Diterbitkan 24 Jul 2024

5 Hal Mudah Tanam Singkong dan Mendapatkan Hasil Yang Optimal

Tips / Tutorial
Tanam Singkong

Singkong yang kaya akan karbohidrat menjadi salah satu sumber pangan utama alternatif pengganti nasi. Singkong juga bisa diolah menjadi berbagai jenis makanan, mulai dari makanan ringan maupun berat, sehingga dapat dinikmati dengan berbagai cara.

Sumber: iStock

Rasa yang lezat dan kandungan gizi yang baik, membuat tanaman singkong banyak dibudidayakan di Indonesia. Meski terlihat sederhana, ada beberapa hal penting yang tidak boleh dilewatkan ketika memulai tanam singkong. Simak ulasan lengkapnya berikut ini agar budidaya singkong kamu lebih produktif.

1. Pembukaan dan Pembersihan Lahan

Sebelum menanam singkong, pastikan untuk memiliki luas lahan yang cukup serta bersih dari segala macam gulma maupun akar-akar dari penanaman sebelumnya. Pembersihan ini wajib dilakukan agar perakaran tanaman singkong dapat berkembang dengan baik dan menghindari tumbuhnya inang bagi gulma.

Proses pembukaan dan pembersihan lahan dapat dilakukan secara manual dengan pemangkasan atau traktor, maupun dengan agen pemakan rumput seperti sapi. Jangan lewatkan tiap sisi agar rumput dan aneka gulma lainnya benar-benar bersih, misalnya dengan menggunakan cangkul pada area yang sulit dijangkau alat bajak.

2. Penentuan Pola Tanam

Menanam singkong tidak dapat dilakukan sembarangan karena singkong termasuk umbi-umbian yang membutuhkan pergerakan akar secara leluasa. Jarak tanam yang dianjurkan untuk pola monokultur singkong cukup beragam, yakni antara 100 x 100 cm, 100 x 60 cm, atau 100 x 40 cm.

Sementara itu, jika ingin menggunakan sistem tumpang sari bisa menggunakan jarak tanam 150 x 100 cm atau 300 x 150 cm. Pola tanam sebaiknya dimulai pada awal musim hujan atau setelah masa penanaman padi, terutama jika berada di lahan kering atau tegalan.

3. Perlunya Pengapuran 

Tanaman singkong membutuhkan pH tanah yang sesuai agar pertumbuhannya bisa lebih maksimal. Pada lahan yang memiliki pH tanah terlalu rendah atau sangat asam, maka dapat dilakukan pengapuran menggunakan kapur kalsit (CaCO3). Dosis yang dianjurkan yaitu sekitar 1-2,5 ton per ha dan diberikan pada waktu pembajakan untuk mengolah tanah.

4. Bibit Berkualitas

Bibit yang berkualitas merupakan kunci utama produktivitas budidaya tanaman singkong. Pastikan membeli bibit singkong berkualitas dari sumber yang terpercaya dan pilihlah dari induk yang cukup tua (usia 10-12 bulan). Perhatikan induknya, apakah pertumbuhannya normal dan sehat serta belum tumbuh tunas-tunas baru.

5. Upaya Perawatan

Selama masa penanaman, perawatan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan tanaman wajib dilakukan. Misalnya jika ada bibit yang tumbuh abnormal atau bahkan mati maka harus segera diganti dengan bibit baru. Penyiangan terhadap gulma dan pengendalian hama yang muncul juga wajib dilakukan agar tidak mengganggu pertumbuhan singkong. Sementara itu, untuk meningkatkan kualitas hasil panen maka dapat dilakukan pemupukan berimbang menggunakan N, P, dan K dengan dosis ⅓ : 1 : ⅓ pada pemupukan dasar. 

Itulah 5 hal penting yang harus kamu perhatikan seputar budidaya tanaman singkong. Dapatkan informasi menarik lainnya seputar dunia pertanian, seperti Tabulampot Jadi Tren Budidaya Tanaman di Rumah, Ini Tanaman yang Bisa Kamu Pilih di website Gokomodo

whatsapp
twitter
facebook
linkedin