Diterbitkan 2 Dec 2022

Mengenal Penyakit Ganoderma Sp pada Tanaman Kelapa Sawit

Agri Edu
Sumber Foto: www.palmelit.com

Kelapa sawit merupakan tanaman perkebunan yang memiliki nilai ekonomi tinggi dikarenakan kelapa sawit menjadi salah satu sumber utama minyak nabati dunia dan prekursor bahan bakar biodiesel yang signifikan. Namun sayangnya, tanaman kelapa sawit juga memiliki ancaman penyakit yang sangat mematikan. 

Dilansir dari Jurnal Fitopatologi Indonesia, penyakit utama perkebunan kelapa sawit di Indonesia dan Malaysia adalah penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh cendawan Ganoderma boninense. Bahkan, pada lokasi yang sama juga sering ditemukan penyakit dengan gejala busuk batang atas, khususnya pada daerah gambut. Agar, lebih mengenal apa itu Ganoderma boninense, kamu bisa menyimak artikel berikut ini. 

Klasifikasi Ganoderma boninense

Berikut adalah klasifikasi Ganoderma sp. menurut Integrated Taxonomic Information System (ITIS):
– Kingdom: Fungi
– Divisi: Basidiomycota
– Subdivisi: Agaricomycotina
– Kelas: Agaricomycetes
– Ordo: Polyporales
– Family: Ganodermataceae
– Genus: Ganoderma
Species: Ganoderma boninense

Morfologi Ganoderma boninense

Ganoderma sp. merupakan cendawan yang memiliki basidiokarp berbentuk seperti kipas, bergelombang, dan terdapat lingkaran tahunan dengan ukuran diameter mencapai 30 cm. Pada bagian permukaan, warna cendawan ini cenderung cokelat keunguan, sedangkan pada bagian tepi, warnanya terlihat keputihan. Saat matang, warnanya akan mengkilat.

Sementara itu, bagian bawah badan cendawan ini berwarna putih kekuningan dengan pori-pori yang terlihat jelas. Bagian ini merupakan tempat terbentuknya basidium spora yang dapat bertahan di dalam tanah selama bertahun-tahun dalam keadaan dorman (berhenti tumbuh). Dengan letak yang saling berdekatan, pertumbuhan cendawan ini akan membentuk susunan yang besar di tumbuhan inangnya.

Banyak peneliti telah mengidentifikasi bahwa Ganoderma boninense merupakan patogen utama yang menyerang pohon kelapa sawit. Tak hanya sekadar menginfeksi, cendawan ini juga dapat menyebabkan kematian pada tanaman. Jika tidak segera ditangani, maka penyakit yang disebabkan oleh cendawan ini akan semakin menyebar.

Penyebaran Ganoderma boninense

Ganoderma dapat menyebar di dalam tanah melalui akar ataupun melalui pergerakan udara dan angin kencang. Berdasarkan studi kompatibilitas yang pernah dilakukan, didapatkan hasil bahwa jamur yang dikumpulkan dari lahan atau area yang sama tidak selalu memiliki asal yang sama, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa pertumbuhan miselium bisa jadi bukan satu-satunya metode penularan penyakit ini di antara pohon kelapa sawit.

Setelah mendarat di substrat yang sesuai pada tanaman inang potensial, spora Ganoderma akan berkecambah dan memulai proses infeksi. Sayangnya, penyakit ini sangat sulit dideteksi pada tahap awal karena kurangnya tanda-tanda yang dapat diamati secara jelas.

Alasan lain penyakit ini belum terdeteksi dengan baik pada tahap awal juga disebabkan karena siklusnya yang terdiri dari sejumlah kejadian yang berurutan, yang mana harus ada luka untuk mengekspos kayu pada tahap pertamanya. 

Dengan adanya luka ini, sel-sel di sekitar area yang terluka akan teroksidasi dan berubah warna karena mengalami perubahan biokimia. Perubahan warna inilah yang nantinya dapat dijadikan tanda bahwa tanaman kelapa sawit telah terserang oleh penyakit yang disebabkan oleh cendawan Ganoderma boninense. 

Itulah sekilas tentang penyakit Ganoderma, penyakit busuk pangkal batang pada tanaman kelapa sawit yang disebabkan oleh cendawan Ganoderma boninense. Meskipun dapat menyebar dengan sangat cepat, namun upaya pencegahan penyakit tetap bisa kamu lakukan.

Nah, agar tanaman kelapa sawit milikmu tetap aman, pastikan untuk selalu memberikan perawatan yang terbaik. Masih bingung carinya? Kunjungi website Gokomodo untuk informasi pembelian produk perawatan kelapa sawit terbaik dan berkualitas!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin