Diterbitkan 8 Mar 2023

Bahaya Kumbang Tanduk Bagi Kelapa Sawit yang Bisa Menyebabkan Kerugian Besar!

Agri Edu

Kelapa sawit sangat terkenal di Indonesia bahkan digadang sebagai penopang ekonomi negara. Dibalik reputasinya yang baik, ternyata banyak ancaman yang menyerang perkebunan sawit salah satunya yaitu hama. Ketahui lebih banyak mengenai hama pada artikel “Mengenal 7 Jenis Hama Kelapa Sawit dan Cara Pengendaliannya”. Salah satu hama yang dapat menyebabkan kerugian adalah Kumbang Tanduk.

Serangga Oryctes rhinoceros atau yang lebih dikenal sebagai kumbang tanduk/kumbang badak/kumbang penggerek pucuk kelapa merupakan ancaman terbesar bagi pohon kelapa sawit. Kumbang tanduk memiliki ciri fisik berukuran 40-50 mm, berwarna coklat kehitaman, dan memiliki tanduk kecil di kepalanya. Hanya kumbang tanduk dewasa yang berbahaya bagi pohon kelapa sawit. 

Kumbang tanduk dapat hidup dengan baik pada suhu 27°C-29°C dengan kelembapan 85-95%. Kumbang tanduk betina meletakkan telur di tumpukan batang kelapa di areal replanting, tumpukan batang yang telah dicacah, tanaman yang berdiri pada sistem underplanting, dan tandan kosong kelapa sawit.

Menurut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) ciri-ciri serangan kumbang tanduk bisa dilihat dari adanya pola V terbalik di pelepah pohon kelapa sawit, tunas pembibitan menjadi kering, areal TBM yang memiliki pelepah kering diantara daun tua yang masih hijau dan berbentuk kipas, adanya lubang di pangkal pelepah daun, posisi pelepah terpuntir serta tidak beraturan, dan timbulnya tunas baru. 

Pada area peremajaan pohon kelapa sawit, kumbang tanduk dapat menyebabkan kematian pohon sebesar 25%. Kumbang tanduk berpindah ke pohon lain setiap 4-5 hari. Jadi, satu kumbang tanduk bisa merusak 6 hingga 7 pohon setiap bulannya. Langkah penanggulangan diperlukan agar meminimalisir kerugian baik secara mekanis ataupun penggunaan pestisida. Kamu dapat membeli pestisida terbaik melalui website Gokomodo ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin