Digitalisasi Pertanian di Indonesia Membuahkan Hasil. Baca Selengkapnya di Sini!
Pemerintah Indonesia bersama dengan stake holder lainnya sedang gencar-gencarnya mengusahakan digitalisasi untuk sektor pertanian. Hal yang pertama dilakukan sebelum adanya digitalisasi pertanian adalah literasi digital. Dari literasi digital ini ternyata banyak sekali petani yang perlahan memahami teknologi untuk pertanian.
Beberapa daerah bahkan telah meluncurkan aplikasi yang diterapkan untuk ketahanan pangan dan produk pertanian lainnya. Dengan adanya digitalisasi pertanian, tentu saja akan memudahkan petani, masyarakat, off taker, maupun pihak lainnya mendapatkan informasi secara real time tentang pertanian. Serba serbi digitalisasi pertanian dapat dibaca pada pembahasan di bawah ini
Memahami Digitalisasi pada Sektor Pertanian
Semua sektor sudah berbasis digital dalam menjalankan bisnisnya. Nah, pada sektor pertanian sendiri, digitalisasi diartikan sebagai penerapan teknologi informasi dan komunikasi melalui gawai. jaringan, program komputer, maupun aplikasi yang memudahkan aktivitas di sektor pertanian. Penggunaan teknologi digital pada sektor pertanian tentunya memudahkan pelaku di sektor ini dalam mengambil keputusan serta memaksimalkan sumber daya yang ada.
Penggunaan teknologi dan informasi digital tentunya tidak terlepas dari koneksi internet. Dengan internet, petani dapat melakukan hal seperti memperkirakan cuaca, analisa lahan pertanian, optimalisasi peningkatkan hasil panen baik kualitas maupun kuantitasnya, serta bagaimana cara mengoptimalkan sumber daya disekitar lahan. Manfaat digitalisasi bagi petani dan pebisnis dapat dibaca selengkapnya pada artikel Pentingnya Digitalisasi dan Informasi Agribisnis Bagi Petani
Peranan Digitalisasi Pertanian
Digitalisasi pertanian sangat perlu digunakan untuk mengimbangi perkembangan zaman dan teknologi yang semakin maju. Terkadang, digitalisasi pertanian mampu meningkatkan jumlah generasi muda yang berkecimpung ke dunia pertanian. Hal terpenting dari peran digitalisasi sebenarnya untuk meningkatkan pengetahuan teknis petani yang meliputi perhitungan penggunaan pupuk, bibit, maupun input pertanian yang lebih efisien seperti infomasi tentang perubahan cuaca, pengelolaan tanaman, kondisi pasar, maupun data pertanian dan agrikultur lainnya.
Implementasi Digitalisasi Pertanian di Nusa Tenggara Timur
Pada tahun 2022, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Bali Nusa tenggara (Nusra) bersama dengan Inovasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) meluncurkan aplikasi B’Pung Petani. B’Pung Petani merupakan aplikasi yang berfungsi untuk mengoptimalkan pemetaan produksi dan distribusi komoditas pertanian di daerah Nusa Tenggara Timur. Aplikasi ini merupakan hasil dari sinergi Bank Indonesia, BPD NTT, dan Pemerintah Daerah setempat yang memilki kesamaan tujuan menudkung kesinambungan produksi pangan di masa yang akan datang. Harapannya, aplikasi ini dapat dignunakan tidak hanya di Nusa Tenggara Timur, melainkan di seluruh Indonesia.
Digitalisasi pertanian melalui B’Pung Petani hadir sebagai solusi untuk mengatasi inflasi atau krisis pangan di setiap daerahnya. B’Pung Petani mendorong petani untuk meningkatkan produktivitas lahan dengan informasi tamabahan seperti mendapatkan saprodi berkualitas, kepastian pasar, pengembangan teknologi pertanian. Bagi para off taker, aplikasi ini juga snagat membantu memperoleh informasi tentang produksi, pasar, distribusi, dan penyediaan saprodi pertanian.
Adanya B’Pung juga dapat dimanfaatkan bagi masyarakat karena mampu menyuguhkan harga terbaru. Adapun informasi berupa cara memperoleh hasil pertanian yang sehat dan berkualitas. Tidak hanya itu saja, bagi penyuluh aplikasi mempermudah dalam pendataan kelompok tani, pendampingan kelompok tani, dan pelaporan secara real time.
Dengan adanya pemanfaan digitalisasi pertanian, diharapkan akan ada kerjasama antara pemerintah, petani, dan pihak terkait agar memudahkan akses pada pangan secara real time. Gokomodo menyediakan banyak artikel tentang digitalisasi dan pertanian modern yang bisa diakses melalui website Gokomodo. Selamat membaca!