaya produksi yang dikeluarkan petani akan jauh lebih hemat. Jika perlu, penerapan Digital Farming akan Bantu Potong Biaya Produksi Pertanian Hingga 10%.
Menarik sekali, bukan? Yuk, baca artikel lainnya di website Gokomodo!