Diterbitkan 19 May 2023

Inilah APD yang Dipakai Petani dan Fungsinya

Agri Edu
APD Petani

Bercocok tanam menjadi salah satu pekerjaan yang memiliki resiko keselamatan yang tinggi. Petani harus turun langsung ke lapangan untuk menggarap sawah dan lahan perkebunan tentunya menghadapi bahaya, seperti gigitan hewan, perubahan cuaca ekstrim, paparan zat kimia, dan lainnya. Sayangnya, masih banyak ditemukan petani konvensional yang enggan memakai perlindungan diri selama berada di sawah. Untuk itu, diperlukan pengenalan alat perlindungan diri agar petani nyaman dan aman dalam melakukan pekerjaannya. 

Alat pelindung diri, atau lebih dikenal dengan istilah APD, merupakan seperangkat alat yang wajib digunakan untuk melindungi dan menjejaga keselamatan pekerja. Penggunaan APD disesuaikan dengan jenis pekerjaan sehingga perlindungannya bisa maksimal. Apabila APD digunakan oleh petani biasanya melindungi petani ketika menyemprotkan pestisida pada tanaman. Pestisida memang berfungsi sebagai racun untuk OPT – Beginilah Cara Kerja Pestisida pada Tanaman – namun siapa sangka racun tersebut juga mematikan untuk manusia.

Peralatan APD yang cocok untuk dilahan:

a. Baju

Usahakan untuk memakai baju dengan lengan panjang dan tidak memiliki banyak aksesoris atau bagian-bagian lainnya seperti kantong. Lebih baik lagi apabila memakai baju yang menutupi leher. 

b. Celana

Sama seperti baju, menggunakan celana yang terdapat lipatan atau sengaja dilipat agar lebih praktis memang tidak disarankan. Lipatan kain bisa menjadi tempat berkumpulnya pestisida sehingga dikhawatirkan akan meracuni tubuh petani.

c. Wepaak (pakaian terusan)

Pakaian ini tergolong paling aman karena melindungi semua bagian tubuh dari semprotan pestisida tanpa terkecuali. Selain itu, cara menggunakan baju ini juga lebih praktis dibandingkan memakai baju dan celana secara terpisah. Bagusnya lagi apabila kamu menggunakan Weepak dengan lengan panjang untuk perlindungan ekstra

d. Sarung tangan

Sarung tangan yang digunakan harus berbahan neoprene. Tidak boleh sembarangan, penggunaan sarung tangan harus panjang hingga menutupi pergelangan tangan, tidak boleh terbuat dari kulit alami, dan sarung tangan harus menutup lengan baju bagian bawah.

e. Topi

Topi sesuai standar APD harus terbuat dari bahan yang tahan cairan, tidak terbuat dari kain maupun kulit, desain topi yang memiliki pinggiran lebar sehingga dapat melindungi bagian kepala (tengkuk, mulut, mata, dan muka), dan tidak boleh terasa apabila dipakai di bawah terik matahari. 

f. Sepatu

Sebagian besar petani konvensional menggunakan sepatu boot biasa atau bahkan tidak menggunakan sepatu. Penggunaan sepatu yang sesuai dengan standar APD yaitu terbuat dari bahan neoprene. 

g. Face Shield

Penggunaan face shield saat COVID-19 menjadi kebiasaan bagi pekerja. Face shield APD petani sebaiknya terbuat dari bahan transparan yang anti api, mudah diatur posisinya, ringan, anti air, dan bisa digunakan untuk menyemprot pestisida.

Dengan adanya artikel ini diharapkan banyak pihak yang terjun ke lapangan, terutama petani konvensional, teredukasi tentang pentingnya penggunaan APD ketika bekerja. Adanya APD ini semata-mata untuk keselamatan petani. Artikel edukatif seputar pertanian lainnya dapat kamu akses melalui website Gokomodo. Update setiap hari, loh!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin