Begini Cara Pembibitan Teh secara Generatif dan Vegetatif
Sebagai salah satu komoditas perkebunan unggulan di Indonesia, perawatan tanaman teh memang harus diperhatikan dengan baik. Selain mengetahui Bagaimana Cara Pemangkasan Tanaman Teh yang baik dan benar, kamu juga perlu mengetahui cara pembibitan teh secara vegetatif maupun generatif.
Secara sederhana, perbanyakan tanaman teh secara generatif dilakukan dengan cara menyemai biji. Sedangkan perbanyakan tanaman teh vegetatif dilakukan dengan cara stek. Agar lebih jelas, simak penjelasan lengkap mengenai pembibitan tanaman teh secara generatif dan vegetatif berikut ini.
Pembibitan secara Generatif
Dalam melakukan perbanyakan tanaman dengan cara generatif, biji teh akan diambil dari pohon teh yang memiliki pertumbuhan maupun produktivitas terbaik. Biji teh dengan kondisi paling baik selanjutnya akan direndam dalam air.
Jika biji tenggelam, biji teh bisa segera disemaikan. Namun jika biji terapung, biji bisa dibuang karena kualitasnya yang rendah tidak cocok digunakan untuk perbanyakan tanaman teh. Gunakan baskom berukuran sedang untuk memudahkan dalam menyaring biji yang terapung.
Biji pilihan kemudian bisa segera ditanam pada lahan persemaian. Tambahkan naungan pada persemaian sampai bibit tanaman teh berumur 1 sampai 2 bulan. Jika tidak turun hujan pada waktu pagi dan sore hari, lakukan penyiraman manual secara berkala. Jangan lupa juga untuk melakukan penyiangan agar persemaian terbebas dari gulma yang tumbuh di sekitar.
Hal lain yang penting diperhatikan adalah pengawasan terhadap hama dan penyakit tanaman. Segera kendalikan OPT tersebut sebelum mereka berkembang semakin masif. Sementara saat daun tanaman teh sudah mulai mengeras, berikan pupuk berupa Urea sebanyak 60 gram per meter persegi setiap satu bulan sekali selama 6 bulan.
Pembibitan secara Vegetatif
Tak hanya perbanyakan dengan cara generatif, tanaman teh juga bisa diperbanyak dengan cara vegetatif melalui stek. Untuk melakukan pembibitan ini, kamu perlu menyiapkan tanaman yang akan dijadikan sebagai induk bahan stek.
Tanaman induk ini biasanya akan dipangkas selama 6 bulan sebelum bagian-bagiannya diambil untuk stek. Pemangkasan ini bertujuan untuk mendapatkan tunas yang tumbuh pada ranting. Setelah 6 bulan, ranting yang telah bertunas akan diambil sebagai bahan untuk stek.
Caranya cukup sederhana. Pertama dengan memotong ranting dan membungkusnya dengan kain basah, lalu menanamnya dalam polybag berisi media semai di lahan persemaian. Setelah itu, lakukan perawatan bibit dengan cermat, meliputi pengaturan pemupukan, kelembapan, hingga pengaturan intensitas matahari.
Setelah membaca artikel ini, apakah kamu lebih tertarik melakukan pembibitan tanaman teh dengan cara vegetatif atau generatif? Apapun pilihanmu, pastikan kamu melakukannya dengan cara yang baik dan benar, ya! Nah agar lebih puas saat membaca, kunjungi website Gokomodo untuk mendapatkan tips menarik lainnya!