Berbagai Inovasi Digitalisasi Pertanian di Provinsi Jawa Barat
Digitalisasi dalam bidang pertanian memang sudah mulai diterapkan di beberapa daerah di Indonesia, salah satunya adalah Jawa Barat. Melalui kunjungan kerja Badan Legislasi DPR RI, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan paparan implementasi UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan khususnya di provinsi Jawa Barat.
Ia mengatakan bahwa pertanian dan pangan merupakan salah satu sektor yang masih bertahan, bahkan tumbuh di masa pandemi global Covid-19. Adanya peningkatan adaptasi digital juga membuat Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat mulai fokus mendorong inovasi dalam penerapan pertanian 4.0 di Jawa Barat.
Inovasi digital di desa-desa di Jawa Barat mewakili berbagai sektor pertanian antara lain pemasaran pertanian pangan, e-commerce, dan pertanian cerdas. Pertanian cerdas telah diterapkan di desa Cibodas di Kabupaten Bandung dan desa Papandayan di Tasikmalaya. Selain itu, adanya penerapan sistem terkini dimana para petani dapat memilih koordinat dan mendapatkan penjelasan mengenai kecocokan lahan dengan tanaman yang akan ditanam. Hal ini dapat membantu petani memaksimalkan lahan dan tidak perlu ragu untuk memilih jenis tanaman yang akan dibudidayakan.
Melihat berbagai inovasi Jabar dalam digitalisasi pertanian di atas, diperlukan kolaborasi dan dukungan dari semua pihak untuk penerapan yang lebih luas. Selain tiga praktik menarik di atas, untuk mendukung digitalisasi pangan dan pertanian juga terdapat inovasi lainnya seperti kehadiran Gokomodo sebagai agritech dengan solusi rantai pasok serta pilihan produk untuk agribisnis dan komoditas di Indonesia yang dapat membantu pelaku agrikultur mendapatkan berbagai kebutuhan untuk perkebunan dan pertanian.
Untuk memenuhi Langkah Sukses Digitalisasi Agrikultur di Asia terutama di Indonesia, tentunya banyak pihak yang harus terlibat dan bekerjasama untuk mendukung pengembangan sektor agrikultur. Kunjungi website Gokomodo untuk informasi dan berita lainnya seputar agrikultur.