Diterbitkan 1 Nov 2023

Apakah Kamu Familiar dengan Ekonomi Agrikultur? Yuk, Baca Lebih Lengkap!

Agri Edu
ekonomi agrikultur

Dikenal sebagai negara agraris, Indonesia sangat bertumpu pada sektor agrikultur. Ditambah lagi roda perputaran perekonomian negara juga dipengaruhi oleh ketersediaan produk agrikultur, sehingga keberadaannya menjadi sangat vital sekali. Tentunya perekonomian berdasarkan agrikultur membawa manfaat pada kesejahteraan petani, ketersediaan pangan, pemerataan pembangunan, dan mengatasi kesenjangan sosial. Lalu, apa yang dimaksud dengan ekonomi agrikultur?

Sumber: Pariwisata Denpasar Kota

Pengertian Ekonomi Agrikultur

Ekonomi agrikultur merupakan bagian dari ilmu ekonomi umum. Sektor ekonomi agrikultur mempelajari tentang fenomena dan persoalan yang erat kaitannya dengan pertanian, baik itu secara makro maupun secara mikro. Ekonomi agrikultur tentunya bertumpu penuh pada sektor agrikultur. Agrikultur merupakan suatu kegiatan yang memanfaatkan sumber daya alam oleh manusia dengan tujuan menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, sumber energi, hingga mengelola lingkungan hidup.

Agrikultur sendiri terbagi menjadi lima subsektor yaitu tanaman pangan, perkebunan, kehutanan, perikanan, dan peternakan. Kegiatan pemanfaatan sumber daya alam berupa budidaya tanaman, perawatan hewan ternak, pemanfaatan mikroorganisme, dan bio enzim untuk mengolah produk agrikultur secara berkelanjutan. 

Apa Saja Produk Agrikultur untuk Menunjang Perekonomian?

Sumber: Food Navigator Asia

Dari subsektor agrikultur, tentunya menghasilkan produk agrikultur yang berbeda-beda. Produk inilah yang kemudian menjadi komoditas yang diperdagangkan sehingga terjadilah aktivitas ekonomi agrikultur. Berikut ini adalah contoh ekonomid agrikultur yang sering dilakukan:

  1. Produk agrikultur

Produk agrikultur yang biasa digunakan komoditas seperti tanaman pangan, tanaman perkebunan, tanaman sayuran, hasil perkebunan, bahkan hasil peternakan seperti kulit hewan. Kulit hewan juga banyak diperjual belikan untuk diolah kembali menjadi tas, sepatu, atau barang lainnya yang memilki nilai ekonomis lebih tinggi.

  1. Industri kimia

Hasil produksi agrikultur ternyata dapat digunakan dalam industri kimia, seperti kanji, damar, alkohol, dan gula. Industri kimia kemudian mengolah hasil produksi tersebut sehingga  terjadilan diversifikasi produk agrikultur yang memiliki daya jual lebih tinggi.

  1. Produksi serat

Serat biasanya diperoleh dari hasil perhutanan, seperti kain wol, sutera, dan rami. Produk serat tersebut diperoleh dari serat tumbuhan maupun larva ulat. Serat pada tumbuhan dapat diolah kembali menjadi barang siap pakai, misalnya pakaian, selimut, souvenir, dan benda lainnya yang terbuat dari kain.

  1. Tanaman hias

Tanaman hias dikembangka melalui proses pembibitan secara khusus. Budidaya tanaman ini memang ditujukan untuk kebutuhan rumah tangga maupun kebutuhan hiasan dalam ruangan lainnya. Jangan salah, tanaman hias memilki daya jual yang tinggi dan harganya pun terbilang cukup fantastis. 

  1. Perikanan

Perikanan menghasilkan hewan laut maupun hewan air tawar. Hasil dari perikanan biasanya dijual di pasar ikan maupun langsung dijual kepada restoran. Tentu saja hasil perikanan yang disajikan di restoran memilki harga yang lebih tinggi. 

  1. Peternakan

Ayam, bebek, sapi, dan kambing merupakan tulang punggung sektor peternakan agar aktivitas ekonomi agrikultur tetap berjalan. Hewan tersebut kemudian diambil daging, susu, dan kulitnya untuk dikonsumsi manusia atau diolah menjadi produk tertentu – misalnya susu UHT, nugget, dan lainnya – yang memilki harga jual tinggi.

Optimalisasi Ekonomi Agrikultur

Dengan segala keuntungan dan keterbatasan yang ada, ekonomi agrikultur tetap bisa dioptimalkan agar ourput yang dihasilkan menguntungkan bagi petani dan negara. Optimalisasi ekonomi agrikultur dapat dilakukan dengan cara:

  1. Revitalisasi industri pengolahan ikan dengan tujuan meningkatkan penjualan dan minat konsumen terhadap produk olahan ikan.
  2. Pemberian sanksi terhadap pelaku illegal fishing karena aktivitas tersebut mengancam biota laut beserta ekosistemnya. Apabila dibiarkan, ada kemungkinan hasil laut akan berkurang,
  3. Mengembangkan bioteknologi baik untuk pertanian maupun untuk kemaritiman.
  4. Membenahi dan mengembangkan obyek pariwisata bahari sebagai salah satu pundi-pundi perekonomian agrikultur.
  5. Membentuk persekutuan ekonomi agrikultur contohnya World Economic Forum on East Asia (WEF-EA). Persekutuan ekonomi agrikultur turut membantu memajukan perngembangan agrikultur dan ketahanan pangan yang berkelanjutan.
  6. Menggunakan sistem eco farming untuk meningkatkan budidaya tanaman dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru. Penggunaan sistem ini mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan harapan agar hasil panen melimpah. 
  7. Pendistribusian pupuk secara merata agar seluruh petani mendapatkan pupuk dengan kualitas terbaik dan harga murah. Distribusi pupuk tentunya tidak luput dari peran logistik yang memadai.
  8. Memperbaiki sistem pengairan dan infrastruktur lainnya sebagai faktor penunjang kelancaran perekonomian agrikultur. Sistem pengairan yang baik dibutuhkan untuk tanaman agar tumbuh dengan baik. Infrastruktur seperti jalan, jembatan, akses tol, dan sejenisnya membantu mempermudah distribusi saprodi pertanian. Jika fasilitas tersebut tidak berfungsi dengan baik, kegiatan perekonomian agrikultur akan terhambat.

Wah, ternyata agrikultur merupakan sektor yang sangat vital dan masih banyak kesempatan untuk dikembangkan menjadi lebih baik. Gokomodo turut berpartisipasi dalam roda perekonomian agrikultur melalui Sinar Mas Digital Day 2023: Gokomodo Hadir Menjadi Speaker dan Partnenrship Showcase Booth. Jangan lewatkan perkembangan ekonomi agrikultur dengan membaca artikel di website Gokomodo, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin