Belajar dari Serangan Ulat Api: Inovasi dalam Pengendalian Hama Terkini
Ulat api merupakan salah satu hama yang sangat diwaspadai karena tidak hanya merusak tanaman tetapi juga menimbulkan alergi pada manusia. Serangan ulat api dapat merusak daun, mulai dari helaian daun bagian bawah hingga menyisakan ruas daun seperti lidi.
Sementara itu, kulit manusia yang menyentuh ulat api dapat mengalami reaksi panas, gatal, dan perih luar biasa. Simak ulasan berikut untuk mengetahui ciri-ciri ulat api dan gejala serangan yang ditimbulkan agar dapat melakukan penanganan dengan cepat.
Ciri-ciri Ulat Api
Meski hanya dikenal dengan sebutan ulat api, ternyata ada beberapa jenis ulat yang memiliki julukan ini – Ulat Api Pada Kelapa Sawit Sangat Membahayakan. Jangan Sampai Terserang! Ciri umum yang mereka miliki yaitu adanya duri beracun yang menyelimuti tubuh ulat namun ada pula ciri lain yang membedakan tiap jenisnya, yaitu:
Setothosea asigna
Ulat api jenis ini adalah yang paling populer di antara jenis lain karena umum ditemukan di perkebunan kelapa sawit. Cara mengenali Setothosea asigna sangat mudah karena memiliki warna hijau yang khas dengan bercak-bercak pada punggung di antara duri-duri yang menyelimuti tubuhnya.
Setora nitens
Jangan terkecoh dengan serangan Setora nitens karena warna tubuhnya dapat berubah sesuai siklus hidupnya. Ulat api yang memiliki garis membujur biru keunguan di bagian punggungnya awalnya berwarna hijau kekuningan. Kemudian berubah menjadi hijau saat mendekati fase kepompong.
Darna trima
Darna trima juga mengalami perubahan warna tubuh sehingga dapat segera dideteksi berdasarkan siklus hidupnya. Ulat api ini berwarna putih kekuningan saat baru menetas dan berubah menjadi coklat muda dengan bercak jingga. Pada akhir masa perkembangannya, pada bagian punggung akan berubah menjadi warna coklat tua.
Gejala Serangan Ulat Api
Seperti gejala serangan hama ulat lainnya, ulat api juga lebih dulu menyerang daun muda karena memiliki jaringan yang masih lunak. Jejak aktivitas makan ini ditandai dengan adanya lubang kecil yang kemudian memanjang pada daun. Di antara kerusakan tersebut juga timbul berwarna kuning atau kecoklatan karena kotoran ulat api.
Daun yang diserang ulat api juga menjadi kering atau terbakar hingga tersisa tulang daunnya saja. Selanjutnya pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi terganggu akibat proses fotosintesis di daun terhambat. Jika dibiarkan terlalu lama, tanaman dapat semakin rusak dan kualitas hasil panen juga akan menurun.
Pengendalian Hama Ulat Api
Jika ditemukan ulat api dalam skala kecil maka dapat segera dimusnahkan yakni dengan dibakar. Pilihan lainnya yaitu dengan memanfaatkan agen biologis seperti bakteri Bacillus thuringiensis. Bakteri ini merupakan musuh alami ulat api karena mengandung protein beracun di tubuhnya.
Tapi apabila gejala serangan ulat api sudah dalam skala besar maka harus segera dikendalikan dengan pestisida kimia. Pemberian pestisida dapat dilakukan dengan cara fogging menggunakan deltametrin. Bahan aktif ini bekerja dengan merusak sistem pernapasan sehingga ulat api akan mati.
Gejala serangan ulat api harus diperhatikan dengan baik untuk mempermudah dalam pengendaliannya. Dengan membaca artikel di atas, kamu tentu sudah memiliki gambaran bagaimana langkah pengendalian yang akan ditempuh saat tanaman budidaya terserang ulat api, bukan?
Nah, salah satu upaya yang bisa kamu lakukan adalah menyemprotkan pestisida kimia. Kamu bisa membelinya di toko pertanian, salah satunya GokoMart. Nikmati kemudahan belanja aneka produk pestisida, pupuk, hingga aneka alat pertanian lainnya dengan promo menarik hanya di GokoMart!