Tips Puasa 101: Hemat dengan Budidaya Melon Sendiri di Rumah
Selain mempersiapkan diri untuk beribadah satu bulan penuh, tidak afdol rasanya untuk lebih memperhatikan kesehatan dengan cara mengonsumsi buah-buahan sebagai real food. Biasanya buah yang paling banyak digemari dan harus tersedia di rumah yaitu buah kurma, mainstream sekali bukan? Sudah saatnya move on dari kurma dan mencari alternatif buah lainnya, seperti melon.
Melon merupakan buah tropis yang tumbuh baik di Indonesia. Melon memilki tekstur yang renyah dan rasa manis yang menyegarkan. Kadar air dalam melon mampu membantu mengembalikan cairan yang hilang saat seharian berpuasa. Selain itu, kandungan dalam melon juga baik untuk kesehatan, seperti antioksidan, vitamin, serta mineral. Dengan segudang manfaat tersebut, yakin tidak mau budidaya melon sendiri di rumah?
Budidaya Melon di Rumah
Budidaya melon tak melulu perlu lahan yang luas. Bisa saja ditanam di lahan yang terbatas, misalnya pekarangan rumah. Lalu, bagaimana caranya budidaya melon di lahan yang terbatas? Kamu bisa menggunakan polybag, lho. Simak caranya berikut ini.
Persiapan tempat budidaya dan media tanam
- Agar tumbuh dengan maksimal, wadah untuk budidaya melon sebaiknya polybag diameter 40 cm.
- Tambahkan media tanam berupa tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1.
- Sementara itu, kamu bisa mempersiapkan benih dengan merendamnya terlebih dahulu menggunakan air hangat kuku selama 2 jam. Jika sudah, keringkan benih hingga benar-benar kering.
- Benih yang sudah kering ditempatkan dalam kantong plastik hitam selama 24 jam.
- Jika benih sudah mulai nampak kecambahnya dapat dipindah ke dalam polybag semai.
- 7 hari kemudian benih semai dapat dipindahkan ke wadah yang lebih besar.
Cara menanam melon di polybag
Benih yang sudah berusia 7 hari tandanya sudah siap dipindahkan ke wadah yang lebih besar. Letakkan benih yang sudah dipindahkan ke dalam lubang tanam, dengan jumlah 1 benih 1 lubang tanam. Untuk meminimalisir kematian bibit, pemindahan melon sebaiknya dilakukan saat sore hari. Jangan lupa untuk meletakkan benih di bawah sinar matahari, lakukan penyiraman secara rutin, serta berikan pupuk sesuai dengan kebutuhan, ya.
Melon yang tumbuh dengan baik dapat dipanen saat usianya 90 hingga 120 hari setelah tanam. Melon yang sudah siap panen biasanya mengeluarkan aroma harum, serat yang mmenyerupai jala di kulitnya mulai terlihat jelas, terdapat retakan pada kulit buah yang dekat dengan tangkai, kulit berubah warna menjadi hijau kekuningan, serta daunnya mulai menguning
Manfaat Melon untuk Berbuka Puasa
Jika budidaya melon sukses sebelum bulan puasa, tak ada salahnya menikmati hasil panen sendiri kala puasa dan lebaran nantinya. Lalu, apa saja manfaatnya makan melon saat buka puasa?
Menggantikan cairan tubuh
Saat berpuasa tubuh manusia rentan dengan kehilangan air yang digunakan untuk beraktivitas seharian. Mengganti cairan tubuh memang bisa dengan minum air putih secara rutin atau makan buah yang mengandung banyak airnya. Kebetulan sekali, melon meruapakan buah segar yang mengandung 90% air dan mengandung beberapa elektrolit, vitamin, dan mineral sebagai penunjang kesehatan.
Mengembalikan energi yang hilang
Melon mengandung kadar potassium yang bermanfaat untuk menyeimbangkan kadar elektrolit dalam tubuh. Perlu kamu tahu, elektrolit membantu mengembalikan energi yang hilang saat berpuasa, sehingga kamu akan full charge setelah makan melon.
Membantu mempersiapkan organ pencernaan
Nah, manfaat ini bisa dirasakan oleh penderita maag. Pasalnya, setelah seharian penuh perut tidak terisi makanan akan membuat lambung ‘kaget’ saat berbuka puasa. Lambung yang ‘kaget’ akan memproduksi asam lambung berlebih dan mengakibatkan maag kambuh. Tentu tidak ingin penyakit maag kambuh saat berbuka, kan? Dengan mengonsumsi melon akan mempersiapkan lambung untuk makan makanan berat saat berbuka
Banyak kelebihan kan budidaya melon sendiri di rumah? Tak hanya melon saja, masih banyak buah-buahan yang dapat kamu makan saat berbuka. Asalkan Hindari buah Ini Saat Kamu Berpuasa! Simak artikel tentang tips menyambut ramadhan hanya di blog Gokomodo, ya!