Apa Sih Hubungannya Pupuk Dolomit dan Perkenunan Kelapa Sawit? Yuk, Simak Disini ya!
Indoensia memiliki berbagai jenis tanah dengan beragam tingkat pH yang menentukan tingkat keasaman tanah. Bahkan, jumlah tanah masam di Indonesia bisa dibilang cukup luas, beberapa diantaranya dijadikan perkebunan kelapa sawit. Disebut tanah masam karena pH lebih rendah dari 7 dan bisa disebabkan karena kekurangan unsur kalsium dan magnesium. Lantas bagaimana bisa kelapa sawit bertahan di lahan dengan tanah masam? Nih, Gokomodo spill rahasianya!
Kilas Balik Tentang Pupuk Dolomit
Salah satu persiapan sebelum tanam yang biasa dilakukan yaitu menebarkan pupuk dolomit. Sebenarnya, apa sih pupuk dolomit? Pupuk dolomit merupakan jenis pupuk yang mengandung kalsium karbonat dan magnesium karbonat. Bisa juga pupuk dolomit terbuat dari gipsum amonia (NH3) dan karbon dioksida (CO2) Kedua bahan tersebut bersifat basa, sehingga bisa menetralkan lahan yang terlalu asam. Selain menetralkan pH tanah, menggunakan pupuk dolomit bisa membantu proses fotosintesis. Penjelasan pupuk dolomit lebih lengkap bisa kamu baca di artikel Apa Saja Fungsi Pupuk Dolomit bagi Tanaman?
Memangnya Pupuk Dolomit Bisa untuk Lahan Kelapa Sawit?
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, tidak ada salahnya mempelajari karakteristik lahan kelapa sawit. Ada beberapa jenis tanah yang biasanya menjadi media tanam kelapa sawit, diantaranya:
- Tanah Aluvial
Tanah aluvial atau dikenal dengan tanah endapan merupakan tanah yang sering ditemukan di sekitar aliran sungai. Tanah aluvial berasal dari sedimen lumpur yang terbawa air sungai maupun danau di dataran rendah. Sedimen lumpur atau endapan lumpur tersebut akan bercampur dengan lumpur di sungai dasar lereng.
Tanah alluvial mengandung banyak mineral dan tergolong subur dan bertekstur seperti tanah liat, sehingga cocok untuk kebutuhan pertanian maupun perkebunan. Sayangnya, tanah ini memiliki pH dibawah 6, sehingga tergolong tanah yang masam.
- Tanah Latosol
Tanah latosol, sering disebut sebagai tanah merah, merupakan tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan sedimen dan metamorf. Bahan organik pada tanah latosol cenderung rendah hingga sedang. Hal ini dipengaruhi bebatuan pembentuk tanah sudah mengalami pelapukan berat, sehingga banyak kation biasa yang tercuci. Ditambah lagi pH tanah latosol cenderung asam, sekitar 4.5-6,5 yang membuat bahan organik sulit tumbuh secara alami.
- Tanah Organosol
Tanah organosol merupakan tanah dari pelapukan bahan organik. Ada dua jenis tanah organosol yaitu tanah humus dan tanah gambut. Tanah humus bersifat netral, memiliki kadar organik dan mineral yang banyak, sehingga cocok digunakan untuk bercocok tanam. Sebaliknya, tanah gambut memiliki sedikit unsur hara dan bersifat masam. Kabar baiknya, kelapa sawit dapat tumbuh lebih baik di atas lahan gambut.
Ternyata, kelapa sawit tumbuh lebih baik pada tanah yang sifatnya masam. Tentu saja dengan tanah masam, kandungan unsur hara yang tersedia didalamnya juga terbatas. Oleh karena itu, pemberian pupuk dolomit pada lahan kelapa sawit dianjurkan agar nutrisi bisa lebih mudah terikat pada tanah.
Manfaat Pupuk Dolomit Kelapa Sawit
Secara sains, pupuk dolomit bersifat basa mampu meningkatkan kada pH rendah pada tanah yang masam. Dengan tanah yang bersifat netral, diharapkan nutrisi yang ada dalam tanah juga ikut meningkat dan penyerapan nutrisi oleh kelapa sawit meningkat. Apa ini saja manfaat pemberian pupuk dolomit? Oh, tentu tidak. Masih banyak manfaat pupuk dolomit untuk kelapa sawit, diantaranya:
Memenuhi kebutuhan unsur hara
Pemberian pupuk dolomit memicu ketersediaan unsur hara pada tanah. Pada lahan kelapa sawit, pupuk dolomit membantu menyediakan unsur kalsium dan magnesium. Kalsium berperan dalam pembentukan dinding sel kelapa sawit, sedangkan magnesium membantu proses fotosintesis dan sintesis asam nukleat.
Menjaga kondisi tanah
Selain menjaga kondisi pH agar tetap netral, pupuk dolomit membantu menjaga kondisi lainnya pada tanah. Pupuk dolomit bisa bertindak sebagai penyaring untuk menetralisir tanah sekitar kelapa sawit dari kejenuhan dan paparan zat yang berpotensi menemari tanah.
Membantu penyerapan unsur hara
Bagaimana pupuk dolomit bisa memudahkan penyerapan unsur hara? Tak hanya menurunkan keasaman pada tanah saja, pupuk dolomit bisa memudahkan penyerapan unsur hara dengan membuat struktur dan porositas tanaman meningkat. Porositas tanaman merupakan perbandingan jumlah total pori-pori dalam tanah yang diisi oleh air dan udara dengan volume total tanah. Semakin banyak porositas tanaman dan semakin baik struktur tanah, unsur hara lebih mudah terserap.
Meningkatkan jumlah mikroba baik
Setelah tanah menjadi netral karena diberi pupuk dolomit, dampak yang bisa dirasakan yaitu makin banyak populasi mikroba baik. Mikroba baik yang bisa tumbuh di lahan kelapa sawit seperti mikoriza arbuskula (Mycorrhizal fungi). Mikroba ini membantu penyerapan nutrisi sekaligus menguraikan bahan organik.
Nah, ternyata pupuk dolomit menjadi rahasia terbesar kelapa sawit bisa tumbuh dengan baik di tanah masam. Selain itu, masih banyak lagi faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kelapa sawit. Kalau kamu ingin beli pupuk dolomit, kamu bisa beli di GokoMart terdekat, ya! Eits, sebelum membeli, ada baiknya kamu baca lebih dalam tentang pupuk dolomit di blog Gokomodo, ya!