Diterbitkan 5 Dec 2023

4 Teknik dan Cara Budidaya Cabai Hingga Panen Melimpah

Tips / Tutorial
Budidaya Cabai

Cabai adalah tumbuhan sayuran anggota genus Capsicum atau biasa disebut capsicum annum L. Buah cabai memiliki kandungan zat capsaicin bagi kesehatan yang berfungsi mengendalikan penyakit kanker dan vitamin C yang cukup tinggi untuk melindungi tubuh dari radikal bebas. Cabai dapat digunakan sebagai sayuran atau bumbu sebagai penguat rasa makanan. Nilai jual tinggi membuat cabai menjadi salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan. 

Berikut ini merupakan jenis-jenis cabai di dunia: 

  1. Cabai Rocoto
  2. Cabai Rawit
  3. Cabai Kathur
  4. Cabai Merah Besar
  5. Cabai Keriting
  6. Cabai Jalapeno
  7. Cabai Gendol / Gendot
  8. Cabai Setan
  9. Cabai Numex Twilight (Bolivian Rainbow)
  10. Peter Pepper
  11. Datil Pepper
  12. Chilli Tepin
  13. Bell Pepper atau Paprika
  14. Pimento atau Cabai Cheri
  15. Anaheim Pepper
  16. Cayenne atau Guinea Pepper
  17. Serrano Pepper
  18. Thai Pepper
  19. Red Savina Pepper
  20. Bishop Crown Pepper

Cara Memilih Benih Cabai yang Bagus

Pilihlah benih cabai indukan yang berkualitas agar budidaya cabai dapat menghasilkan panen yang optimal. Cara menentukannya adalah dengan memilih benih cabai yang memiliki varietas dan identitasnya diketahui, berwarna merah, murni atau tidak tercampur dengan varietas lain, bersih dari kotoran, daya tumbuh tinggi (kurang lebih 80%), berlabel atau bersertifikat, bebas dari hama penyakit, dan beratnya 150 – 175 biji per gram. Benih cabai yang berkualitas biasanya terlihat dari bibit tanaman yang sudah tua, pertumbuhan cepat, dan ukuran besar.

Sumber: Dinas Pertanian Mesuji

Cara Budidaya Cabai dengan Benar!

  1. Pemilihan benih dan penyemaian. Pertama, benih yang keadaan baik disemai ke dalam wadah bak plastik atau kayu dengan ketebalan 10 cm yang dilubangi bagian dasarnya sebagai drainase. Kedua, Isi wadah semai dengan tanah pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1. Ketiga, berikan pestisida sistemik di tanah dengan takaran 10 gr/m2 seminggu. Keempat, rendam benih yang akan ditanam. Kelima, tebar benih secara merata di wadah persemaian. Keenam, tutup benih yang ditanam dengan selapis tanah tipis.Ketujuh, letakkan wadah semai di tempat teduh dan lakukan penyiraman agar wadah semai tetap lembap.
  2. Pembibitan. Setelah benih telah berkecambah atau berumur 10-14 hari, pindahkan benih ke tempat pembibitan berupa polybag ukuran 8 x 9 cm yang sudah diberi campuran tanah, pasir, dan pupuk kandang. Rasio tanahnya adalah 2:1 antara campuran tanah dan pupuk kandang, 1/3 dari volume polybag.
  3. Penanaman di Lapangan. Pertama, siapkan bedengan yang sudah dicampur dengan pupuk kandang. Jika pH tanah rendah (4-5), lakukan pengapuran terlebih dahulu. Hal ini dilakukan bersamaan dengan pembuatan bedengan dan kapur disebar, diaduk rata, dan dibiarkan tiga minggu. Kedua, semprotkan larutan pupuk hayati secara merata sebanyak 2 liter per hektar kemudian tutup dengan mulsa plastik.
  4. Pemeliharaan penyiraman. Pemeliharaan dapat dilakukan dengan penyiraman secukupnya demi menjaga kelembapan tanah. Berikan pupuk kimia 7 hari setelah penanaman dengan 5 gr SP 36, 2 gr KCl, dan 1/3 bagian dari campuran 2 gr Urea dan 5 gr ZA per tanaman. Setelah tiga hari, sebarkan larutan pupuk hayati berdosis 10 ml : 1 liter air. Selanjutnya adalah melakukan pemupukan susulan, agar budidaya cabai berjalan dengan baik. Panen dan pasca panen. Pemetikan cabai dapat dilakukan saat cabai sudah berwarna merah sebagian atau sudah matang, Setelah panen pertama, panen rutin dapat dilakukan 3-4 hari sekali.

Nah itulah Cara Budidaya Cabai dengan Benar! Temukan informasi hanya dengan mengunjungi website Gokomodo. Juga tersedia berbagai macam produk yang kamu cari tersedia lengkap di Gokomodo segera kunjungi website GokoBiz sekarang juga!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin