Beda Ketinggian Tanam Ternyata Beda Rasa Kopi yang Dihasilkan
Lokasi perkebunan di Indonesia umumnya berada di dataran tinggi dibandingkan di dataran rendah. Suhu udara rendah dan tingginya kelembapan di dataran tinggi dapat memengaruhi pertumbuhan tanaman. Ditambah lagi apabila pada dataran tinggi tersebut terdapat gunung yang masih aktif sehingga kesuburan tanah meningkat – Penggemar Kopi Wajib Baca, Inilah Daerah Penghasil Kopi Terbanyak di Indonesia. Salah satu perkebunan yang sering dijumpai di dataran tinggi adalah perkebunan kopi.
Perkebunan kopi idealnya ditanam di daerah pegunungan dengan ketinggian antara 900-1.500 mdpl, namun tidak menutup kemungkinan beberapa jenis kopi dapat tumbuh dengan baik dibawah ketinggian 900 mdpl. Tanaman kopi dapat tumbuh optimal pada daerah dengan suhu rata-rata 16-21o C dan curah hujan sedang dengan kisaran 2.000 mm, dan mendapat paparan sinar matahari yang cukup. Lebih spesifiknya, perkebunan kopi sebaiknya berlokasi di daerah dengan koordinat 30° ke utara dan 30° ke selatan dari garis khatulistiwa. Apakah kamu tahu kalau ketinggian mempengaruhi rasa kopi?
Terdapat dua jenis kopi yang umumnya dikonsumsi oleh masyarakat dan diexport ke mancanegara, yaitu Kopi Arabika dan Robusta. Masing-masing kopi tersebut memiliki cita rasa yang berbeda tentunya lokasi penanaman yang berbeda. Suhu pegunungan yang dingin membuat siklus pertumbuhan tanaman kopi lebih lambat dan memperpanjang siklus perkembangan biji. Semakin panjang siklus perkembangan biji maka biji kopi lebih matang dan memiliki cita rasa manis serta rasa unik lainnya.
Bagaimana pengaruh ketinggian terhadap kopi
Kopi Arabika memiliki cita rasa yang pahit-asam dan memiliki aroma yang sedikit asam pula. Kopi Arabika akan lebih nikmat jika ditanam pada ketinggian diatas 1.300 mdpl. Biji kopi yang dihasilkan pada ketinggian ini memiliki ciri fisik berbentuk lebih padat, garis tengah rapat dan berbentuk zig-zag. Di ketinggian ini, tidak heran apabila produksi Kopi Arabika lebih lama dibandingkan Kopi Robusta.
Kopi Robusta biasanya ditanam pada ketinggian 400-700 mdpl sehingga membuatnya tahan terhadap cuaca panas. Kopi Robusta memiliki ketahanan dari serangan OPT dan karat daun dibandingkan Kopi Arabika. Cita rasa kopi ini cenderung pahit. Biasanya jenis Kopi Robusta digunakan sebagai campuran kopi house blend atau espresso, bahkan sebagai bahan baku utama kopi instan.
Menurut Shawn Steiman, penulis buku The Little Coffee Knows it All, tekanan udara menjadi salah satu faktor perbedaan ketinggian tanaman. Semakin tinggi lokasi perkebunan, maka suhunya semakin rendah dan dapat mempengaruhi pertumbuhan berbagai tanaman. Menurut salah satu jurnal tentang kopi, ternyata cita rasa kopi ditentukan oleh sifat kimia tanah pada lahan, curah hujan, dan suhu udara. Steiman menambahkan, kopi yang ditanam di ketinggian yang rendah memiliki tingkat keasaman lebih rendah dan karakter rasa yang tidak kompleks.
Setelah mengetahui ada perbedaan rasa karena ketinggian, kamu bisa memutuskan jenis kopi apa yang akan kamu pesan ke barista. Simak terus artikel seputar edukasi kopi melalui website Gokomodo agar tidak ketinggalan!