Diterbitkan 12 Jan 2024

Sundep dan Beluk: Serangan Hama Penggerek Batang Padi yang Merugikan Petani

Agri Edu
Sundep dan Beluk

Sudah pernah mengenal sundep dan beluk? Sundep dan beluk merupakan dampak yang ditimbulkan oleh hama penggerek padi. Hama penggerek ini menyerang mulai dari persemaian benih hingga panen. Rekor serangan hama penggerek batang padi ini mencapai 20,5% di tingkat nasional dengan luas lahan yang terdampak seluas 151.577 hektar. 

Sumber: Team East Coast

Hama penggerek batang padi sangat merugikan di fase larva. Ironisnya, larva betina mampu bertelur sebanyak 300 butir dalam satu waktu. Wah, sangat masif juga ya? Nah, untuk mengetahui gejala serangannya, yuk kenali sundep dan beluk serta cara pencegahannya, ya!

Sundep

Sundep pada tanaman padi menandakan padi telah terserang dengan hama penggerek padi. Padi yang mengalami sundep (deadhearts) yaitu tanaman padi mati saat usianya masih muda atau pada masa vegetatif. Hal ini dikarenakan hama penggerek batang padi menyerang pada titik tumbuh tanaman padi. Sebelum tanaman padi mati, gejala sundep terlihat pada usia 21 hari setelah pindah tanam.

Satu minggu setelahnya, hama penggerek batang akan bertelur yang diletakkan pada ujung daun kemudian menetas setelah kurang lebih satu minggu. Setelah menetas, keluarlah larva dari lipatan daun yang menggerek pembuluh ke dalam batang serta memakan jaringan batang. Gerekan larva tersebut menyebabkan pucuk tanaman padi mengering, meguning, mudah dicabut, hingga mati dalam usia muda. Hama penggerek batang tanaman padi memerlukan waktu 10-15 hari sampai tanaman padi benar-benar mati. 

Beluk

Beluk merupakan hama penggerek batang tanaman padi yang menyerang saat pertumbuhan generatif. Serangan beluk dengan sundep pun berbeda. Beluk menyerang saat malai padi terbentuk yang mengakibatkan biji padi berubah warna menjadi putih dan isinya kosong. Malai padi kosong disebabkan proses pengisian biji terhambat oleh hama penggerek batang. Tentu saja serangan ini membawa kerugian sebesar 1-3%.

Setelah mengetahui kerugian yang ditimbulkan dari sundep dan beluk, ada baiknya segera melakukan tindakan pencegahan. Inilah pencegahan sundep dan beluk yang biasa digunakan oleh petani

Perangkap lampu

Metode ini dilakukan saat malam hari karena ngengat penyebab sundep dan beluk aktif saat malam hari ditambah dengan ngengat yang menyukai cahaya di malam hari. Lampu yang digunakan perangkap yaitu lampu listrik yang dibawahnya diberi corong perangkap plastik. Perangkap sebaiknya diletakkan di pinggir pematang sawah atau menyesuaikan dengan sumber aliran listrik yang ada. Satu lampu perangkap mencakup pengendalian sawah seluas 50 ha/ Perangkap lampu mulai dinyalakan saat mulai petang hingga terbitnya matahari.  

Perangkap hormon

Sumber: TNAU Agritech Portal

Hormon yang digunakan untuk perangkap yaitu sexferomon. Sexferomon merupakan hormon wangi yang berasal dari ngengat betina yang mampu merangsang ngengat jantan untuk mendekat. Hormon ini kemudian diletakkan dalam botol yang telah diisi deterjen dan digantung pada tiang kayu. Sexferomon sebaiknya diletakkan di 20-30 titik untuk tiap hektar sawah. Ngengat yang mendekat pada perangkap, akan terjebak di dalam botol sehigga dapat mati secara perlahan.

Penyemprotan insektisida

Apabila serangan sudah tergolong masif dan tidak dapat dikendalikan secara fisik, penggunaan insektisida bisa menjadi alternatifnya. Insektisida yang digunakan sebaiknya mengandung bahan aktif karbofuran, bensultap, bisultap, karbosulfan, dimehipo, amitraz, atau fipronil. 

Waktu Pencegahan Sundep dan Beluk yang Tepat

Agar dampaknya terasa, pengendalian harus dilakukan tepat pada waktunya. Pengendalian paling tepat dilakukan saat tanaman padi memasuki fase bibit. Alasannya yaitu pada fase ini, area cakupan tidak terlalu luas sehingga masih bisa terjangkau untuk pengendalian secara manual. 

Selain fase pembibitan, pengendalian juga dapat dilakukan saat panen. Biasanya pengendalian yang cocok yaitu pengendalian secara teknis. Cara pengendaliannya dengan memotong bagian pangal batang yang lebih dekat dengan tanah. Adapun pengendalian pasca panen dapat dilakukan dengan cara menggenangi sawah selama beberapa hari. Tujuannya adalah menghilangkan ulat yang berdiam di dalam pangkal batang. 

Bertambah sudah wawasan tentang hama yang merugikan petani padi. Ada satu tips agar padi terhindar dari penyakit yaitu dengan Cara Memilih Benih Padi Terbaik Sesuai Kebutuhan atau kamu juga bisa membaca artikel seputar budidaya padi lainnya melalui blog Gokomodo, ya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin