Diterbitkan 10 Oct 2023

Ini yang Perlu Kamu Tahu tentang Insektisida Sistemik

Agri Edu
insektisida sistemik

Berdasarkan aplikasinya, insektisida dibagi menjadi insektisida sistemik dan insektisida kontak. Kali ini, Gokomodo akan membahas mengenai khusus sistemik yang biasanya digunakan untuk mengatasi serangan hama dengan tipe serangan menghisap atau menusuk bagian tanaman.

Insektisida sistemik merupakan jenis insektisida yang akan berfungsi jika organisme target memakan bagian tanaman. Organisme target yang dimaksud contohnya seperti kutu dan thrips. Insektisida jenis ini akan membuat sebagian atau seluruh tanaman menjadi racun, sehingga organisme yang memakan jaringan tanaman akan mati.

Aplikasi Insektisida Sistemik 

Secara umum, insektisida sistemik digunakan sebagai upaya pencegahan untuk menekan serangan serangga penghisap atau pengunyah seperti kutu daun, ulat, dan nematoda akar. Meskipun insektisida jenis ini ditujukan untuk membunuh serangga target, namun racun di dalam tanaman juga bisa mematikan serangga menguntungkan non-target.

Perlu diketahui, istilah sistemik merupakan gambaran cara kerja antiserangga terkait. Kamu akan melihat produk pestisida yang berlabel sistemik bekerja menyeluruh dalam sistem biologi tanaman dan umumnya diterapkan untuk tanaman hidup. Dengan cara ini, insektisida akan memberikan efek yang lebih menyeluruh dan tahan lama.

Selain menggunakan cara manual, di zaman seperti sekarang ini, metode transgenik merupakan pilihan yang bisa diterapkan untuk menghasilkan insektisida ini. Sebagai contoh, spesies jagung yang sengaja disisipi gen agar bisa menghasilkan racun bagi serangga hamanya. Sayangnya, insektisida ini akan menghasilkan residu dengan efek yang belum tentu baik.

Insektisida sistemik memang sangat baik digunakan untuk melawan berbagai macam serangga, tungau, dan nematoda. Berbagai kandungan bahan aktif sangat tepat untuk digunakan pada ratusan tanaman, terutama diterapkan pada tanaman pembibitan dan rumah kaca, pepohonan, penanaman lanskap, dan lahan rumput.

Sumber: IStock

Membahas cara kerja, insektisida sistemik biasanya akan diserap oleh akar tanaman untuk kemudian disebar ke jaringan tanaman di atas tanah melalui pembuluh xilem. Oleh karena itu, metode aplikasi umum yang dilakukan adalah dengan penyiraman tanah dan injeksi tanah. 

Selain itu, suntikan batang juga bisa dilakukan untuk mempercepat pengiriman insektisida langsung ke xilem. Cara ini biasanya digunakan pada tanaman perkebunan dan tanaman berkayu yang diproduksi di area pembibitan atau yang akan ditanam untuk pertamanan. 

Lebih lanjut, beberapa insektisida ini diterapkan pada pohon melalui semprotan kulit basal. Aplikasi pada dedaunan tanaman tidak banyak dilakukan karena akan menghasilkan translokasi yang lebih sedikit karena adanya hambatan penyerapan melalui daun serta hilangnya insektisida dari daun akibat hujan, embun, dan kabut. 

Dampak Insektisida Sistemik

Aplikasi insektisida sistemik secara umum akan mencemari jaringan tanaman dari dalam, sehingga berpotensi mencapai daun, batang, serbuk sari, dan nektar. Hal ini perlu diperhatikan, sebab bahan kimia dalam insektisida tidak hanya bisa dikonsumsi oleh hama, tetapi juga oleh lebah, larva, kupu-kupu dewasa, serta berbagai predator bermanfaat maupun parasitoid lainnya.

Dampak lainnya akan diketahui ketika insektisida sistemik diterapkan pada tanah. Bahan kimia akan berpindah ke jaringan tanaman seiring berjalannya waktu dan di beberapa kasus, masih terdeteksi di dalam tanaman selama bertahun-tahun setelah digunakan. 

Fenomena semacam ini sepertinya sangat umum terjadi pada tanaman berkayu. Namun tidak menutup kemungkinan, fenomena ini juga bisa terjadi pada jenis tanaman lainnya. Dari fakta ini, disimpulkan bahwa penggunaan yang sistemik memiliki potensi paparan racun yang berkelanjutan terhadap lebah dan serangga bermanfaat lainnya, bahkan setelah digunakan lama. 

Insektisida sistemik juga cenderung larut dalam air. Hal ini membuat bahan kimia mencemari tanah dan rentan tersebar ke sungai. Akibatnya, tanaman seperti jagung, kedelai, gandum, dan kapas bisa terkontaminasi. Selain itu, insektisida sistemik dalam konsentrasi berbahaya juga mengancam kehidupan akuatik, mencemari sarang lebah yang ada di dalam tanah, serta membahayakan burung pemakan biji-bijian.

Kelebihan dan Kekurangan Insektisida Sistemik

Membahas kelebihan insektisida jenis ini, tentunya akan mengarah pada kata efisien. Selain itu, insektisida sistemik juga akan memberikan perlindungan jangka panjang terhadap tanaman, bahkan sampai seumur tanaman terkait.

Sayangnya, penggunaan pestisida sistemik perlu diperhatikan dengan seksama. Penggunaan pestisida jenis ini dapat menghasilkan residu yang berefek tidak baik jika digunakan dalam waktu yang panjang. Pada aplikasi metode transgenik, ekosistem juga bisa turut berubah sehingga aplikasinya harus benar-benar dikontrol penuh agar tidak mencemari lingkungan.

Itulah pengertian insektisida sistemik beserta hal-hal yang penting diketahui. Baca juga Pentingnya Pestisida Terdaftar dan Berizin agar nantinya kamu tidak salah dalam membeli. Selamat membaca!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin