Bukti Penerapan Pupuk Organik Pada Berbagai Daerah
Lahan luas dan inovasi para petani yang mengikuti perkembangan zaman menjadikan berbagai daerah di Indonesia sebagai percontohan pertanian padi organik se-nusantara dan sejumlah negara di Asia. Semakin meningkatnya tingkat kesejahteraan seseorang maka biasanya akan semakin meningkat pula kebutuhannya, termasuk kebutuhan pangan dan lingkungan yang sehat.
Produk pangan yang dihasilkan dari praktek sistem pertanian organik dianggap produk yang sehat. Produk organik ditunjang lingkungan yang sehat karena pada sistem budidayanya tidak menggunakan bahan-bahan kimia sintetis. Hasil tanaman organik tidak memiliki residu pada pangan yang berdampak buruk terhadap kesehatan.
Sekarang, penerapan pupuk organik mulai digandrungi banyak peminat seperti yang terjadi di Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. Warga sekitar beramai-ramai memasukkan tumpukan tanah hitam yang sebelumnya telah diayak ke dalam karung-karung kecil.
Ternyata tumpukan menyerupai tanah hitam tersebut adalah pupuk organik hasil pengomposan yang berasal dari kotoran sapi dan ayam. Pupuk organik itu merupakan hasil produksi dari Gabungan Kelompok Tani dan Ternak (Gapoktan) Tinombala Desa Danda Jaya.
Saat menunggu musim tanam dan panen, produksi pupuk organik ini mencapai 500 kilogram per hari. Pupuk organik tersebut disebar ke berbagai daerah yang membutuhkan. Pupuk organik buatan Desa Danda Jaya banyak diminati kalangan petani yang membutuhkan asupan organik bagi tanaman budidayanya.
Salah satu perwakilan desa menjelaskan proses pembuatan pupuk organik ini sama dengan proses pembuatan pupuk sejenis lainnya yaitu melalui proses pengomposan selama satu bulan. Bahan baku pupuk berasal dari kotoran sapi milik warga yang jumlahnya mencapai 600 ekor. Harapannya banyak pelaku usaha agribisnis yang berpindah ke pupuk organik.
Itulah sekilas cerita banyaknya penerapan pupuk organik yang diminati berbagai daerah di Kalimantan Selatan. Kamu bisa membaca seputar update agrikultur hanya di website Gokomodo, ya! – Fenomena Kelapa Sawit Berbuah Kecil dan Cara Mengatasinya