Diterbitkan 19 Dec 2023

Inilah 3 Jenis Gulma Jagung yang Perlu Kamu Waspadai!

Agri Edu
Jenis Gulma Jagung

Gulma adalah tumbuhan yang tumbuh di sekitaran tanaman budi daya yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi dan juga menjadi sarang hama dan penyakit. Tanaman Gulma bersifat plastis, karena batasan ini tidak mengikat suatu spesies tumbuhan termasuk jagung.

Gulma yang tumbuh pada tanaman jagung berasal dari biji gulma itu sendiri yang ada di tanah. Akan tetapi, pada tingkat tertentu, tumbuhan yang biasanya dianggap gulma dapat pula dianggap tidak mengganggu. Contoh, kedelaii yang tumbuh di sela-sela pertanaman monokultur jagung dapat dianggap sebagai gulma, namun pada sistem tumpang sari keduanya merupakan tanaman utama. 

Beberapa jenis gulma tumbuh lebih cepat dan lebih tinggi selama stadia pertumbuhan awal jagung, sehingga tanaman jagung kekurangan cahaya untuk fotosintesis. Gulma yang melilit dan memanjat tanaman jagung dapat menaungi dan menghalangi cahaya pada permukaan daun, sehingga proses fotosintesis terhambat yang pada akhirnya menurunkan hasil.

Jenis-jenis gulma jagung

Berikut merupakan beberapa gulma yang terdapat pada lahan tanaman jagung, yaitu:

  1. Gulma golongan rumput, termasuk dalam familia Gramineae/Poaceae memiliki ciri batang bulat atau agak pipih dan berongga. Daun-daun soliter pada buku-buku, tersusun dalam dua deret, umumnya bertulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun. Daun biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun. Gulma golongan ini yang terdapat pada tanaman jagung yang dibudidayakan yaitu Cynodon dactylon (rumput kakawatan/suket grinting), Echinochloa colona (jajagoan leutik), Eleusine indica (kelangan), dan Imperata cylindrica (alang-alang)
  2. Gulma golongan teki, termasuk dalam familia Cyperaceae. Umumnya batang berbentuk segitiga atau bulat bulat dan tidak berongga. Daun tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun (ligula). Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-buku. Bunga sering dalam bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh suatu daun pelindung. Buahnya tidak membuka. Jenis gulma ini terdapat pada tanaman jagung yang dibudidayakan yaitu Cyperus rotundus (teki).
  3. Gulma golongan berdaun lebar, termasuk Dicotyledoneae dan Pteridophyta. Memiliki ciri daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala. Gulma golongan ini yang terdapat pada tanaman jagung yang dibudidayakan yaitu amaranthus spinosus (bayam duri), ageratum conyzoides (babandotan), dan physalis longifolia (ciplukan).
Sumber: Wahana News

Kehadiran gulma jagung menyebabkan penurunan produktivitas karena persaingan cahaya, air dan unsur hara, penurunan kualitas hasil panen, peningkatan risiko penularan hama dan penyakit. Selain itu, beberapa gulma dapat mengeluarkan senyawa allelopati yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman lain di sekitarnya, menyulitkan aktivitas pekerja di lahan dan proses pengolahan hasil, menghambat atau menghalangi penggunaan alat pertaniaan, mengurangi jumlah dan kualitas air serta menghambat pergerakan air. Terdapat dua cara pengendalian yang dapat dilakukan untuk mencegah tumbuhnya gulma jagung yaitu dengan cara mekanis dan kimia. Simak penjelasannya dibawah ini. 

Pengendalian jenis gulma jagung dengan cara mekanis

cara mekanis dapat dilakukan dengan menggunakan tangan, cangkul, dan membumbun tanaman jagung. Pertama, menggunakan tangan dengan cara mencabut gulma jagung berdaun lebar, baru tumbuh dan memiliki perakaran dangkal. Kedua, mencangkul permukaan tanah yang ditumbuhi oleh gulma/tanaman liar yang tidak dikehendaki dan dapat menganggu pertumbuhan tanaman jagung.

Pada saat mencangkul gulma jagung, pastikan cangkul mengangkat gulma beserta akarnya, dengan kemiringan cangkul 45°, dan pastikan gulma tersebut dibuang. Ketiga, dengan membumbun tanaman jagung menggunakan cangkul. Tanah disekitar tanaman jagung diambil dengan cangkul dan dipindahkan ke sekitar perakaran tanaman. Pembumbunan perlu dilakukan untuk memperkokoh dan memperkuat pertanaman.

Pengendalian jenis gulma jagung dengan cara kimia

Pengendalian gulma dengan cara kimia, dapat dilakukan menggunakan herbisida. Pastikan penggunaan herbisida ataupun zat kimia lain untuk membasmi gulma dilakukan secara hati-hati dan bijaksana dengan memenuhi 6 (enam) tepat, yakni tepat mutu, tepat waktu, tepat sasaran, tepat takaran, tepat konsentrasi, dan tepat cara aplikasinya. Selain itu, pertimbangkan juga efisiensi, efektifitas, dan keamanan bagi lingkungan.

Umumnya, herbisida yang di gunakan bersifat sistemik dengan cara dialirkan ke dalam jaringan tanaman gulma jagung untuk mematikan jaringan daun, titik tumbuh, tunas sampai ke perakarannya. Herbisida berfungsi untuk mematikan tunas-tunas yang ada dalam tanah, sehingga menghambat pertumbuhan gulma jagung. Efektivitas herbisida sistemik dipengaruhi oleh masa pertumbuhan aktif gulma jagung dan waktu menyemprotan dilakukan saat cuaca cerah (tidak menjelang hujan).

Nah itulah artikel gulma jagung. Temukan informasi lainnya – Inilah 7 Cara Mengatasi Lalat Buah beserta Pengendaliannya di website Gokomodo. Tersedia berbagai macam produk pertanian yang kamu cari segera kunjungi website GokoBiz sekarang juga!

whatsapp
twitter
facebook
linkedin