Diterbitkan 17 Nov 2023

Hal-hal yang Harus Diperhatikan Saat Panen dan Pascapanen Padi

Agri Edu
panen dan pascapanen padi

Bergelut di dunia pertanian dalam usaha budidaya padi memang memerlukan usaha yang maksimal. Sebagian petani mungkin hanya akan menyiapkan berbagai keperluan dan melakukan aneka upaya mulai tahap persiapan hingga proses tumbuhnya padi.

Mereka berharap, usaha yang dikerahkan ini akan membuat padi tumbuh dengan baik dan mendatangkan hasil yang melimpah. Padahal lebih daripada itu, kamu masih perlu memperhatikan beberapa hal saat panen dan pascapanen padi.

Sumber: IStock

Dengan demikian, pengelolaan hasil panen dapat berlangsung dengan meminimalkan kendala sehingga untung yang diperoleh lebih maksimal. Simak ulasan berikut untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan saat panen dan pasca panen padi agar tidak salah langkah. Berikut hal penting saat panen dan pascapanen padi yang perlu kamu ketahui.

Sistem Panen yang Akan Digunakan

Setelah melakukan observasi dan merasa padi yang kamu tanam telah siap dipanen, maka tentukanlah sistem panen yang tepat. Ada berbagai cara sistem panen dengan berbagai macam alat, mulai dari alat tradisional, semi mekanis, maupun mekanis.

Memanen padi secara manual dilakukan dengan menggunakan sabit dan pisau kemudian dirontokkan dengan papan atau rak perontok. Namun cara ini mungkin sudah jarang dilakukan karena di masa ini teknologi telah semakin canggih, misalnya mesin penuai (reaper) dan mesin perontok.

Upaya Pembersihan dan Penjemuran

Kegiatan pembersihan dilakukan dengan membersihkan benih padi yang hampa atau kosong dan daun sisa perontokkan. Meski terkesan kurang diperhatikan, tahap ini sangat penting untuk menjaga kualitas padi yang dipanen. 

Setelah melalui tahap ini, hasil panen selanjutnya dipindahkan dari sawah ke tempat pengeringan untuk dijemur. Gunakan lantai semen terbuka untuk mendapat sinar matahari yang cukup, jika tidak punya cukup lahan, alasi dengan plastik tebal atau tikar.

Penggilingan 

Tahap penggilingan pada zaman dahulu dilakukan menggunakan lesung dan alu untuk memisahkan beras dari kulit. Namun kini teknologi telah membantu manusia, yakni dengan keberadaan alat penggiling khusus yang disebut dengan Hulle.

Untuk menghasilkan beras yang bersih seperti yang biasa kamu temukan di toko, perlu dua kali tahap penggilingan. Penggilingan pertama akan menghasilkan beras pecah kulit, sedangkan pada tahap penggilingan kedua, beras akan menjadi lebih bersih.

Penyimpanan Beras

Beras yang sudah bersih harus dikemas terlebih dahulu sebelum masuk di gudang penyimpanan agar kebersihannya terjaga. Pengemasan di beberapa tempat masih dilakukan secara sederhana oleh pekerja dengan memasukkannya ke dalam karung plastik.

Kemasan akan dijahit hingga rapat atau di-pres menggunakan alat agar lebih terjamin kerapatannya. Meski proses dilakukan dengan hati-hati dan dalam keadaan bersih, bukan berarti kamu tidak akan menghadapi kendala. Faktanya, banyak gudang yang diserang hama bubuk karena padi tidak disimpan pada tempat yang kering dengan ventilasi yang cukup.

Pemasaran

Ada dua cara untuk mendistribusikan hasil panen. Pertama adalah dengan menjualnya ke pengepul (penebas). Cara ini dilakukan dengan menjual hasil panen saat masih berada di sawah sehingga kamu tidak perlu repot menjalankan tahap berikutnya. Perlakuan kedua adalah menjual padi saat sudah berupa beras. Cara ini memang membutuhkan lebih banyak tahapan, namun keuntungan yang bisa kamu dapatkan juga akan lebih banyak.

Demikian ulasan mengenai beberapa hal yang harus kamu perhatikan saat panen maupun pasca panen padi. Pastikan kamu mengikuti panduan ini agar proses panen berlangsung dengan baik dan pendistribusian hasil panen juga lancar. Baca juga Jenis Padi yang Tahan terhadap Hama Wereng di website Gokomodo agar padi milikmu bisa menghasilkan panen yang berkualitas.

whatsapp
twitter
facebook
linkedin