Gokomodo Bersama Polsek Joengkat Menyalurkan Harapan Melalui Penyaluran Pupuk

Pernah bayangin nggak, gimana nasib pertanian kita kalau pupuk susah didapat? Bisa-bisa sawah jadi kering, tanaman merana, dan petani gigit jari. Makanya, penyaluran pupuk itu bukan perkara sepele ini soal ketahanan pangan nasional! Nah, yuk kita bahas, gimana sih sedikit proses penyaluran pupuk.
Kenapa Penyaluran Pupuk Itu Penting?
Pupuk ibarat “makanan” bagi tanaman. Tanpa pupuk, hasil pertanian bisa turun drastis. Tapi sayangnya, tidak semua petani mampu beli pupuk dengan harga pasar. Maka dari itu, pemerintah menyediakan pupuk bersubsidi untuk membantu petani kecil tetap bisa produktif. Nah, di sinilah penyaluran pupuk jadi krusial: harus tepat waktu, tepat sasaran, dan tepat jumlah.
Meskipun sistem sudah disusun rapi, di lapangan masih ada tantangan:
- Pupuk Langka di Musim Tanam
Kadang pupuk datang telat, padahal petani sudah siap tanam. Kalau telat, produktivitas bisa turun. - Data Tidak Sinkron
Petani belum terdaftar di e-RDKK, jadi nggak bisa beli pupuk subsidi. Padahal mereka butuh banget. - Penyaluran Tak Tepat Sasaran
Ada kasus di mana pupuk subsidi justru dibeli oleh pihak yang bukan petani atau diperjualbelikan kembali dengan harga tinggi.
Untuk mengatasi masalah penyaluran pupuk, Gokomodo bekerja dengan Polsek Joengkat untuk mendukung program asta cita presiden yang dilaksanakan pada April 2025. Gokomodo menyalurkan 2 sak Pupuk NPK Ijoren 13-6-27-4 dan 2 sak KCL/MOP sebagai nutrisi tambahan pada tanaman jagung. Tak lupa juga Gokomodo memberikan merchandise kepada petani sekitar agar lebih mengenal tentang Gokomodo dan GokoMart.
Buat petani, pupuk bukan sekadar produk. Itu adalah harapan agar tanaman bisa tumbuh sehat, hasil panen bisa meningkat, dan dapur tetap ngebul. Jadi, mari kita dukung sistem penyaluran pupuk yang mudah diakses. Karena dari sana, lahir ketahanan pangan dan kesejahteraan petani Indonesia