Diterbitkan 6 Sep 2023

Dijamin Ampuh! Begini Cara Aplikasi Pestisida Nabati

Tips / Tutorial
cara aplikasi pestisida nabati

Pestisida nabati merupakan salah satu jenis pestisida yang bahan aktifnya berasal dari tanaman. Tak hanya aman untuk manusia dan lingkungan, pestisida ini juga tidak meracuni tanaman. Lebih dari itu, proses pembuatan pestisida nabati juga terbilang murah dan sangat mudah. 

Pestisida nabati biasanya digunakan sebagai solusi jangka pendek untuk mengatasi masalah hama. Pestisida jenis ini termasuk dalam bagian sistem pengendalian hama terpadu, sehingga penggunaannya hanya dilakukan ketika hama yang menyerang. Jika tidak, pestisida nabati tidak perlu diaplikasikan.

Tanaman untuk Pestisida Nabati

Tanaman yang berpotensi sebagai bahan pestisida nabati biasanya memiliki ciri-ciri khusus. Mulai dari memiliki aroma kuat dan rasa yang pahit, dapat digunakan sebagai tanaman obat, serta tidak disukai serangga. Sebagai contoh, tanaman yang biasa digunakan sebagai bahan baku pestisida nabati adalah daun pepaya, bawang putih, mimba, saliara, suren, brotowali, kipait, dan  jarak pagar. 

Fungsi Pestisida Nabati

Adapun fungsi dari pestisida nabati antara lain, dapat menolak kehadiran serangga karena memiliki bau yang menyengat, dapat menghambat reproduksi serangga, mencegah serangga memakan tanaman, mengacaukan sistem hormon di dalam tubuh serangga, serta mengendalikan pertumbuhan jamur dan bakteri. 

Keuntungan Penggunaan Pestisida Nabati

Pestisida nabati diketahui bersifat “pukul dan lari” atau “hit and run”. Hal ini karena saat diaplikasikan, pestisida nabati akan membunuh hama saat itu juga dan residunya akan hilang di alam setelah hamanya mati. Dengan demikian, tanaman yang dikenai pestisida ini akan lebih aman dikonsumsi karena terbebas dari residu pestisida.  

Beberapa keuntungan penggunaan pestisida nabati lainnya, yaitu: 

  • Bahan baku tersedia di alam sehingga para petani dapat membuatnya sendiri dengan harga yang lebih murah.
  • Pembuatan pestisida nabati sangat mudah dengan peralatan sederhana sehingga petani dapat membuat pestisida secara mandiri. 
  • Phitotoksitas rendah sehingga tidak meracuni dan merusak tanaman.
  • Dosis yang digunakan tidak terlalu mengikat, sehingga risiko overdosis dapat dihindari.
  • Tidak menyebabkan kekebalan (resistensi) pada serangga karena pestisida ini cepat terurai di alam.
  • Dapat diandalkan untuk mengatasi serangga yang telah kebal pada pestisida kimia.

Cara Aplikasi Pestisida Nabati

Sebelum membahas bagaimana cara aplikasinya, simak terlebih dahulu bagaimana cara membuat pestisida nabati secara mandiri di rumah berikut ini:

  • Siapkan bahan-bahan yang terdiri dari   5 jenis daun tanaman (lihat contoh di atas) masing-masing sebanyak 200 gram.
  • Potong-potong lalu haluskan dengan blender atau alat penumbuk.
  • Tambahkan sebanyak 10 liter air, lalu rendam selama 24 jam.
  • Saring dengan kain kasa pada keesokan harinya dan tambahkan  bahan perata perekat.
  • Pestisida nabati siap diaplikasikan.

Untuk cara aplikasinya, kamu dapat menggunakan cara penyemprotan yang diulangi setiap minggu atau dua minggu sekali. Kamu bisa mengombinasikan bahan pestisida nabati yang bervariasi atau berganti-ganti agar efektivitasnya lebih tinggi.

Untuk pengendalian hama wereng coklat, lakukan penyemprotan pada pangkal batang padi agar bisa mengenai koloni wereng. Sementara untuk pengendalian walang sangit, lakukan penyemprotan seminggu sekali saat walang sangit masih pada fase nimfa (pradewasa) karena pada masa itu nimfa belum aktif terbang dan kutikulanya masih tipis.  

Aplikasi pestisida nabati ini ternyata juga dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis penyakit tanaman, baik yang disebabkan oleh jamur maupun bakteri. Misalnya pada penyakit busuk buah kakao, penyakit bulai jagung, atau penyakit bercak daun, kamu bisa menyemprotkan pestisida nabati dengan dosis 250 mL yang dilarutkan ke dalam 10 L air secara merata ke permukaan tanaman.

Sementara itu, untuk mengendalikan penyakit layu pada tanaman tomat, cabai, dan terong, serta penyakit busuk pangkal batang lada, maka aplikasi pestisida nabati dilakukan dengan menyiramkan atau menyemprotkan larutan pestisida langsung pada bagian pangkal batang tanaman. 

Perbedaan Pestisida Nabati dan Kimia

Agar lebih jelas, berikut adalah perbedaan antara pestisida nabati dengan pestisida kimia. 

  • Secara definisi, pestisida nabati terbuat dari bahan tanaman, sedangkan pestisida kimia terbuat dari bahan kimia atau sintetik.  
  • Pestisida nabati tidak langsung membunuh hama melainkan mempengaruhi fisiologi sehingga pertumbuhan dan perkembangan hama terhenti. Sedangkan pestisida kimia akan lebih kuat, cepat, dan efektif dalam membunuh hama. 
  • Pestisida nabati lebih aman bagi lingkungan karena tidak meninggalkan residu, sedangkan penggunaan pestisida kimia meninggalkan residu yang berbahaya pada tanaman dan lingkungan.

Meski pestisida kimia dianggap tidak lebih baik daripada pestisida nabati, namun penggunaan pestisida kimia masih bisa digunakan apabila benar-benar dibutuhkan – Pentingnya Pestisida Terdaftar dan Berizin. Asalkan penggunaannya sesuai dosis yang dianjurkan, maka penggunaan pestisida kimia akan efektif dan aman bagi tanaman dan lingkungan. Yuk, kunjungi website Gokomodo untuk mendapatkan informasi menarik lainnya!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin