Tertarik Mengetahui Cara Budidaya Mentimun? Simak Caranya Disini!
Siapa yang tidak suka mentimun? Mentimun banyak digunakan sebagai campuran salad, acar, dan camilan yang menyehatkan. Bagi kamu pecinta mentimun sudah saatnya untuk menanam mentimun secara hidroponik di rumah. Menanam mentimun secara hidroponik salah satu cara untuk menghasilkan mentimun lebih bersih, sehat, dan proses tanamn hingga panen yang lebih cepat.
Kelebihan Menanam Mentimun Hidroponik
Cara budidaya mentimun dengan metode hidroponik memiliki beberapa kelebihan, seperti:
- Tidak memerlukan lahan yang banyak. Menanam mentimun dengan sistem hidroponik dapat dilakukan di lahan terbatas, bahkan di dalam rumah pun juga bisa.
- Air yang digunakan lebih sedikit dibandingkan dengan menanam timun di lahan pekarangan. Penggunaan air lebih efisien karena sistem hidroponik mampu merotasi air dan tanaman langsung ditanam di air sehingga penyerapannya lebih maksimal.
- Minim penggunaan pestisida karena mentimun yang ditanam secara hidroponik lebih tahan terhadap serangan OPT dan penyakit tanaman.
Sudah tertarik budidaya mentimun dengan sistem hidroponik di rumah? Intip cara budidaya mentimun dengan metode hidroponik, yuk!
Menyemai Benih
Sebelum benih disemai, pastikan untuk memilih benih berkualitas unggul, sehat, dan bersih. Agar benih dapat tumbuh dengan baik, maka perlu untuk mempertimbangkan penggunaan media semai yang cocok untuk hidroponik. Pada tanaman mentimun hidroponik sebaiknya gunakan media semai dari rockwool yang terlah dilubangi. Letakkan media tanam semai pada tempat yang memiliki cukup cahaya untuk mempercepat prosesnya.
Pemindahan Tanaman
Benih yang ditanam pada media semai dan dirawat dengan baik tentu tumbuh dengan baik pula. Seiring berkembangnya tanaman, media tanam semai mulai tidak cukup lagi untuk menahan tanaman. Untuk itu, benih mentimun yang sudah mulai tumbuh sebaiknya dipindah ketika sudah memiliki 3-5 helai daun sejati dan batangnya sudah kokoh.
Ketika dipindahkan, tanaman mentimun akan memerlukan media tanam baru. Media tanam yang ccocok digunakan untuk mentimun yang masih muda yaitu kain flanel yang diletakkan pada instalasi hidroponik DFT. Agar tidak merusak tanaman mentimun yang masih muda, lakukan pemindahan tanaman saat pagi atau sore hari.
Pemberian Unsur Hara
Pemberian unsur hara biasanya berupa pupuk yang diberikan meskipun tanaman masih disemai. Namun, pemberian pupuk pada tanaman mentimun hidroponik bisa dilakukan saat tanaman sudah melalui fase pindah tanam dan dapat berakhir ketika panen. Apabila kamu ingin tahu seberapa banyak pupuk yang dapat digunakan untuk tanaman mentimun hidroponik, kamiu dapat menggunakannya TDS meter, lho.
Perawatan
Perawatan tanaman mentimun hidroponik tidak berbeda jauh dengan tanaman pada umumnya. Hal umum yang perlu dijaga yaitu pH, kondisi tanaman, dan kondisi di sekitar hidroponik. pH hidroponik tanaman mentimun berkisar antara 5.5-6.0. Perhatikan juga tanaman mentimun yang mulai menurun kualitasnya yang ditandai dengan perubahan warna daun, buah, dan gejala abnormal lainnya. Ingat, kamu tidak perlu menyirami tanaman mentimun hidroponik karena setiap saat tanaamn mentimun mendapatkan air.
Proses Panen
Tanaman mentimun yang tumbuh dengan baik dan sehat dapat dipanen ketika menginjak usia 60-90 hari setelah tanam. Dalam satu kali tanam, tanaman mentimun dapat dipanen hingga dua kali. Lalu bagaimana cara dua kali panen tersebut?
Tanaman mentimun yang sudah dipanen pertama tetap dialiri oleh nutrisi unsur hara. Tanaman mentimun yang siap panen memiliki ukuran besar dan memiliki warna hijau mengkilap. Itulah metode menanam mentimun menggunakan sistem hidroponik. Tentunya cara tersebut bisa kamu lakukan sendiri di rumah. Jangan lupa beli peralatan untuk membuat hidroponik di GokoMart terdekat, ya! Simak artikel tentang budidaya tanaman hidroponik lainnya hanya di blog Gokomodo, yuk!