Diterbitkan 7 Jun 2024

Begini Cara Pengendalian Hama Penggerek Batang Padi yang Perlu Kamu Ketahui

Infografik
Penggerek Batang Padi

Salah satu faktor penting yang dapat mengurangi kualitas hasil panen padi adalah serangan organisme pengganggu tanaman atau yang sering dikenal sebagai hama. Hama penggerek batang (stem borer) pada tanaman padi harus segera dikendalikan agar tidak menimbulkan kerusakan berat.

Diantara jenis hama lainnya, penggerek batang padi merupakan yang paling sering menyerang bahkan intensitas serangan dapat mencapai 90%. Penting bagi para petani untuk mengetahui seluk beluk hama penggerek batang padi dan strategi pengendaliannya yang dapat disimak dalam ulasan berikut – Sundep dan Beluk: Serangan Hama Penggerek Batang Padi yang Merugikan Petani.

Jenis Hama Penggerek Batang Padi

Terdapat tiga jenis spesies hama penggerek padi yang dapat ditemui di lahan pertanian. Diantaranya yaitu penggerek batang padi kuning (Scirpophaga incertulas), penggerek batang putih (S. innotata) dan penggerek batang bergaris (Chilo suppressalis). Ketiganya memiliki siklus hidup yang sama yakni mengalami metamorfosis sempurna.

Fase larva merupakan saat dimana penggerek padi akan menjadi hama dan mengganggu pertumbuhan tanaman padi. Pasalnya, saat fase larva ini penggerek padi hanya mengandalkan makanan dengan cara menggerek tanaman padi. Dengan demikian nutrisi yang dimiliki padi menjadi berkurang hingga menimbulkan kerusakan.

Gejala Serangan

Diantara ketiga jenis penggerek padi, masing-masing memiliki ciri dan sifat yang berbeda dalam penyebarannya. Meski begitu, ketiganya sama-sama menimbulkan dampak yang mematikan sehingga gejala yang timbul perlu diwaspadai. Adapun gejala serangan hama penggerek batang padi yaitu: 

  1. Pada tanaman fase vegetatif (masa pembungaan) akan timbul gejala yang disebut sebagai sundep dimana larva memotong bagian tengah anakan. Akibatnya pucuk pucuk tanaman padi akan layu dan perlahan mengering hingga akhirnya mati
  2. Pada fase generatif (masa pembentukan malai), keberadaan penggerek padi menyebabkan malai muncul putih. Selanjutnya bulir padi menjadi hampa akibat proses pengisian bijinya tidak berjalan sempurna karena kerusakan pada pembuluh batang padi.

Strategi Pengendalian

1. Pengaturan Pola Tanam

Sebelum mendapat serangan hama penggerek, petani perlu mempersiapkan pengaturan pola tanam yang baik agar bisa menanggulangi dampaknya. Hindari penanaman padi pada akhir tahun hingga awal tahun karena suhu, kelembaban, dan curah hujan. 

Pada bulan-bulan tersebut sangat cocok untuk perkembangan hama penggerek. Pergiliran tanaman padi dengan tanaman bukan padi juga dapat dilakukan untuk memutus siklus hidup hama penggerek.

2. Pengendalian Secara Kimiawi

Upaya darurat yang dapat diambil untuk menghadapi serangan hama penggerek adalah dengan menggunakan insektisida. Pemberian insektisida dapat dilakukan secara berkala mulai saat persemaian dan lebih intensif saat timbul gejala sundep maupun beluk. Insektisida butiran yang direkomendasikan adalah yang mengandung bahan aktif klorantraniliprol atau fipronil.

3. Pengendalian Hayati

Jika ingin menghemat pengeluaran, petani bisa memanfaatkan musuh alami parasitoid dengan melepas parasitoid telur. Misalnya dengan menggunakan Trichogramma japonicum dengan dosis 20 pias/ha sejak awal pertanaman.

Setelah mengetahui gejala serangan dan strategi pengendalian hama penggerek batang padi di atas, kamu pastinya bisa lebih bijak dalam mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Agar wawasanmu semakin bertambah, baca berbagai artikel menarik di website Gokomodo sekarang juga!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin