Begini Cara Penggunaan Pupuk TSP dengan Tepat
Memberi pupuk merupakan salah satu upaya dalam budidaya tanaman untuk meningkatkan kualitas hasil panen. Pupuk dengan kandungan yang tepat akan menyuburkan tanaman namun harus digunakan dengan tepat agar dapat memberikan efek positif.
Pemberian pupuk dengan kandungan fosfat atau fosfor sangat penting untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. Tanaman yang kekurangan fosfor dapat terhambat pertumbuhannya atau bahkan mengalami kelemahan pada sistem perakaran.
Lebih parah lagi jika tidak diberikan unsur hara yang cukup maka tanaman akan berkembang secara abnormal. Oleh karena itu, pemberian pupuk dengan kandungan P yang tinggi ini sebenarnya sangat disarankan dalam budidaya tanaman.
Salah satu pupuk yang populer di dunia pertanian adalah pupuk TSP (Triple Super Phosphate) dengan kandungan fosfat yang tinggi. Berikut pengertian sekaligus cara menggunakan pupuk TSP sebagai panduan agar memperoleh hasil panen yang maksimal.
Pengertian Pupuk TSP
Pupuk TSP merupakan pupuk sumber hara fosfor yang secara teknis dikenal dengan calcium dihydrogen phosphate dan juga monocalcium phosphate. Pupuk Tripel Super Phosphate ini mempunyai senyawa fosfor sekitar 44 hingga 46 persen dalam bentuk P2O5.
Penggunaan pupuk ini terbilang cukup penting karena mampu memberi keuntungan agronomis dengan meningkatnya pertumbuhan tanaman. Fungsi pupuk ini juga berperan penting pada proses fotosintesis dan respirasi tanaman. Pupuk ini mampu mempercepat pembentukan bunga dan pemasakan biji pada tanaman sehingga dapat lebih cepat panen.
Proses produksi ini dapat berlangsung lebih cepat karena pupuk TSP mampu mendorong pembentukan klorofil pemasakan buah. Selain itu, TSP juga dapat membuat tanaman lebih tahan dari kekeringan dan meningkatkan bobot buah.
Penggunaan Pupuk TSP dalam Pertanian
Kandungan P pada pupuk TSP termasuk yang tertinggi diantara pupuk karakter kering yang tidak mengandung nitrogen. Tingginya kandungan P tersebut dapat membuatnya mudah larut dalam air dan cepat terserap oleh tanaman – Mengenal Pupuk Phonska: Ketahui Kandungan dan Macamnya.
Teknik penggunaan pupuk ini sebenarnya cukup beragam. Mulai dari disebarkan, dibenamkan di tanah, hingga cara kocoran. Saat ditebar di tanah yang lembab, bentuk butiran dari TSP dapat dengan mudah meluruh dan campuran tanah-TSP akan bersifat asam.
Pupuk TSP dapat ditaburkan dengan jarak sekitar 25 cm dari pangkal batang hingga ujung pinggiran dengan takaran dosis yang direkomendasikan. Untuk memastikan dosis agar tetap terjaga, biasanya dapat menggunakan alat takaran saat melakukan pemupukan.
Intensitas pemberian pupuk TSP juga beragam tergantung dengan kondisi tanah dan kebutuhan tanaman. Umumnya TSP diberikan dua kali dalam waktu satu tahun, misalnya saat akan tiba musim hujan dan saat musim hujan berakhir.
Meski ada banyak pilihan cara penggunaan, pilih cara yang tepat agar dapat mengurangi unsur hara. Misalnya akibat aliran air run-off (terbawa aliran air) maupun leaching sehingga pupuk ini tidak dapat sepenuhnya diserap tanah. Oleh karena itu, pastikan kamu mengaplikasikan pupuk ini pada tanah lembab dengan air yang tidak berlebihan.
Unsur hara dari TSP yang terbawa air dapat masuk ke perairan bebas seperti danau maupun kolam penampungan. Jika terjadi dalam volume besar maka dapat menimbulkan masalah baru seperti blooming algae dan mengganggu ekosistem lokal.
Pemberian pupuk jenis ini juga bisa disesuaikan dengan usia tanaman, bahkan bisa untuk tanaman muda. Pupuk TSP akan berperan untuk mempercepat pertumbuhan sistem perakaran tanaman muda dan membuat akar lebih kuat.
Nah, itu dia informasi seputar pupuk TSP yang perlu kamu tahu. Jika kamu tertarik dengan informasi seputar pertanian lainnya, kunjungi website Gokomodo sekarang juga, ya!