Diterbitkan 19 Oct 2023

Apa Saja Penyakit Tanaman Karet? Cari Tahu di Artikel Ini, Yuk!

Agri Edu
penyakit tanaman karet

Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki banyak jenis tanaman yang memiliki nilai jual yang tinggi di pasar global, salah satunya tanaman karet. Tanaman karet dibudidayakan untuk diambil getahnya yang sering disebut sebagai lateks. Lateks menjadi bahan baku utama pembuatan produk sintetis seperti sparepart kendaraan, alat kesehatan, perkakas, dan masih banyak lagi. Kamu juga perlu untuk Ketahui Hasil Olahan Karet yang Terkenal.

Lateks menjadi salah satu bahan baku yang vital untuk beberapa industri yang sudah disebutkan di atas. Oleh karena itu sangat penting menghindarkan tanaman karet dari penyakit-penyakit yang berbahaya seperti penyakit jamur akar putih, gugur daun, serta penyakit kanker garis.

Sumber: Wikimedia

Penyakit jamur akar putih

Jamur akar putih merupakan penyakit yang cukup sering mengganggu produktivitas tanaman karet. Penyakit ini diisebabkan oleh jamur Rigidoporus lignosis dan Rigidoporus microporus. Jamu ini mampu menyebabkan 5-15% kematian pada tanaman karet dikarenakan mudahnya jamur ini menular ke tanaman karet di lahan yang sama terutama pada tanaman karet yang berusia 2-4 tahun. Gejala serangan penyakit ini yaitu:

  1. Daun terlihat seperti telah disiram air panas disaat musim hujan sehingga menyebabkan perubahan warna daun menjadi lebih gelap, kusam, keriput, dan permukaan daun telungkup.
  2. Munculnya benang berwarna putih menyerupai akar rambut yang dapat ditemukan pada permukaan akar.
  3. Munculnya buah pada saat tanaman masih berusia muda.
  4. Akar yang sudah terserang jamur akan mengalami pembusukan, menjadi lunak, dan berubah warna menjadi coklat.
  5. Badan buah berbentuk seperti kipas tebal yang berkayu dengan zona pertumbuhan yang bersifat radier dan memiliki tepi yang tipis.

Penyakit gugur daun

Penyakit gugur daun merupakan penyakit pada tanaman karet yang disebabkan oleh Colletotrichum gloesporioidies, Pestalotiopsis sp., dan Oidium heveae. Serangan penyakit ini membuat produksi getah karet menurun sebanyak 45%. Gejala serangannya dapat dilihat dari bercak coklat kehitaman pada daun yang terus meluas hingga menyebabkan daun menguring. Perubahan warna daun menandakan bahwa daun tidak mendapatkan nutrisi dan lebih rentan untuk meranggas. Penyakit ini mampu menghilangkan 50% daun tanaman karet. Meskipun daun baru dapat terbentuk, pertumbuhannya akan lebih kecil dibandingkan ukuran pada umumnya. 

Penyakit kanker garis

Kanker garis merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Phytophthora palmivora. Biasanya kanker garis menyerang batang tanaman karet. Gejala serangannya berupa:

  1. Adanya selaput putih tipis berwarna putih kelabu dan samar yang menutupi alur penyadapan karet. Garis ini akan terlihat ketika bagian atas irisan sadap dikerok.
  2. Garis ini kemudian berkembang dan berkumpul menjadi satu membentuk jalur hitam yang terlihat seperti retakan membujur pada kulit tanaman karet.
  3. Terdapat bagian yang timbul atau cekung pada bekas sadapan lama yang menyebabkan penyadapan baru semakin sulit.

Penyakit ini juga menyebabkan getah karet yang keluar berubah warna menjadi coklat dan berbau busuk.

Pengendalian jamur akar putih

Penyakit jamur akar putih menjadi salah satu pengendalian yang dilakukan dengan banyak cara, seperti:

  1. Melakukan kultur teknis dengan cara membersihkan sisa tanaman.
  2. Bisa juga dengan menanam tumbuhan predator seperti lidah mertua, kunyit, lengkuas, kencur, lempuyang, sambiloto, dan lainnya.
  3. Pengendalian secara biologi dapat dilakukan dengan pemberian jamur yang sifatnya antagonis dengan jamur akar putih, yaitu Trichoderma koningii disebarkan sebanyak 100 gram ditambahkan 50-100 gram belerang.

Pengendalian gugur daun

Pengendalian penyakit gugur daun disesuaikan dengan jenis OPT yang menyerang tanaman karet

Pestaliopsis sp. dapat dikendalikan dengan cara:

  1. Memberikan pupuk ekstra 25% Nitrogen dan Kalium
  2. Memperhatikan beban penyadapan dan disesuaikan dengan kemampuan klon.
  3. Menggunakan fungisida dengan bahan aktif heksakonazol, propikonazol, atau thiophanat. Fungisida diaplikasikan dengan cara fogging maupun spraying pada tajuk tanaman karet

Oidium heveae

  1. Penyakit dapat dicegah dengan cara pengabutan belerang sebanyak 6-7 kg/ha dengan interval pemberian 3-7 hari dan dilakukan pada malam hari.
  2. Menggunakan fungisida dengan bahan aktif triadimefon 0,25% sebanyak 600 liter/ha dengan interval pemberian 7-10 hari. Pemberian fungisida dapat secara fogging maupun disemprotkan pada waktu siang hari 

Pengendalian kanker garis

Pengendalian penyakit kanker garis dapat dilakukan dengan cara:

  1. Bersihkan bagian batang yang busuk dengan cara dikerok hingga terlihat bagian batang yang sehat. 
  2. Oleskan fungisida di sepanjang 5-10 cm di atas dan di bawah jalur sadap.
  3. Pemberian fungisida sebaiknya dilakukan segera setelah penyadapan dan sebelum lateks membeku

Itulah sedikit penjelasan tentang penyakit yang biasa menyerang tanaman karet hingga mempengaruhi hasil panen lateks. Tertarik dengan artikel yang sama? Sempatkan baca artikel baru di website Gokomodo setiap harinya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin