Diterbitkan 12 Aug 2022

Kenali Gokomodo, Solusi Agri Digital Masa Kini

News

Memasuki era revolusi industri 4.0, hampir semua kinerja bisnis ditunjang dengan teknologi modern. Kini, digitalisasi bahkan sudah merambah ke sektor komoditas dan agrikultur, salah satunya pada sub-sektor perkebunan kelapa sawit. Digitalisasi ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan daya saing sehingga berdampak pada peningkatan ekonomi Indonesia.

Saat ini Indonesia memiliki 42,3 juta hektar lahan agrikultur dengan komposisi sekitar 16 juta hektar (40%) adalah perkebunan kelapa sawit. Potensi pasar untuk agri input mencapai US$ 30 miliar dengan ekosistem perusahaan perkebunan sekitar 2.000 perusahaan, 33 juta petani, dan 200.000 asosiasi petani, koperasi unit desa serta toko tani yang tersebar di berbagai daerah Indonesia.

Kendati ditengah potensi dan permintaan yang tinggi, sistem rantai pasok pada sektor agrikultur kebanyakan masih dijalankan secara konvensional. Hal ini mengakibatkan sistem rantai pasok menjadi tidak efisien dan mempengaruhi agri-output. Oleh karena itu, pemanfaatan teknologi digital pada sektor agrikultur merupakan opsi terbaik yang dapat dilakukan untuk membantu pelaku agrikultur sekaligus meningkatkan output ekonomi nasional hingga Rp 94.864 triliun atau US$ 6,6 miliar per tahun.

Selain keuntungan dan efisiensi, digitalisasi di bidang agrikultur dapat meminimalisir kendala yang sering terjadi pada aktivitas manual seperti: 

  1. Proses persetujuan dan pembayaran yang memakan waktu lama
  2. Penggunaan dokumen fisik yang kurang efisien dan kurang ramah lingkungan
  3. Minimnya transparansi data yang dapat memicu kerugian bisnis
  4. Pemilihan vendor yang tidak sesuai

Melihat peluang kemudahan yang ditawarkan oleh digitalisasi pada bidang agri, Samuel Tirtasaputra menginisiasi pembentukan Gokomodo yang bertujuan untuk mengatasi sejumlah permasalahan inefisiensi di sektor perkebunan. 

“Atas dasar itulah Gokomodo hadir sebagai solusi digital yang bertujuan untuk bantu mendorong sektor agrikultur termasuk sub-sektor perkebunan dan komoditas Indonesia,” ungkap Chief Commercial Officer Corporate Gokomodo, Arief Dharmawanto dalam webinar “Pemilihan Bahan Perlindungan Tanaman yang tepat Menyikapi Dinamika Harga Pupuk dan Pestisida” yang diselenggarakan oleh Media Perkebunan pada tanggal 11 Agustus 2022 yang lalu.

Gokomodo merupakan salah satu perusahaan agri-commerce B2B untuk rantai pasok serta layanan agribisnis di Indonesia. Melalui platformnya, perusahaan menawarkan solusi pengadaan, jual-beli, dan distribusi. Misinya adalah membuka akses seluas-luasnya bagi para pemangku kepentingan ke produk agrikultur berkualitas dengan kemudahan akses dan harga yang kompetitif.

Berdiri sejak tahun 2019, sistem platform eProcurement Gokomodo terus berkembang pesat dan telah memiliki lebih dari 2.000 penjual dan puluhan pembeli, terutama untuk produk kelapa sawit. Ekosistemnya telah dipercaya oleh para perusahaan besar perkebunan di sektor tersebut, seperti First Resources Ltd., Sampoerna Agro, Bumitama Gunajaya Agro Ltd., dan Global Palm Resources.

Platform corporate commerce Gokomodo menawarkan berbagai produk terkait kebutuhan komoditas dan agrikultur — mulai dari pupuk, herbisida, benih hingga sarana prasarana perkebunan. Selain itu, tim Gokomodo juga meluncurkan eProcurement untuk mendukung percepatan digitalisasi berbasis web/internet.

“Guna mendukung percepatan digitalisasi rantai pasok agrikultur maka Gokomodo meluncurkan eProcurement yakni sebagai proses pengadaan barang yang pelaksanaannya dilakukan secara elektronik dan berbasis web/internet dengan memanfaatkan fasilitas teknologi komunikasi yang meliputi pelelangan umum secara elektronik untuk perusahaan perkebunan,” lanjut Arief.

Arief menguraikan, eProcurement hasil gagasan dari Gokomodo ini memiliki sejumlah kelebihan yang dapat dimanfaatkan para pelaku usaha agrikultur, yakni:

  1. Membantu memenuhi kebutuhan akses data secara real-time;
  2. Membuat proses administrasi lebih praktis dan mudah;
  3. Memudahkan mendapatkan penawaran;
  4. Meningkatkan efisiensi dan transparansi;
  5. Menyediakan berbagai pilihan vendor terpercaya;
  6. Meningkatkan kualitas produk dengan harga kompetitif;
  7. Membantu pengiriman produk agar lebih cepat dan aman; serta
  8. Membangun jaringan luas dan dalam.

Sesuai dengan cita-citanya, seluruh produk Gokomodo merupakan produk pilihan dengan harga yang lebih kompetitif, termasuk pupuk dan pestisida. Berdasarkan keterangan Arief, kedepannya Gokomodo akan berkomitmen untuk terus mengembangkan layanannya demi mendukung prospek ekonomi agrikultur Indonesia.

Tertarik menggunakan layanan Gokomodo? Yuk, kunjungi langsung websitenya di https://gokomodo.com/ 

whatsapp
twitter
facebook
linkedin