Diterbitkan 23 Oct 2023

Bagaimana Sejarah Tanaman Karet dapat masuk ke Indonesia?

Agri Edu
sejarah tanaman karet

Tanaman karet merupakan salah satu komoditas utama subsektor perkebunan di Indonesia yang sebenarnya bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman ini berasal dari daerah Brazil, Amerika Selatan dan pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada sekitar tahun 1864 di masa penjajahan Belanda.

Sejarah tanaman karet di Indonesia cukup panjang hingga akhirnya bisa menjadi tanaman perkebunan komersil. Penasaran bagaimana sejarah tanaman karet di Indonesia? Mari simak penjelasan singkat berikut ini, yuk!

Sejarah Awal Tanaman Karet di Indonesia

Perkembangan perkebunan karet di Indonesia bermula pada tahun 1864 yang dibawa oleh seseorang bernama Hofland. Awalnya, ia memperkenalkan tanaman karet kepada masyarakat sebagai salah satu jenis tanaman koleksi di Kebun Raya Bogor.

Tanaman karet selanjutnya diperkenalkan di beberapa daerah sebagai tanaman perkebunan komersil. Adapun daerah yang pertama kali digunakan sebagai tempat untuk uji coba penanaman adalah Pamanukan dan Ciasem, Jawa Barat. Saat itu, spesies Ficus elastica atau karet rembung adalah jenis yang pertama kali diujicobakan.

Sumber: iStock

Penanaman karet selanjutnya dilakukan pada spesies Hevea brasiliensis. Tanaman ini ditanam di Sumatera bagian Timur pada tahun 1902 dan di Jawa pada tahun 1906. Meskipun perkembangan tanaman karet di Indonesia cukup lambat daripada tanaman lain seperti kopi dan teh, namun tanaman ini berhasil menjadi komoditas perkebunan unggulan hingga saat ini.

Awal Kemajuan Tanaman Karet Indonesia

Kemajuan perkebunan karet di Indonesia diawali pada masa pemerintahan Belanda yang ingin memperkuat masuknya komoditas karet di Indonesia. Hal ini dilakukan karena pada masa itu terjadi ketidakstabilan ekonomi pada beberapa perusahaan pemerintah Belanda yang fokus pada tanaman teh, kopi dan tembakau. 

Melihat potensi yang ada pada tanaman karet, pemerintah Belanda pun mulai menggunakannya sebagai bahan baku utama dalam beberapa kegiatan produksi. Alasan lain yang membawa komoditas karet untuk dibudidayakan di Indonesia adalah karena tanaman ini tergolong ekonomis untuk dibudidayakan.

Pada tahun 1922 sebuah kegiatan pembatasan penanaman karet internasional pun terjadi. Kegiatan yang dilakukan oleh Stevenson ini dilakukan untuk membatasi produksi karet di Malaysia sehingga membawa keuntungan bagi kegiatan produksi tanaman karet Indonesia. Bahkan, pada sekitar tahun 1930, Indonesia mampu memproduksi hampir setengah dari pasokan karet dunia dengan menggunakan lahan yang seharusnya digunakan tanaman perkebunan lain.

Sebagai upaya mendukung rencana tersebut, Indonesia tentunya harus memiliki lahan yang cukup luas untuk ditanami karet. Oleh karena itu, pembangunan perkebunan karet mulai dilakukan di daerah Sumatra Timur dengan hasil sekitar 5.000 pohon. Selanjutnya, lahan perkebunan diperluas lagi sehingga terdapat sekitar 21.000 jenis tanaman karet 

Melihat iklim dan tanah di wilayah Sumatera Timur yang sangat mendukung, perkembangan perkebunan karet semakin diperluas. Dalam buku berjudul Kapitalisme dan Konfrontasi karya oleh Ann Laura Stoler, dijelaskan bahwa luas perkebunan karet telah meningkat, yakni dari 188.000 menjadi 255.500 hektare. 

Penyebaran Tanaman Karet di Indonesia

Perkembangan perkebunan karet juga mulai meningkat di daerah lain. Misalnya di daerah Langsa, Aceh, Kalimantan Barat, dan Pulau Jawa. Akibat dari meluasnya perkebunan karet dan hasil perkebunan yang terus meningkat di masa itu, perekonomian pada masa kolonial Belanda pun semakin hari semakin stabil. 

Saat ini, provinsi penghasil karet terbesar adalah Sumatera Selatan. Provinsi ini berhasil menghasilkan hingga 982 ribu ton atau sekitar 27% dari total produksi karet nasional. Disusul di urutan kedua adalah provinsi Sumatera Utara yang mampu memproduksi 461 ribu ton atau sekitar 12,7% dari total produksi. Sementara itu, peringkat ketiga diduduki oleh Riau dengan produksi 369 ribu ton atau sekitar 9,5% dari total produksi karet nasional.

Mengetahui sejarah perkembangan karet adalah langkah awal yang sangat penting sebelum memulai budidaya tanaman karet. Dari informasi ini, kamu dapat mengetahui bahwa perkebunan karet merupakan sumber devisa, bahan baku industri, hingga pendapatan dan pengembangan pusat-pusat pertumbuhan perekonomian di daerah. 

Sebagai tambahan informasi, karet tidak hanya digunakan untuk pembuatan ban saja. Semakin berkembangnya teknologi, karet juga telah banyak diproses untuk fungsi yang lain, seperti produk rumah tangga, bahan konstruksi, bahan kemasan, perhiasan, serta produk kesehatan.

Bagaimana sejarah tanaman karet di atas? Nah, jika kamu ingin tahu lebih banyak mengenai Fakta Menarik Pohon Karet yang Perlu Kamu Tahu! Jangan lupa kunjungi website Gokomodo, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin